Part 18

6.3K 181 1
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

Masih pov ryan yak.

"Aku lelah dengan rutinitasku"Jawabnya singkat.

"Kenapa ?"

"Hanya bosan saja,setiap hari begini,rutinitasku juga tak pernah berubah.Pasti dihabiskan dikampus,apart,dan kantor kamu.Aku butuh menyegarkan pikiran aku yan,kapan kita ke jepang"Ucapnya dengan bibir dimanyunkan.

Memang aku memutuskan untuk berbulan madu disana,ya itung itung kemarin selama 3Tahun aku dan ava menghabiskan hari harinya di apart aja,jadi selagi ada jadwal kenapa tak digunakan yakan?

Ava mulai mengeluarkan keluh kesahnya kepadaku yang terdengar menarik dan aku balas dengan kekehan pelan.Dan dia pikir aku tidak bosan dengan rutinitasku dikantor,berkutat dengan kertas kertas menyebalkan.Memang awalnya menyenangkan tapi lama lama membosankan menjadi Ceo.Coba aja aku aktor,pasti aku bisa mengubah rutinitas dan kriteriaku sesuai dengan judul film yang aku bintangi.

"Mau ikut ngga?"

"Kemana?"Tanyanya memandang wajahku dengan raut muka kebingungan.

"Ayo cepat,kamu ini tinggal menurut suamimu saja apa susahnya"Aku menarik tangannya pelan sehingga dia tak kesakitan.

"Menyebalkan,orang cuma tanya doang"Gumamnya masih bisa didengar olehku,bibirnya mengerucut membuatku ingin mengecupnya.

Cup

"Ish kebiasaan deh yan"Desisnya.

"Yasudah kalo kamu penasaran,ayo bangkit dari tempat dudukmu dan duduklah diatas tempat tidur bersamaku"

Aku melontarkan komando yang segera diselesaikan olehnya dan dia hanya mengangguk dan berjalan menuju tempat tidur.

"Duduklah"

Aku menepuk sisi ranjang yang kosong untuk ava duduki,dia duduk kemudian tersenyum kearahku.

"kamu terlihat menarik dengan kaos yang acak acakan begini"Ucapnya entah kenapa kalimat itu terlontar dari mulutnya.Apakah dia panas?akupun menempelkan tanganku ke keningnya.

"Tidak panas,tapi kok beda yah?"Aku bergumam dan membuat dia malu.

"Kenapa kamu?Maluya??"Godaku dengan sengaja ketika melihat sekilas semburat merah di pipinya.

"Tau ah,jadi ada apa?"Ucapnya mengalihkan pembicaraaan.

Aku tak menjawabnya,tapi aku bergerak sedikit,merangsek maju ke arah ava dan melingkarkan tanganku kebelakang dan merangkul pinggangnya.Memeluk dari samping kemudian aku menyenderkan kepalaku dibahunya.

Ava diam,dia membiarkan aku untuk bersandar dibahunya,sesekali dia mengusap rambutku dengan tangan kirinya.

"Masih nyamankan seperti dulu?"Ucapku yang masih dengan posisi  memeluk,tangan ava juga sudah memeluk pinggangku dengan tangan kanannya.

Dia hanya mengangguk,aku lebih mengeratkan pelukannya.Sesaat dia mendongak menatap ke arahku,tepat mata kita bertemu.Aku mengangkat kepalaku,meraih lehernya dengan sebelah tangan kemudian menempelkan bibir kami.Membuka mulutnya untuk mendapat kecupan yang basah.

"Dan kamu masih ketagihan setiap kali aku cium"

Aku mengucapkan kalimat itu setelah ciuman kita selesai,ava menunduk dengan semburat merah dipipnya.Terlihat sangat cantik jika memandangnya dengan wajah sedekat ini.Yang penting juga dia dapat membuatku terpesona ketika sedang berdandan didepan cermin.

"Tidak ada alasan bagiku untuk tidak membuatmu nyaman sayang"

"Sebuah kalimat yang sangat enak didengar yan"Ucapnya dengan kekehan.

Tak lama kamipun tertawa bersama beberapa saat,hingga aku melepaskan pelukanku dipinggangnya membuat dia memandang wajahku bingung.

Ava menengok ketika aku turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah jas kerjaku yang tadi aku sampirkan disofa sebelah ranjang kami.

Aku mengambil amplop yang sebelumnya aku taroh disaku jas kerja yang aku pakai tadi.Amplop yang berisi tiket penerbangan menuju jepang dengan tanggal penerbangan 21 november 2021 tepatnya dia sedang liburan.aku yakin,dia akan tersenyum lebar setelah melihat ini.

"Ini untuk menghilangkan kebosananmu dengan rutinitas"Aku menyodorkan amplop itu ke arah ava yang ditatapnya dengan bingung.

"Apa ini"Tanyanya serasa mengangkat amplop itu.

"Buka saja,kamu akan tau apa jawabannya ketika kamu membukannya".

"Bukan uangkan?"Tanyanya yang masih belum membuka amplop.

"Aku sudah sering memberikan uang kepadamu sayang,blackcard juga udah.Jadi kamu tak perlu merasa heran"Ucapku agak greget karena dia belum juga membuka amplop tapi sudah nanya kesana kesini.

Ava menatap sebentar ke arahku yang masih saja berdiri,sedangkan dia masih duduk di atas tempat tidurnya dan memegang amplop dengan tanda tanya penuh.

"Oke aku buka"Ucapnya.

Dan ternyata.....

Jangan lupa vote n coment.

Ava Dan Ryan(Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang