Pagi yang cerah mencerahkan wajah Prilly yg sepertinya tdk begitu bahagia.
"Prill, kenapa? Kesambet?" tanya mami Diana yg menghentikan makan Prilly
"apaan sih mi" jawab Prilly malas sambil menyeluput air dihadapannya
"tuh muka kenapa? Pagi2 udah ditekuk aja" ucap mami Diana
"Ali di skors" Jawab Prilly lirih
"APAA?" teriak mami Diana, "kok bisa?" sambungnya
"karna belain Prilly" jawab Prilly singkat
"pasti aneh2 kan, Prilly udah mami bilangin, kamu tuh cewek, lebih elegant lagi dong, tingkah kok kayak laki2, bukan kamu yang rugi, tapi semuanya, buktinya Ali belain kamu gara2 kamu ada masalah iya?" omel mami Diana
"ih mami, kalau blm tau apa2 jgn nyimpulin kayak gitu dong, Prilly gak ada masalah, nih liat pipi Prilly, merah kan? Karna Prilly ditampar sama cowok yang gak ada harga dirinya, Ali gak terima dan akhirnya Ali sma si cowok itu tonjok2an di lapangan, guru BK mah taunya Ali yg punya masalah dan nonjok tuh cowok duluan, padahal nggak, kalau Ali jelasin yg sebenernya, mana percaya tuh guru BK" jelas Prilly panjang lebar
"anak mami, kacian cih kena tampar, mana si cowoknya biar mami tempeleng mukanya" jawab mami Diana
"paan sih mi, udah2, Prilly mau berangkat sekolah dulu" pamit Prilly
"iya hati2 ya nak" jawab mami Diana
"gak bareng lo Ren?" tanya Prilly kpd Karen yg sedari tadi diam dan menikmati masakan maminya
"nggak ah, berangkat duluan sono" jawab Karen acuh
"yaudah ya, Ali udah nunggu, bye" ucap Prilly
"kamu dijemput Ali? Katanya Ali kena skors, kok masih jemput kamu?" tanya mami Diana
"tau tuh, katanya mau jemput aku, dia ngeyel kalau dibilangin" jawab Prilly, "udah dulu ah, bye mami" sambungnya mencium punggung tangan mami Diana dan mengacak rambut Karen jahil
"kak Prilly, udah rapi nih rambut gue" teriak Karen kesal.
Prilly keluar dan sudah mendapati Ali duduk di motornya menunggu Prilly, dgn sigap Prilly menghampiri Ali dan mencium pipi Ali sekilas
"pagi sayang" ucap Prilly
"pinter modus ya sekarang" jawab Ali tersenyum dan mengacak - acak rambut Prilly
"haha, siapa dulu dong yang ngajarin" ledek Prilly, "udah yuk, ntar gue telat lagi" sambungnya dan menaiki motor Ali.
*******
Ali dengan memakai jas sekolah mengantarkan Prilly ke sekolah dgn wajah yang sangat bahagia.
"aku skolah dulu, bye Aliii" ucap Prilly manjanya
"iya, yang pinter sekolahnya ya sayang, ntar aku jemput, abis ini aku mau ke rumah Gava" jawabnya
"ngapain?" tanya Prilly
"mau jemput dia buat nongki - nongki di kantin" jawab Ali cengengesan
"okey, ntar istirahat gue ke kantin" ucap Prilly
"hay Prilly sayang" sapa seorang cowok menghampiri Ali dan Prilly
"najis" jawab Prilly dengan wajah yang amat kesal
"gausa malu2 lah, ntar juga cinta" ucap Alex yang tadi menghampiri Ali Prilly, sekarang ia berani menyentuh dagu Prilly lagi
Plakk
Tamparan keras melesat ke pipi Alex dari tangan Prilly sendiri, pagi2 Alex sudh membuat Prilly penuh amarah dan emosi yang tak bisa diredakan.
"gue ingetin ke lo ya, jangan pernah ganggu gue, gue gak akan prnh takut sama lo, sekali lo nyentuh gue, tangan lo gue patahin" peringatan keras dari Prilly
"kamu masuk gih, pinter sekolahnya ya sayang" ucap Ali dgn sekeras mungkin menahan emosi kpd orang yg dihadapannya sekarang
"yaudah, bye sayang" jawab Prilly tersenyum manis kpd Ali.
Alex and the geng mulai memasuki gerbang sekolah dan berlari menuju Prilly berniat utk memeluknya dari belakang, dgn sigap Prilly mengetahui langkah Alex segera ia membalikkan tubuhnya dan menendang bagian perut Alex sehingga ia jatuh ke tanah, kejadian ini terulang dan ditonton banyak siswa di sekolah.
"mau gue patahin tangan lo ha?" ucap Prilly emosi, "gue gaktau lagi maunya lo diapain, sekali lo ngebangunin macan tidur, lo gak bakal selamat" peringatan keras dari Prilly utk Alex
"gue yakin lo jatuh di tangan gue Prill" jawab Alex
Plakkk
Tamparan keras melesat lagi di pipi Alex karna cara berbicaranya tak punya sopan santun.
"Bella aja ogah sama lo, apalagi gue, gue ogah kebangetan tau gak, ternyata tampang lo gak sama kayak sifat sebenernya lo, cowok brengsek" ucap Prilly yang masih pagi dipenuhi dgn emosi
"kali ini gue gak turun tangan sama lo, karna dari tadi gue sabar ngadepin bacod lo ke Prilly, kasian bgt sih yang berharap tapi dicampakkin, muka lo sama gue aja ya jelas cakepan gue lah, gila lo, ngacaa bego" ucap Ali menghampiri Prilly dan Alex, Ali yang sudah neeg dgn omongan Alex kpd kekasihnya
"yaya dong, pacarku mah cakep, gak kayak situ jepit jemuran" ledek Prilly tertawa bahagia dgn kedatangan Ali dan segera memeluknya.
Alex yg sudah neeg dgn pasangan kekasih ini, segera ia melangkahkn kaki pergi dari hadapan mereka.
"dari tadi kek, pagi gue udah suram gara2 kedatengan jepit jemuran" ucap Prilly dgn ledekannya dan dijawab tertawa oleh Ali.
"gue disini aja ya, di kantin, ntar gue nelfon Gava buat nyuruh dia kesini, gue gakmau deh jauh dari lo, takut si jepit jemuran balik lagi" jawab Ali dan mencium pucuk kepala Prilly
"iya deh satpam, haha, ntar istirahat gue ke kantin beliin ya" ucap Prilly wajah memelas yg membuat Ali gemash sehingga mencubit pipi chubby nya itu
"Alii" jawab Prilly
"Ali pacaran mulu lo, di depan gerbang lagi" ucap Leon teman sekelas Ali yg baru dtang
"iri kan lo, gue cariin pacar deh, tenang" jawab Ali tertawa
"gila, sumpa?" tanya Leon serius dan menghampiri Ali Prilly
"justkidd, haha" jawab Ali kembali tertawa diikuti dgn tertawa Prilly
"bacod bgt eh mulut lo Li, untung lo cakep" jawab Leon kesal
"emang gue cakep" jawab Ali dengan PDnya
"PD amat lo" ucap Leon
"kalau gue gak PD, gue gak bisa dapetin nih bocah kali" jawab Ali melirik Prilly di dekapannya
"Ali, dasarr lo ya" ucap Prilly geram dan mencubit kecil perut Ali
"sakit Prill" rengek Ali, "masuk gih, ntar telat lagi, jngan lupa ganti pake rok, masak sekolah pake celana" ucap Ali mengingatkan Prilly
"siapp" jawab Prilly dan bergegas pergi dari hadapan Ali
"Prilly" panggil Ali yang membuat Prilly menoleh
"I LOVE YOU" ucap Prilly segera sebelum Ali mengatakan hal yang sama pada dirinya
"tau aja nih bocah, haha, I LOVE YOU TOO" jawab Ali terkekeh dan segera bergegas pergi ke kantin.
*******
Hallo:))
Maaf ya kalau gak nyambung:v
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TRUE LOVE
Teen FictionJika mempertahankan yang ada itu sulit, mungkin itu salah satu cara agar berusaha lebih keras.