27. Kejutan

39.4K 5.4K 1.5K
                                    

-Jangan lupa Vote dan Komen ya, pembaca yang baik😈💜✨

❗️Buat temen-temen yang baca, khususnya mungkin yang masih di bawah umur❗️

Sebelumnya cerita ini emang mengandung banyak kata-kata kasar dan unsur kekerasan juga. So... kalian pinter-pinter ya, ambil yang baik-baik aja (walau nggak ada sih) Yang jelek-jelek abaikan! hempaskan! Tenggelamkan!

Btw terimakasih buat yang mau spam komentar di part sebelumnya, sampai 280 lebih. Padahal yang vote nggak sampai 100 🥰

Part ini panjang banget-asli (2700 kata) Bacanya pelan-pelan ya, di resapi dan di pahami 🌘💫

🦋🦋🦋

Kata orang, satu detik itu bisa menjadi selamanya.

Dan sekarang Saga menginginkan itu terjadi saat ini. Detik ini. Bersama dengan gadis ini dengan waktu selamanya. Rasanya Saga ingin berlama-lama berada dalam posisi seperti ini dengan Aurora, cowok itu enggan menyudahinya.

Namun detik selanjutnya Saga terpaksa harus menjauhkan kepalanya dari Aurora, lantaran gadis itu mulai kehabisan nafas. Setelah memberikan satu kecupan penuh arti pada ujung bibir gadis itu, Saga memandang Aurora yang masih linglung dengan sorot mata dalam dan hangat.

"Maaf kelepasan," ujarnya tanpa ekspresi.

Aurora yang masih mengalami shock ringan, hanya mengangguk di tempat.

Kedua mata Aurora mengerjap tatkala merasakan tangan Saga bergerak lembut menyusuri rambutnya-membantu gadis itu untuk merapikan helai rambutnya yang berantakan, karena tertiup angin malam.

Kedua mata Saga berkilat geli menyadari adanya semburat merah yang menjalar pada kedua pipi Aurora. Gadis itu salah tingkah dan gugup. Saga sadar itu, karena dirinya juga merasakan hal yang sama.

Tangannya terasa dingin tanpa alasan.

Terlepas dari itu, Saga juga sadar jika ini salah, dan tidak sesuai rencana awal.

Tapi mau bagaimana lagi, Saga sudah terlanjur jatuh tanpa perlawanan.

Saga menunduk untuk menautkan jemarinya di tangan Aurora. Sesaat cowok itu menarik seulas senyum kecil, menyadari bagaimana tangan kecil itu terasa pas dalam genggamannya.

"Ayo pulang!"

🦋🦋🦋

"Sekali lagi untuk murid-murid yang namanya dipanggil, di mohon menuju ke ruang guru. Sekarang!"

"WOI! ADA POLISI DATENG KE SEKOLAH!"

"DENGER-DENGER MEREKA NANGKEP SAGA SAMA TEMEN-TEMENNYA!" Teriakan milik Retha-tukang gosipnya kelas 11 IPS 3-terdengar bebarengan dengan suara pengeras suara sekolah.

Itu suara Bu Damara, guru BK mereka. Seperti biasa terdengar begitu lugas dan menakutkan.

"SUMPAH?! DEMI APA?!" Ansel langsung menggebrak meja di hadapannya. Gadis yang semula tengah menyalin jawaban milik Shena itu, mendadak heboh mendengar informasi yang diberikan oleh Retha.

Nggak cuma Ansel doang sih, anak cewek di kelas itu mendadak langsung heboh. Jelas-kumpulan most wanted dari sekolah mereka lagi-lagi sedang dalam masalah. Tapi nyatanya tidak pernah separah ini sebelumnya, kalau sampai bawa-bawa polisi gini... kira-kira mereka udah ngelakuin apa coba?

Falling For a Gangsta [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang