ALBERTA - 3

190 106 10
                                    

Beberapa anak kelas IPA 1 keluar dari kelas sambil menjinjing tas mereka dan berjalan menuju kelas IPA 7. Di jam terakhir ini kelas mereka mendapat jam kosong dan sesuai perintah Ibu Revina minggu lalu, "jika kelas kalian tidak ada pelajaran, kalian bisa bergabung bersama IPA7 untuk remedi."

"Anjir anjir! Kita bakal ketemu sama Nicoo," seru Siska begitu mereka sudah berada di koridor kelas IPA 7. Wajahnya tampak berseri-seri.

Rina menggeleng-gelengkan kepalanya. "B aja sih, lo seneng banget tau gak?"

"Astaga Rina, gimana gak mau seneng coba? Bayangin aja, untuk kali ini lo sekelas sama Nico Jonathan Alfian cowok paling ganteng dan terkeren, walau itu cuma sementara."

Rina memutar bola matanya. Siska memang seperti itu, terlalu lebay. "Asal lo seneng, Sis."

"Kalian ngomongin siapa sih?" Tanya Alberta yang sedari tadi hanya diam mendengarkan obrolan kedua sahabatnya dengan bingung.

Begitu mereka sudah berada di pintu kelas XII IPA 7, Siska berbisik pada Alberta, "ntar gue tunjukin orangnya."

Rion memimpin teman-temannya untuk masuk ke dalam kelas IPA 7 dan juga didalam sana sudah ada Ibu Revina yang menunggu mereka.

"Permisi, Bu?"

Ibu Revina langsung menengok kearah pintu, kemudian mempersilahkan murid kelas XII IPA 1 untuk bergabung bersama XII IPA 7.

"Ayo, silahkan. Kalian langsung duduk, ujiannya akan segera Ibu mulai."

Mereka dengan segera mencari bangku yang masih kosong. Rion sudah pasti duduk bersama Nico. Sedangkan Alberta dan Siska duduk didepan dua cowok itu. Lalu Rina, lebih memilih menyendiri.

"Nah Al, itu yang dibelakang lo namanya Nico." Kata Siska dengan berbisik.

"Nico siapa?" Tanya Alberta, cewek itu masih bingung.

Siska menghela nafasnya pelan. Alberta lemot sekali. "Itu loh, yang gue sama Rina cerita tadi."

Dahi Alberta berkerut untuk beberapa detik sebelum akhirnya dia berseru "ah, iya! Yang mana dia?"

"Dibelakang lo."

Alberta langsung berbalik dengan cepat tanpa sempat Siska menahannya. Padahal Siska baru berniat menahan Alberta agar tidak berbalik ke belakang.

Tatapan Alberta langsung bertemu dengan Nico. Tiba-tiba saja dahi Alberta kembali berkerut. Mereka seperti pernah bertemu.

"Eh, Alberta!" Sapa Rion begitu menyadari bahwa cewek didepan mereka adalah Alberta.

"Alberta tersadar, pandangannya langsung beralih pada Rion. Eh... Hai, Rion." Lalu, dia kembali beralih menatap Nico. Baru saat Alberta akan bertanya, seruan Ibu Revina langsung membuat Alberta kembali menghadap kedepan.

🐞🐞

"Rion!"

Langkah Rion yang baru saja akan menuju parkiran langsung terhenti begitu ia mendengar namanya terpanggil. Segera Rion membalikkan badannya dan mendapati Alberta yang berlari ke arahnya.

ALBERTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang