Leo berdiri di depan cermin menatap perutnya. Sepertinya kejadian kemarin meninggalkan bekas di perutnya, seperti bekas sebuah jahitan keunguan.
Haah, Leo menghela napas. Mengacak sebentar rambutnya lalu mengambil tas dan menentengnya. Yup, Leo mau kembali sekolah. Leo keluar dari kamarnya dan turun ke bawah untuk sarapan. Mereka sudah hampir sarapan. Leo melakukan rutinitas paginya, jika ada keluarga lengkap saja.
Leo mencium ayahnya, lalu ke 4 abangnya. Dan cup.
"Pfthh, hahahahaha."
Galang tertawa. Leo yang tadinya masih setengah mengantuk tidak terlalu peduli, tapi ada yang aneh. Wangi orang terakhir yang leo cium berbeda. Leo membuka matanya seketika ia langsung terbelak dan berlari menuju dapur, lalu menyalakan keran dan berkumur-kumur.
Ughh, Leo baru saja mencium orang asing di rumahnya.
Memalukan!
Sekarang rasanya ia ingin loncat dari gunung Merapi, lalu berseluncur di lahar panas dengan papan skateboard dan jatuh ke dasar jurang lautan ketemu megalodon terus nyari liontin rose udah gitu Tinggal di Atlantik.
"Udah puas, ketawanya? Pake nasi bang bair kenyangan. Dia lagi siapa?" Kata leo sambil terus mendumal. Ia duduk di bangkunya dan mengambil roti selai blueberry, coklat plus keju.
"Jadi?" Kata leo setelah ia menghabiskan rotinya itu dengan sekali suapan.
"Ehkm, dia Andre Bodyguard baru kamu." jelas Maulana dengan satu tarikan nafas.
Leo terdiam masih berusaha mencerna.
"Ngakkkkkkk?!"
Oh my good demi apa ? Dia punya bodyguard??? Apa kata orang nanti (?). Memalukan. Leo saja bisa menjaga dirinya sendiri. Dia menguasai beberapa beladiri dan beberapa jenis airsoft. Bukankah itu cukup?
Ah, leo lupa. Tidak ada yang tau tentang itu semua. Leo kembali terdiam. Setelahnya ia pergi begitu saja.
"Le, leo. Hei mau kemana?" tanya langit yang kebetulan duduk disebelah leo.
Leo diam saja. Tidak menjawab. Ia melanjutkan langkahnya.
"Apa lagi sih, mau ke toilet juga kok dipersulit >:v." kata leo ketus. Ia sudah tak tahan ingin ke toilet dan tangannya malah di cekal langit gimana gak kesel.
☘️☘️☘️
Leo tengah mengendus kesal, bagaimana tidak kesal sesosok 'makhluk' terus mengikutinya bahkan hingga ke toilet dia masih berdiri di depan pintu. Oh, ayolah Leo bukan anak kecil yang kalau ke kamar mandi harus di temenin."Lo ngapain ngikutin gw sih." kesal Leo. Sungguh ia risih. Dan ia juga bosan dengan jawaban yang anak itu berikan.
"Ini sudah tugas saya untuk menjaga tuan muda."
Nah kan, gimana gak kesel coba. Gimana kalau nanti dia ketauan. Haduh ribet dah urusannya.
Zaki. Seorang cowok yang di sewa ayahnya untuk menjaga dia. Yah, bisa dibilang bodyguardnya.
Leo berjalan ke arah kantin. Bukan, bukan berjalan. Lebih tepatnya ia diseret sama nie anak ayam. Yap, Leo memanggil Zaky anak ayam. Karena ini sudah jam makan siang. Leo duduk di meja pojok kantin. Bukan duduk di mejanya juga yah wkwk. Menuggu si anak ayam yang tengah mengantri makanan.
Leo mengarahkan pandangannya ke sekitar. Banyak pasang mata yang melihatnya. Dan sebenarnya Leo kini berstatus murid baru disini. Alsanya Karena Leo ingin mencari suasana baru Dan males ketemu sama si hantu penasaran itu. Masih ingatkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
LEO
Teen FictionHai, selamat datang di kehidupan Leo. Kehidupan yang ringan dan santai. Sediakan secangkir kopi atau teh untuk menemani mu membaca kisah ini