21. Jangan Baper!

46.7K 6.1K 673
                                    

-Jangan lupa Vote dan Komen ya, pembaca yang baik😈💜✨

Udah umur 1 bulan, lebih 2 hari aja nih cerita!

🦋🦋🦋

"Kalau begitu, saya permisi pak." Saga menunduk sopan ketika Pak Fandi menerima proposal yang dirinya serahkan untuk ditandatangani.

"Iya, terima kasih Saga." Sejurus kemudian Saga berjalan keluar dari ruang guru.

Saga berjalan melewati lorong utama sekolah yang dipenuhi oleh murid-murid Candrawana. Decakan serta bisik-bisik kagum seolah menjadi pengiring setiap langkah cowok itu.

Saat ini Saga berjalan ke arah kantin, berniat bergabung dengan meja teman-temannya yang seperti biasa-membuat kegaduhan di tengah makan siang, dan suasana kantin makin gaduh aja karena kedatangan Saga.

"Weh! Pak ketos datang, di cariin neng Sofia nih!" seru Rico sambil menahan senyum menggoda.

Benar saja, di meja mereka sudah ada Sofia yang jelas tengah menunggu kehadiran Saga. Gadis itu seperti biasa tersenyum lebar dengan sorot mata berbinar setiap melihat sosok Saga. Langsung saja wajah cowok itu berubah menjadi muram dan tidak bersemangat.

Berhadapan dengan Sofia jelas akan menghabiskan banyak tenaga-dan Saga sudah kehabisan tenaga bahkan sebelum mulai menghadapi tingkah centil gadis itu. Ternyata ada ruginya juga dia ganteng.

"Saga, kamu dari mana aja ih! Aku cariin juga," ucap Sofia seolah merajuk. Kan! Belum-belum kepalanya udah pusing duluan denger suara Sofia.

Saga dengan sengaja mengabaikan Sofia, bahkan cowok itu mengambil tempat duduk di sebelah Cello alih-alih Sofia. "Ih! Saga duduk sini aja!"

"Nggak!" tolak cowok itu dengan dingin.

Sayang sekali, seringkali Saga lupa jika cowok itu berhadapan dengan Sofia-gadis keras kepala yang tidak akan menyerah sebelum keinginannya terpenuhi.

"Lo geser!" titah Sofia kepada Dirga yang kebetulan duduk di samping Saga.

Dirga sendiri yang lagi makan nasi goreng mau-mau aja disuruh pindah. Detik selanjutnya, bisa dipastikan Sofia langsung berusaha menarik perhatian Saga, nggak tau deh itu cewek ngomongin apa-males banget Saga dengernya.

Sumpah! Mood Saga lagi di titik terendah.

Disaat dirinya mulai suntuk, kedatangan sosok Aurora yang baru saja memasuki area kantin berhasil membuat Saga menoleh tertarik, cowok itu menarik senyum miring tanpa sadar. "Sof, gue boleh minta tolong?" tanya Saga menoleh ke arah Sofia.

"Boleh! Apa?" balas Sofia super semangat. Jelas! Kapan lagi seorang Sagara minta tolong ke dia? Kejadian langka itu tidak akan di sia-siakan oleh gadis itu.

"Tolong beliin soto ayam." Mendengar itu Sofia mengernyit ragu.

"Yang lain dong, masa aku di suruh antri banyak gitu."

"Jadi, mau nggak?" tanya Saga nggak pake lama.

Sofia memasang wajah memelasnya, berharap Saga menyuruh orang lain saja. Tapi tentu saja tingkah Sofia yang seperti itu tidak akan membuat Saga luluh. "Kalau nggak mau, ya nggak usah."

Falling For a Gangsta [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang