38.APAKAH INI AKHIR?

1.4K 74 3
                                    

"Akhir dari semua masalah bukanlah perdebatan tapi penyelesaian secara baik - baik"

••••

Pagi hari dan matahari menyambut wajah Prilly, Prilly kini tak suka dunia, mengapa dunia sesempit ini? Dengan keadaan nyawa belum terkumpul sempurna dan mata sembab karna semalaman hanya dibuat menangis di kamar, ia tak tau jika aunty nya menikah dgn papi Ali, karna waktu pernikahan aunty yang bisa disebut dgn aunty Arini Prilly tak hadir karna ada kesibukan lain dadakan dan baru kemarin ia mengetahui jika Arini adalah istri Leonard papi Ali yang merenggut kebahagiaan keluarga kecil Ali

"Prilly" teriak Diana dari meja makan

"iya mi turun nih" jawab Prilly seusai keluar dari kamar mandi dan segera berpakaian seragam, semua murid sekolahnya diharuskan sekolah hari ini, karna ada pengumuman kelulusan

Dengan malas Prilly menuruni anak tangga, kejadian semalam masih saja terngiang dipikiran Prilly

"kak Prilly" teriak gadis kecil sekitar umur 6 tahun menghampirinya dan memeluknya, Prilly tak membalas pelukan itu bahkan dia bingung siapa gadis kecil ini?

"Prilly itu anak dari aunty Arini, mereka kesini" jelas Diana menepuk bahu Prilly pelan lalu pergi menuju dapur

Degg

Anak dari aunty dan papanya Ali, Prilly masih terdiam mematung di salah satu anak tangga, apakah ia menerima gadis ini yg kini menjadi keponakannya? Apakah ia harus benci juga dgn gadis kecil yg imut ini?

"Prilly" sapa wanita paruh baya sekitar umur 35 kini menghampirinya

"a---aunty" jawab Prilly terbata - bata, apakah ia sanggup menganggap papa kekasihnya om?

"apa kabar gadis kecil yg sekarang msh kecil juga" ucap Arini menoel hidung kecil Prilly dgn tersenyum dan Prilly hanya bisa mematung ditempat

"Prilly pergi dulu ya aunty, takut telat" jawab Prilly sedikit terburu - buru karna ia tak sanggup lama - lama berhadapan dgn auntynya sendiri

"eits, kan udah gak sekolah lagi, kan udah lulus, knp mesti takut telat sayang" ucap Arini lembut mencegah langkah kaki keponakannya tersebut

Arini memang sudah memanjakan Prilly sejak kecil, ia menyayangi gadis dihadapannya sekarang, dari kecil Prilly juga sudah dekat dgn Arini, bahkan Arini tak mau gadis kecilnya itu kenapa - kenapa, ia sangat menyayangi Prilly melebihi dirinya sendiri

"ada pengumuman pagi ini aunty, jd Prilly harus buru - buru, bilang ke mami ya ntar Prilly sarapan di kantin" jawab Prilly mencium punggung telapak tangan Arini lalu bergegas pergi dari hadapannya

Setelah Prilly pergi dari hadapan aunty nya, kini ia harus dihadapkan lagi oleh seorang pria paruh baya duduk di ruang tamu mengobrol dgn ayahnya, ia tak snggup melihat ini semua, terlebih ia masih saja mengingat Lisa yg sgt membencinya sekarang

"o---om Leonard" ucap Prilly terbata - bata, ingin sekali rasanya ia menangis ditempat, lutut dan kaki nya pun sudah mulai lemas, cobaan apa lagi ini tuhan?

"hai, mau sekolah ya, dijemput siapa Prill?" tanya Leonard dgn senyum ramah

"hmm, anu hmm sama teman om" jawab Prilly gugup, "Prilly berangkat dulu" smbungnya dgn mencium punggung telapak tangan ayahnya beserta Leonard

MY TRUE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang