-Jangan lupa Vote dan Komen ya, pembaca yang baik😈💜✨
Maaf baru bisa Up, tugas daring banyak banget. Sial! aku jadi stress 👏🏻
Ramein komen + votenya dong 🖤✨
🦋🦋🦋
Jakarta malam itu menunjukkan hingar-bingarnya ketika Aurora dan Saga telah sampai di tempat tujuan. Mana lagi kalau bukan bazar makanan. Namun sayang sekali, lantaran tempat itu terlalu padat, mereka tidak mendapatkan tempat untuk parkir. Jadilah keduanya harus berjalan melewati trotoar pejalan kaki untuk sampai di sana.
"Sumpah ya! Harusnya gue ganti baju dulu tadi," rajuk Aurora seraya menunduk-menatap nanar piyama bergambar doraemon yang di pakainya.
Aurora menghela nafasnya setiap melihat orang lain, khususnya gadis seumurannya yang memakai pakaian lebih 'layak'
"Ke sini cuma makan, bukan mau catwalk," sanggah Saga, seraya menoel-noel pipi gadis di sebelahnya.
Di tempatnya Aurora mengerang, nggak tau aja si Saga kalau dirinya tuh termasuk orang yang mementingkan penampilan. Tahu kenapa? Ya karena Aurora sadar, kalau dia nggak secantik Shena atau se-edgy Ansel.
When insecurity, hits you so hard!
Sesaat gadis itu meringis mengamati penampilan Saga, hanya dengan kaos Erigo dan celana pendek sebatas lutut-cowok itu terlihat luar biasa tampannya.
Sial! Aurora nggak terima!
"Kayaknya cuma gue yang ke sini pake baju tidur." Aurora kembali membeo.
"Gue malu!" katanya lagi.
"Lo itu cantik, ngapain malu?" Saga berbisik, sebelum menggenggam jemari Aurora untuk menyebrangi trotoar.
"Kok tangan lo dingin?" Saga mengernyit seraya mengangkat tautan tangan keduanya.
Aurora gelagapan, bingung juga kok ngerasa panas dingin. "Nggak apa-apa!" desis Aurora pelan, seraya menarik tangannya dari genggaman Saga.
Diam-diam Aurora mengambil nafas banyak-banyak. Mencoba meredam rasa gugup dan rona merah pada wajahnya.
Kenapa sih, Saga kalau ngomong nggak mikir dulu dampaknya ke Ara?!
Sesampainya di sana, keduanya di sambut oleh gemerlap lampu hias dan kibaran Bendera Indonesia di dekat pintu masuk. Suasana terasa ramai, belum lagi lagu Lost in Jepan milik Shawn Mendes semakin memeriahkan suasana bazar malam itu.
Aurora berdiri di tempatnya dengan sorot mata berbinar. Menatap satu per satu stand makanan yang langsung berhasil menarik perhatiannya.
Ini sih namanya surga dunia!
Tempat yang membentang luas itu nyatanya menyajikan makanan yang sukses membuat siapapun yang melihatnya meneguk ludah. Tidak percaya? Bayangkan saja, begitu masuk pengunjung akan dimanjakan dengan barisan stand yang menyajikan olahan seafood, barbeque, dan dimsum
Jangan lupa dengan makanan seperti telur gulung, sosis, bakso dan jagung bakar di stand penjual kaki lima. Saking banyaknya makanan, Aurora nggak kaget kalau ternyata bittersweet juga buka stand di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling For a Gangsta [SELESAI]
Fiksi Remaja[PRIVATE CHAPTER. SILAHKAN FOLLOW DAHULU SEBELUM BACA] Ini bukan cerita dalam bayanganmu, sebaiknya baca dulu 💙 Sagara Damian Narendra. Orang-orang mengenalnya sebagai dewa kesempurnaan. Si ketua OSIS yang tampan dan penuh pesona. Dalam hidupnya, m...