part 29

4.6K 125 3
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

Ava kini sudah berada diapartnya,suasana sepi ketika ia mulai melangkahkan kakinya ke arah kamar,mungkin ryan belum pulang pikirnya.Memang tadi sehabis sepulang sekolah ava meminta izin ke ryan jika dirinya tak usah dijemput.

Ava meraba raba kesekeliling untuk menemukan saklar lampu.Hingga lampu nyala,terlihatlah ryan sedang memandang wajahnya ke arah ava,tatapan tajam terasa menusuk mata ava.

Ryan mulai mendekat,sontak ava mundur dan terus mundur hingga dirinya merasa sudah disamping tempat tidur.Ryan langsung mendorong tubuh ava,ava takut sungguh.Entah kenapa ryan jadi terlihat menyeramkan.

"Yan,ini aku ava!"Ucap ava sambil mencoba mendorong ryan.Ryan yang badanya kekar tak bisa dikalahkan.

Air mata mulai menetes kala ryan mulai mendekatkan dirinya kearah bibir milik ava.Tak tinggal diam,ryan langsung mencium bibir ava dengan kasar,tak ada lembut sedikitpun,melihat matanya saja sudah membuat ava menciut,hanya pasrah dan ikhlas yang bisa ava lakukan.

"Kamu kenapa ngelakuin semua ini padaku hah?"Bentak ryan ketika sudah melepaskan bibirnya dengan bibir ava.

Ryan melemparkan beberapa foto,ya foto itu adalah ketika ava sedang di cafe dan terlihat jika ava sedang mencium bibir vano.

Ryan melemparkan beberapa foto,ya foto itu adalah ketika ava sedang di cafe dan terlihat jika ava sedang mencium bibir vano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap aja gitu_

Ava melihat foto itu sambil menggelengkan kepalanya cepat.

"Tidak!itu memang aku,tapi itu hanya sebuah permainan yan,aku mohon jangan salah paham dulu"Ucap ava sambil menatap wajah ryan dengan air mata yang terus melaju.

"Aku ngga percaya,apa aku kurang kasih kamu kasih sayang yang aku berikan,apa kurang?!sehingga kamu memilih laki laki lain daripada suamimu sendiri!"Tanya ryan menaikan ucapannya.

"Percayalah yan,aku ngga mungkin ngelakuin itu dengan sengaja.Aku mohon dengar dulu penjelasanku"Mohon ava sambil menangis.

"Ah sudahlah tak perlu ada yang dijelaskan,sudah jelas jelas kamu lakuin itu kepadaku,aku kecewa"Ucap ryan datar kemudian tangannya menyambar jaket dan kunci mobil.Entah ryan mau kemana ava ngga tau,mencoba berdiri tapi tiba tiba perutnya seperti merasa ingin muntah.Disisa tenaganya ava mencoba berdiri dan bangkit kemudian ava langsung menuju ke kamar mandi.

Hoek hoek hoek.

Memuntahkan semua isi perutnya,tiba tiba kepalanya merasa pusing,badannya terasa lemas,berjalan sempoyongan ke arah tempat tidur hingga sebelum sampai ditempat tidur,dirinya sudah ambruk duluan.

Dilain tempat

Seorang pria sedang meminum beberapa botol minuman dengan ditemani oleh rose.

Ryan masih sadar walaupun dirinya sudah meminum banyak sekali vodka,rose yang disebelahnya sudah meracau tak jelas,entah bagaimana ceritanya rose bisa bersama ryan.

Ryan meminta menambah lagi minumannya,hingga lama kelamaan dirinya juga hilang keaadaran.

Ryan dan rose kemudian duduk disofa yang ada diclub tersebut.

Tangan rose sudah menggerayangi tubuh ryan,ryan diam saja,dirinya juga merasa sudah mulai hilang kesadaran.Ditengah keaadarannya,ryan merasa ada yang mencium bibirnya,hatinya merasa tak terima jika bibirnya dicium orang lain.Ryan menghempaskan badan rose yang ada diatasnya.Menyambar air putih kemudian meneguknya sampai habis.

Menyambar jaket dan kunci mobil yang ada didekatnya,meninggalkan rose yang maracau tak jelas dengan sesekali memanggil namanya.

Berjalan sempoyongan kearah mobil,melajukan mobil lebih rendah dari biasanya.

Setelah sampai apart,ryan melihat jam yang melingkar ditangannya menunjukkan angka pukul 2 pagi.

Membuka pintu,kemudian masuk ke kamarnya,melangkahkan kakinya kearah kamar mandi untuk mencuci muka tanpa melihat sekeliling.

Setelah mencuci muka,ryan melangkah menuju arah tempat tidur.Matanya melotot kala melihat ava terbaring dilantai kamarnya,bibir yang pucat,badan yang panas,tak ambil pusing,ryan langsung mengangkat tubuh ava menuju tempat tidurnya.Menyelimuti tubuh mungil ava yang panas.

"Maafkan aku va,aku tadi dilanda emosi"Bisik ryan disamping ava,mengecup keningnya kemudian ikut tidur disamping ava.

Jangan lupa vote n coment.

Ava Dan Ryan(Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang