"Prill" panggil Anneth yg kini angkat bicara dan segera Prilly menatap kearah Anneth, "Ali berusaha lo dtg kesini, yakali lo cuekin, kasian dia, lupain kejadian td siang deh Prill, kasian Ali waktu lo pergi dr sekolah, dia yg sllu menjadi org prtma nyari lo dgn kekeuh nya, jgn nyesel kemudian" sambungnya dan berbisik waktu kata akhir kpd Prilly
"aku minta maaf soal apa yg sllu buat kamu marah, yang selalu buat kamu kecewa, yg selalu buat kmu ngambek gara2 aku, aku mau min__" ucap Ali terpotong
"udah aku maafin, lagian aku gak bisa jauh2 dr kamu kyk gini, aku rindu Aliandra yang sekarang milik Prillyndria, maafin aku juga ya sayang" ucap Prilly memotong ucapan dari Ali dan segera Prilly memeluk erat Ali, ia tak ingin kehilangan Ali, Ali pun membalas pelukan Prilly dan mencium puncak kepala Prilly
"bsk aku jemput, gak ada kata penolakan" ucap Ali
"iya iya, jgn telat" jawab Prilly dgn terkekeh dan mencubit pipi chubby Ali
"udah berani ya cubit pipi aku" ucap Ali, ia pun mencubit pipi chubby Prilly
"gini kan enak, berantem mulu kerjaannya" balas Gava dgn tertawa
"gue minta maaf ya sama lo Gav, gue udah mukulin lo" ucapan maaf dr mulut Ali utk Gava
"sans bro, sblm lo mnta maaf, gue udah maafin lo" jawab Gava dgn entengnya
"gausa berantem lagi, aplagi bsk gur ke Prancis, pulang2 gue gak mau liat kalian berantem" ucap Anneth dgn membendung air matanya, ia tak sanggup harus pisah dgn sahabat2nya
"Neneth, gue bakalan rindu sama lo" jawab Bella memeluk Anneth, "gue juga" sambung Prilly yg iut memeluk Anneth juga
"mau ngapain lo?" bentak Prilly yang melihat para boys ingin memeluk mereka
"ikutan lah" jawab Gava, "ya masak kalian pelukan gak ngajak2, kalian gak bakalan rugi dpt pelukan dr babang ganteng ini, ya gak bro" sambungnya sambil menaikan satu alisnya dan menyenggol lengan kedua sahabat laki2nya
"modus lo, cari2 kesempatan" celah Bella
"gini2 lo juga mau gue modusin Bell" jawab Rey menggoda Bella yg berhasil membuat pipi Bella merah merona karna malu
"Neth, ati2 besok, jgn lama2 disononya, buruan balik, ntar lulus bareng kita disini" ucap Ali menepuk bahu Anneth
"ya jgn lama2, babang Gava rindu nantinya, tunggu ya ntar aku lamar kamu, okay" sambung Gava merangkul bahu Anneth
"paan sih lo Gav, otak lo udah mikir nikah aja, 2 soal matematika lo aja blm beres, mikir udah kesana, mau lo kasih makan apa gue ntar ha? Mau ambil anak orang aja" jawab Anneth ketus
"yaudah, kita plng dl Prill, udah malem takut kemaleman" pamit Bella
"oh ya, mama km kemana? Dr tadi aku gak ngliat" tanya Ali
"lagi keluar sama temen sosialitanya, biasalah urusan ibu2" jawab Prilly santai
"yauda aku plng dl ya bie, km tidur ya" pamit Ali mencium kening Prilly
"iya ati2, km jga ceetan tdr, jgn malem2" jawab Prilly
Semua sahabat Prilly pun berlalu dr depan gerbang rumahnya, dan Prilly segera masuk kedalam rumah lalu kekamarnya, karna ia rasa tubuhnya mulai lelah kebanyakan nangis. batinnya
*******
Keesokan harinya Ali bergegas pergi sekolah utk menjemput Prilly, dgn senyum sumringah ia menuruni anak tangga, tepat dibawah, Ali tersontak kaget ketika papa dan mamanya bertengkar di hadapannya dan juga Lisa, Ali melihat Lisa yang nangis sesedukan dan tak tau harus bagaimana, Ali lebih memilih menghampiri Lisa dan memeluknya, ntah apa penyebabnya yang membuat orang tuanya bertengkar, bahkan mereka bertengkar sehebat ini baru pertama kali ini. batinnya
"Lis, knp mama sama papa?" tanya Ali bingung dan memeluk adeknya itu
"bang pa.. Papa mau ninggalin kita, hiks hiks hiks" jawab Lisa dgn tangisan yang pecah
"ha? Knp dek knp?" tanya Ali yang mulai bingung dengan jawaban sng adik, ia memutuskan utk menghampiri orang tuanya yg sedang bertengkar, terlihat mamanya yang memohon utk papanya agar tdk meninggalkannya, ia sngat lemas dgn penuh tangisan yang menjadi jadi
"PAPA" teriak Ali dgn wajah marahnya, "apa yang membuat papa kayak gini ha? Mana papa Ali dan Lisa yg penuh kasih sayang, kemana papa Ali dan Lisa yang sellu bikin keluarga bahagia, kemana ha?" sambungnya membentak papanya, Ali tak tau harus bersikap bagaimana, Ali pun tak tau mana pihak yang benar dan salah, tapi disini Ali melihat papanya yang ingin meninggalkan keluarga kecilnya itu.
"mas" panggil seorang cewek dari ambang pintu memanggil papanya dgn sebutan 'mas' semua mata tertuju kpd cewek itu, bahkan Ali sudah memasang tatapan sangat marah kpd cewek yang sudh merusak rumah tangga orang tuanya
"oh, ini yang menjadi alasan papa ninggalin kita, hebat hebat, Ali gak nyangka papa Ali hebat, eh lebih tepatnya bukan papa tapi si brengsek, rela ninggalin keluarga kecilnya demi wanita yang tak punya harga diri ini" bentak Ali meluapkan emosi dgn menunjuk kearah tepat wajah perempuan yang ia sebut telah merusak rumah tangga mama dan papanya.
Sama dengan Ali, papanya pun meluapkan emosinya dgn hampir melayangkan tangannya utk memukuli sang putranya, tetapi pria paruh baya itu mengurungkan niatnya utk tdk memukuli putranya yang sudah sangat emosi.
"kenapa? Pukul Ali pah sekarang, pukul Ali, Ali memang bukan anak papah lagi begitupun dgn papah, menurut Ali papah gak pantes disebut sebagai seorang AYAH" bentak Ali dgn menitikkan air matanya, entah sejak kapan air mata itu mengalir dan jatuh ke pipinya
"udah mas udah, aku gak mau kamu nyakitin anak kamu sendiri, aku minta maaf semenjak menjadi istrimu kini aku blm menjadi pendamping setia sampai kamu pun pergi ninggalin kita" kini mama Rosa angkat bicara, ia tak mau putranya menjadi korban pertengkarannya dgn sang suami
"mama gak berhak minta maaf sama pria yang jelas2 ninggalin kita, saya tidak ingin anda menampakkan wajah anda di depan keluarga saya ini, sekarang anda segera pergi, pergi dari rumah ini" usir Ali kpd papanya dan papanya pun pergi tanpa maaf dgn menggandeng wanita yg berdiri di ambang pintu rumahnya, tetapi langkahnya terhenti karna teriakkan Lisa yang memanggil papanya
Plakk
"pria tak tau diri, emng bener ya penghianat itu cocoknya dengn penggoda, baru kali ini Lisa nemuin pria seerti anda, tak berterima kasih, tak ada malu - malunya sama sekali, apa anda memang tak punya malu saat ini iya? Sebelum anda menjelaskan semuanya, saya dan keluarga saya akan sellu membenci anda, bahkan tak akan ada kata PAPA untuk anda yang belum pantas disebut sebagai AYAH, saya yang mengira sosok ayah adalah pahlawan dan kekasih dunia akhirat anak perempuannya, tetapi kini tidak, bahkan anda tidaklah menjadi sosok AYAH sekarang, bahkan selamanya tidak akan pernah, saya pun tak akan menganggap anda pernah ada di tengah - tengah kita, dan saya percaya suatu saat kita akan bangkit tanpa anda, sekarang anda boleh pergi, jangan berharap anda mendapat kasih sayang dari anak - anak anda" ucap Lisa meluapkan emosinya dan mengusir pria paruh baya itu beserta cewek yang digandengnya
"udah gausah nangis, kalian gak akan pernah sengsara jika dia meninggalkan kita demi cewek gak tau diri, Lisa kamu di rumah aja nemenin mama ya, ntar abang bikin surat izin sama guru kamu, abang pergi dlu ya" pamit Ali mencium punggung tangan mamanya dan mencium kening dua wanita yang ia cintai selama ini
"iya bang, ati2 ya, abang harus kuat, abang sekarang menjadi satu satunya cowok yg ada di rumah ini sekarang" ucap Lisa dengan isak tangisnya dipelukan Ali
"iya sayang, abang janji bakal jagain kamu sama mama, kamu sekarang jagain mama dulu ya, kalau ada apa2 kabarin abang" jawabnya dgn memeluk adik yang ia sayangi kini, emng iya sekarang hanyalah Ali satu - satunya di keluarganya saat ini, ia sangat terguncang dgn papanya yang saat ini meninggalkan keluarga kecilnya demi wanita lain.
Kini Ali mengambil motornya dan melajukan motornya utk menjemput Prilly dengan akal yang tak karu - karuan
*******
Jangan lupa comment dan vote nya teman2 :))
Jangan lupa follow juga:)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TRUE LOVE
Teen FictionJika mempertahankan yang ada itu sulit, mungkin itu salah satu cara agar berusaha lebih keras.