-Jangan lupa Vote dan Komen ya, pembaca yang baik😈💜✨
Last day in 2020✨
🦋🦋🦋
"Biadab! Masa nilai gue cuma 34!" seru Alberto super sewot.
"Nggak terima nih gue! Pasti gara-gara si Hendri cuma kasih waktu 25 menit buat ngerjain 40 soal." Yups! Alasan mereka hanya mendapat nilai sedikit bukan karena tidak bisa mengerjakan, tapi karena waktunya mepet banget.
Iya lah gila! Nenek moyang mereka aja orang Indonesia tulen cuy, yakali ngerjain soal tentang gagasan utama aja nggak bisa.
Kacang!
Sama halnya Ansel, gadis itu menatap nanar lembaran kertas ulangan di tangannya, sesaat melirik ke arah Aurora yang sepertinya keadaannya tidak jauh berbeda dengannya. "Berapa?"
"57,5. Lo?"
"52,5," jawab Ansel yang membuat keduanya terdiam lantas bersalaman.
"Nggak apa-apa, tenang! Banyak juga yang nggak lolos KKM," kata Ansel mencoba menyemangati.
Aurora mengangguk pertanda setuju. "Bener."
Kerjakan, hasil keluar terus lupakan! Rumusnya orang sukses.
Keduanya lantas menoleh ke arah Shena. Aroma-aromanya nih, doi dapet nilai bagus. "Dapet berapa?"
"86 nih." Gadis itu lantas tersenyum. Nggak kaget sih, si Shena emang pinternya kebangetan.
"Pinter banget!" celetuk Aurora tanpa sadar merasa insecure.
Ya gimana nggak insecure setiap liat Shena, doi kalem gila, cantik juga, pinter pun banget. Hell! Kayak nggak ada kekurangannya. Kadang aja nih, Ansel sama Aurora bingung, kenapa orang kayak Shena mau-mau aja temenan sama mereka?
"Udah-udah! Kita ke kantin aja, yuk!" ajak Shena berusaha membuat perhatian kedua temannya teralihkan dari hasil nilai ulangan mereka.
🦋🦋🦋
Kedatangan gerombolan Saga berhasil membuat suasana kantin yang semula tenang-tenang aja, berubah menjadi kian ramai dan ricuh. Belum lagi tingkah Aldan yang hobinya flirting ke adik kelas, Rico yang dengan random jegalin adik kelas yang lewat, sementara Gaska dan Dirga yang bagian ketawa aja.
Nggak ada adab banget emang si Rico.
"Caper banget!" Ansel dan Aurora tertawa mendengar Shena mendesis kesal di tempatnya.
Bukan apa-apa, hanya saja kedatangan geng itu membuat anak cewek pada teriak-teriak nggak jelas-brisik astaga, bikin nafsu makannya berkurang aja!
"Biarin aja kali, kalau nggak ada mereka juga gue nggak ada semangat buat sekolah," kata Ansel seraya melirik ke arah Cello.
Anjir! Kakak kelasnya itu cakepnya paripurna. Mana paling anteng gitu, Ya Tuhan-idaman Ansel banget.
"Kasihan Kak Cello, kayak tertekan banget punya temen kayak mereka." Ansel berbisik tanpa sadar, membuat Aurora yang di sampingnya tertawa renyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling For a Gangsta [SELESAI]
Teen Fiction[PRIVATE CHAPTER. SILAHKAN FOLLOW DAHULU SEBELUM BACA] Ini bukan cerita dalam bayanganmu, sebaiknya baca dulu 💙 Sagara Damian Narendra. Orang-orang mengenalnya sebagai dewa kesempurnaan. Si ketua OSIS yang tampan dan penuh pesona. Dalam hidupnya, m...