"gue pulang duluan ya, kalian ati2" ucap Prilly kepada para sahabatnya
"lo juga, gue duluan" jawab Bella
"Prill" panggil seorang cowok kepada Prilly
"paan?" jawab Prilly ketus
"gue anter" tawarnya
"baik amat lu, enak ya, berangkat jam 9 pulangnya bareng siswa - siswi yang berangkatnya pagi" oceh Prilly
"hidup dibuat santai bro" ucap Ali, ya itu Ali
"serah deh, buruan, katanya mau nganter" ucap Ali.
Kini Ali membawa motor sportnya, tidak membawa mobil, karna takutnya tadi pagi dia berangkat telat lebih dari jam 9.
Berangkat jm 9 udah telat kali Li, ah Ali sa ae, untung most wanted tampan lo Li.
Ali dan Prilly pulang bersama dengan keheningan diantara keduanya sewaktu dijalan.
Cittt....
"gilaa, kejedot jidat gue bego" omel Prilly
"liat noh, ada yang cegah" jawab Ali menunjuk kearah grombolan laki2 yang mencegah perjalanan mereka
"mereka lagi, buseh bosen gue liat muka2nya, mukanya juga gitu2 doang, kagak ganti2" omel Prilly dengan menatap tajam kepada grombolan lelaki itu
"lo kenal?" tanya Ali
"kenal lah, noh si ketuanya" jawab Prilly menunjuk kearah Dani ketua musuhnya itu
"masih cakepan gue" jawab Ali dengan PDnya
"PD amat lo monyed" ucap Prilly dengan senyum sinisnya
"turun lo cebol, jangan bisanya ngumpet dipunggung cowok lo" suara Dani dengan menunjuk kearah Prilly
Dengan segera Ali turun dari motor sportnya dan menghampiri Dani "gausah nunjuk2 cewek gue, ada masalah lo" ucap Ali dengan menurunkan jari Dani yang menunjuk kearah Prilly
"cowoknya marah bro, haha" ucap Dani dengan senyum paksaannya
"lo punya urusan sama gue, gausa bawa2 Ali" kini suara Prilly terdengar dan segera turun dari motor Ali
"ngapain lo turun bego" celoteh Ali kesal
"mereka urusn gue Li, mereka gak ada urusannya sama lo, mereka yang mukulin gue tadi pagi, tapi tadi pagi cuma anak buahnya, sekarang sekakek neneknya dateng" jawab Prilly
"bego lu, lu pakek rok, yakali lo ngelawan dia, ya kalau tadi pagi lo pakek celana kyk biasanya, tadi lo lupa gak ganti celana dulu waktu pulang" omel Ali
"bego gue, tapi Li, lo yakin ngelawan mereka, mereka banyak, lo sendirian" jawab Prilly sedikit khawatir
"yakin, udah lo mundur, jagain motor gue" perintahnya.
Ali melawan grombolan laki2 itu dengan jumlah yang banyak, tadi pagi hanya 3 yang melawan Prilly, sekarang ada 6 dan Ali harus melawan semuanya, kalau Prilly kan gak mungkin, dia lupa gak pake celana waktu pulang tadi.
"Alii" teriak Prilly sedikit cemas, aduh si mprill khawatir nih sama babang tampan. Setelah Ali melawan Dani dan juga anak buahnya, Prilly menghampiri Ali.
"gakpapa? Sini2 minggir dulu"
"gakpapa, kena pukul dikit"
"sorry ya Li, gue gakmau lo masuk dlm maslah gue, sorry"
"santai kali, lo kan cewek gue, eh temen gue kali deng, haha" jawab Ali terkekeh
"dasar monyed" memukul pipi Ali
"sakittt bego" ringisnya
"udah ah, gue obatin di rumah, yuk pulang, udah sore" ajak Prilly.
*******
"Ali kenapa? Kok bisa gini?" tanya Mami Diana panik
"omel lagi deh gue, tinggal itung aja, 1...2...3..." batin Prilly
"Ali kenapa Prilly? Kamu tuh ya gakbisa deh jadi cewek feminim gitu, tawuran mulu kerjanya" omel mami Diana
"tuhkan bener"
"bener apa? Bener ini gara2 kamu sampek2 Ali kayak gini"
"paan sih mi, tadi Prilly batin kalau Prilly bakalan diomelin, eh beneran" jelas Prilly
"obatin Ali tuh" perintah mami Diana bergegas pergi, karna kotak P3K udah dihadapan Ali dan juga Prilly
"haha, rasain lo dimarahin tante Diana" Ali terkekeh karna senang Prilly dimarahin maminya
"seneng, puas, tau ah" ngambek Prilly
"ngambek ih, lucu ekspresi lo kalau ngambek gini" jawab Ali smbil mencubit pipi chubby Prilly.
Prilly dengan pipi yang memerah udah kayak tomat, karna dia tersipu disaat Ali mencubit pipinya.
"gue pulang dulu ya Prill, salam buat tante Diana dan juga om Reno kalau gue pamit" ucap Ali
"okey, ati2 lo" jawab Prilly.
Ali menyalakan mesin motornya yang tepat berada di halaman rumah Prilly dan segera bergegas pergi.
*******
Next?!!!!
Jangan lupa follow dan koment ya:)

KAMU SEDANG MEMBACA
MY TRUE LOVE
Teen FictionJika mempertahankan yang ada itu sulit, mungkin itu salah satu cara agar berusaha lebih keras.