Plakk
Pukulan keras dari Ali kpd Gava, pertama kali Ali memukul sahabatnya itu.
"Li" panggil Gava dgn memegangi pipinya yg terkena pukulan Ali, "hebatt, hebat bgt lo Li, salah ya gue bela Prilly, blm semuanya itu salah Prilly dan semuanya blm tentu yg bnr Jasmine, selama 3 tahun gue bareng sm lo, gue gak pernah dpt pukulan kyk gini dr lo, otak lo emng udah dicuci Li, wajar kalau Prilly kecewa" sambungnya dan pergi meninggalkan Ali disusul oleh Rey.
Disitu, dikejadian ini hanya tersisa Ali, Jasmine dan Anneth. Anneth menatap kejam kearah Ali.
"lo bakalan nyesel udah bentak Prilly kyk gitu, udah mukul Gava juga, seolah - olah lo lebih membela org yg bener2 salah, dmna otak lo? Gue gak nyangka sahabat gue kyk gini sekarang, gue dukung Prilly kalau misalnya dia bakalan pergi dri kehidupan lo dan ninggalin lo, lo menyia - nyiakan SANG RATU demi segunung SAMPAH" ucap Anneth emosi dan berlalu dri Ali, Ali yg mencerna kata2 Anneth, dadanya mulai sesak, ia takut jika yang dikatakan Anneth akan benar2 terjadi kpd hidupnya dan juga Prilly, ia tak sanggup kehilangan Prilly yg sudah lama ia kejar2.
"Li, lo gakpapa?" tanya Jasmine mengelus bahu Ali dan tersenyum licik
"sorry, gue gak bisa ngrjain bareng lo, lo kerjain sndri, kalau gak tau tanya Daffa" jawabnya dan melepas tangan Jasmine dari bahunya, segera Ali berlalu dari Jasmine meninggalkan nya sendiri.
*******
Di tempat lain
Prilly memutuskan utk keluar dr sekolah dan menenangkan dirinya, hingga berpikir apakah yang ia katakan tadi salah? Atau dia terlalu posesif? Prilly berjalan dengan tatapan kosong keluar sekolah dan hanya air mata yang mengalir di pipinya.
"Prilly" sapa seorang cowok menghampirinya dan tanpa sadar Prilly mendongakkan kepalanya menghadap ke asal suara tersebut
"kenapa?" jawab Prilly tanpa tersenyum kecil pun
"lo knp?" tanyanya dan mengelus puncak rambut Prilly
"gakpapa" jawab Prilly singkat, karna ia tak mau berdebat soal ini
"lo cerita ke gue, gue tau bagaimana nya lo saat sedih atau nggak nya, gue dr kecil bareng sama lo Prill, kalau boong pun lo bukan jagonya" ucap cowok tersebut, siapa dia kalau bukan Alvaro.
Alvaro adalah teman kecil Prilly hingga sekarang, dengan beda sekolah tak membuat Prilly maupun Alvaro lupa dgn sahabat sendiri, sekolah Alvaro adalah sekolah tetangga Prilly. Disaat Prilly menangis dgn kejadian ini, dia memutuskan pergi dari sekolah karna hatinya merasa hancur, dgn tak sadar Prilly tepat berada di depan gerbang sekolah Alvaro, yg kebetulan Alvaro juga berada di depan gerbang sekolahnya, dgn cepat Alvaro menghampiri Prilly.
"gue gapapa, beneran deh, udah lo masuk aja, jgn bolos" jawab Prilly dgn segala kebohongannya
"gue anter lo pulang, gak ada kata penolakan" ucap Alvaro tegas menarik pergelangan tangan Prilly dan dihentikan olehnya
"gila lo ya, kalau pulang ntar gue dimarahin nyokap bego" jawab Prilly
"trs kemana? Cafe aja Prill" ajaknya dgn antusias, Alvaro sangatlah senang berada disamping Prilly, ia merasa separuh jiwanya kembali lagi, sekian lama disibukkan dgn masing2 yang mereka miliki.
Aduh Alvaro seneng bgt ketemu si Prilly, haha, cinta lama bertemu kembali ya Al, apapun keputusan Prilly, author ikut seneng deh meskipun nyesek nih hati Prill
"lo bolos beneran Al?"
"yoi, gak sengaja ketemu lo disini sih, jadi mau ngjk lo aja"
"gila bener lo Al dri kecil sampe sekarang" mengacak2 rambut Alvaro yg dibalas senyum mnisnya kepada Prilly, Alvaro sangatlah merindukan sosok Prilly disampingnya seperti dulu, dgn beda sekolah membuat Al sangatlah merindukannya
"udah ah, yuk cabut" ajaknya dan menarik pergelangan tangan Prilly utk naik di motor ninja miliknya yang terparkir diluar sekolah.
*******
"lo dmna Prill" gumam Ali panik dgn keberadaan Prilly, ia memutuskan utk menelfon Prilly, tapi nihil, Prilly tak membalas panggilan Ali
"udah coba telfon Prilly blm?" tanya Bella smbil mengutik handphone nya itu
"gak diangkat" jawab Ali singkat
"Alii" teriak seorang perempuan, siapa lagi kalau nggak si benalu, *eh si Jasmine maksudnya
"gak ada kapok2nya nih cewek" gumam Bella emosi, "gatau malu bgt" sambung Anneth
"msh kekeuh nyari Prilly?" tanya Jasmine
"hm" jawab Ali hanya dgn berdehem tanpa menoleh kearah Jasmine
"yayalah wajar Ali kekeuh nyari Prilly, kan Prilly pacarnya, bukan si benalu yang justru nempel sana sini, udah tau buat orang gak nyaman, masih kekeuh aja nempel" sindiran halus dari Bella tertuju pd Jasmine
"jaga omongan lo" balas suara perempuan yang tiba2 menghampiri mereka
"eh, ada benalu dua, banyak benalunya di sekolah, nih sekolah buat manusia atau benalu si Neth" ucap Bella dgn tatapan tajam dan menekan kata2 'BENALU' di setiap kata yang diucapkan
"omongan Bella keras bgt ya, sampe lo kedengeran dn nyamperin kita, lo gitu bgt si Bell, kasian tuh si benalu dua sampe kedengeran, eh maksudnya si Nita, sorry2 khilaf" smbung Anneth dgn senyum miringnya
"Jasmine sahabat gue, dan kalian gak berhak buat ngatain dia benalu, bahkan klian lebih buruk dari Jasmine" jawab Nita geram, ia meluapkan emosinya
"sejak kapan dia jd sahabat lo? Oh gue tau, Sejak dia berhasil buat Prilly sakit hati, trs lo jadiin sahabat karna bisa lo manfaatin buat dapetin Ali? Gitu amat nasib lo, emng lo gak laku ya, harus bgt ngerebut Ali yg jls2 udah jd milik Prilly" bentak Bella menatap kejam kearah Nita dan Jasmine
"maksud lo apa sih Bell, kalau lo emng marah sm gue, marah aja ke gue jgn ke Nita, iya gue dari dulu suka sama Ali, dan sejak ada Prilly di kehidupan Ali, gue gak trima, dgn paksa buat gue nglupain Ali demi Prilly" jawab Jasmine memelas dan mengeluarkan air mata buayanya, mendramatisir
"kalau ngebacot pinter ya, sampe nangis2 gitu, mendramatisir banget, mau dikasihani mbak? Gitu amat menjatuhkan diri sendiri, lo gak malu atau emng lo gak punya malu?" sindir Anneth dgn senyum paksanya dn mendpat senyum miring dari Bella.
Dgn perkataan Bella dan Anneth, Jasmine sekligus Nita geram dan ingin sekali rasnya mencabik wajah mereka bahkan membuangnya ke laut yg pling dalam.
Lebay bgt si authornya, tenggelamkan diaa, author ikut greget juga nih.
Dengan segala emosinya Nita ingin menampar Anneth, tangannya mulai bergerak keatas dn ingin sekali mendarat di pipi orang sialan itu baginya, tetapi tangannya dicegah oleh seorang cowok yg kuat darinya, siapa lagi kalau bukan Gava.
"mau apa lo?" ucap Gava sedikit menatap kejam kearah Nita dan mencengkram pergelangan tangannya yg ingin menampar Anneth
*******
Retceh bgt deh gue
Bingung mau kyk gmna nih ending, haha
Maklumin yah, vote nya jgn lupa, biar terkesan membawa semangat bagi saya utk menulis:)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TRUE LOVE
Teen FictionJika mempertahankan yang ada itu sulit, mungkin itu salah satu cara agar berusaha lebih keras.