Deg.
Leo mematung. Wajahnya terlihat tegang. Rahangnya mengeras tubuhnya kaku tak bisa di gerakan, jantungnya berdegup dengan cepat, adrenalin nya sedang di pacu, peluh sebesar biji jagung menghiasi wajahnya. Dadanya terasa sesak. Rasanya seperti semua udara seolah tersedot entah kemana.
BRUK.
Leo jatuh terduduk di lantai. Napasnya pendek dan terdengar berat. Tangan kanannya meremas area dadanya hingga seragamnya terlihat kusut. Tangan kirinya memegang tenggorokannya. Ia terlihat kesulitan bernafas.
"Uhuk uhuk, hiks.. hiks... to...longhh... uhuk... "
DEG. itu suara shella. Kai tau leo phobia asap ia sudah menduga ini akan terjadi. Dengan gerakan cepat kai langsung menuju tempat shella. Kai dengan cekatan melepaskan ikatan yang melilit di tubuh shella tapi, percuma arwah tidak akan bisa membukanya. Hanya mereka yang bisa melihat yang bisa membukanya.
Kai melirik ke arah leo yang sedang terduduk. Kai bingung sendiri apa yang harus ia lakukan. Apakah leo bisa melawan nya.
Agrh, ini sangat menyulitkan. Tapi kai tidak boleh berdiam diri. Ia harus segera bertindak tapi apa dan bagaimana.
..........
Sam membuka pintu kamar leo. Segera saja ia masuk. Gelap. Sam mengerutkan dahi nya, bingung. Sejak kapan leo suka gelap bukannya ia takut gelap?
Tanpa babibu lagi Sam berjalan menuju tempat saklar lampu dan menyalakannya. Ketika kamar itu kembali terang, Sam menelisik ke sekitar, Kosong. Sam panik tapi ia mencoba berfikir postif. Mungkin saja leo ada di kamar mandi. Ya, mungkin saja. Sam berjalan menuju kamar mandi dibukanya dengan perlahan. Kosong. Oke sekarang sam mulai panik.
Sam mengecek lemari. Entah apa yang sam pikirkan mungkin dia takut leo kabur. Tapi ternyata pakaian nya masih utuh.
Sam mencoba menuju balkon kamar tapi, sialnya pintu balkon dikunci. Sam tak hilang akal ia berlari menuju rak sepatu dan sialnya lagi semua sepatu maupun sandal masih utuh gak ada yang hilang.
Sam sekarang benar - benar panik. Ia berlari menuju lantai satu mengelilingi seluruh ruangan tapi kosong tak ada leo dimanapun.
Bagaimana ini???
Duk Duk Duk.
"GALANG " .
Duk Duk Duk.
Sang pemuda yang tengah asik straming itu tak merasa terganggu sedikitpun. Ia bahkan tak mendengar keributan yang dibuat oleh kakaknya. Karna ia sedang memakai earphone yang tersumpal di telinganya dengan volume maksimum.
BRAKKK.
Pintu kamar yang tak bersalah itu menjadi bahan lampiasan kemarahan seorang Sam. Dia yang mendobrak pintu tak bersalah itu. Pandangan nya tertuju pada seseorang dalam gumpalan selimut. Tatapan matanya seperti ingin menerkam mangsanya. Rahang nya mengeras. Giginya bergetar. Dengan kesetanya sam menarik paksa selimut yang menutupi Galang.
"BANGUN!"
"Lepas- " belum sempat Galang melanjutkan katanya yang tertunda nyalinya sudah ciut.

KAMU SEDANG MEMBACA
LEO
Novela JuvenilHai, selamat datang di kehidupan Leo. Kehidupan yang ringan dan santai. Sediakan secangkir kopi atau teh untuk menemani mu membaca kisah ini