Part 30

5.5K 130 3
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

Cahaya matahari sudah mulai terik,ava bangun dari tidurnya tapi belum sempat ia mencoba merentangkan tangannya,tiba tiba perutnya terasa seperti diaduk.Ava langsung berlari ke arah wastafel dengan memuntahkan semua isi perutnya,badanya lagi lagi lemas,ingin berdiri tapi susah.

Ryan kini sedang didapur membuat bubur untuk ava,merasa bersalah karena semalaman meninggalkan ava sendiri dirumah dengan keadaan sakit.Senyum mengembang kala dirinya mulai membuka pintu,tapi senyum itu hilang digantikan raut khawatir ketika melihat ava lemas didepan wastafel.

"Va,kamu kenapa?"Ucap ryan sambil membantu ava berdiri,ava hanya menggelengkan kepalanya pelan.

Ryan kemudian membaringkan tubuh ava ditempat tidur.

"Aku suapin ya"Ucap ryan mulai menyuapkan bubur untuk ava,ava hanya mengangguk lemas.

Suap demi suap telah ava habiskan,ryan dengan setia mengelus rambut ava.

"Aku panggilkan dokter ya"Ucap ryan sembari meletakan mangkok dimejanya.

Tak lama dokterpun datang dan langsung memeriksa ava.

"Bagaimana dok keadaan istri saya"Ucap ryan dengan khawatir.

"Ah tidak apa apa pak,selamat istri anda hamil sudah 2minggu,dimohon jangan terlalu kelelahan dan jangan mengangkat yang berat berat,banyakin istirahat ya pak"Ucap dokter tersebut kemudian pamit kepada ryan.

Senyum mengembang terbit dibibir ryan,kakinya mendekat kearah ava yang sudah tertidur.

"Ngga nyangka bentar lagi kita akan jadi orang tua va"Ucap ryan pelan sambil mengecup kening ava.

Mendekap tubuh ava,ava yang merasa nyaman semakin menenggelamkan kepalanya ke dada ryan.

Ryan tersenyum sambil mengelus perut rata ava,ava yang merasa terganggu menggeliatkan badanya.Matanya terbuka,tatapannya bertemu dengan mata ryan.

Ryan tersenyum sembari terus mengelus perut ava.Ava mengalihkan tatapannya dari ryan,hatinya masih sakit waktu ryan bentak dirinya.Selimut ia cengkeram erat karena takut ryan melakukannya lagi.Ryan yang melihat perilaku ava yang aneh merasa khawatir.

"Kamu kenapa va?"Tanya ryan.

Ava hanya menggelengkan kepalanya takut,ryan dapat melihat tatapan mata ava yang merasa takut padanya.

Tanpa menunggu lama,ryan langsung mendekap tubuh ava sangat erat sambil terus berkata maaf.

"Maaf va maaf,maafkan aku"Gumam ryan,air mata ava tiba tiba menetes entah kenapa dirinya merasa iba kepada ryan.

Tangannya mengusap punggung ryan sambil terisak,ditangkupnya pipi ava oleh ryan kemudian matanya menatap wajah ava yang sudah dihiasi oleh air mata.

"Jangan menangis karena salahku"Ucap ryan pelan.

Ava hanya mengangguk kemudian ryan berdiri,ava hanya menatapnya sekilas lalu menunduk.

"Angkat kepalanya ava"Ujar ryan seraya mengangkat dagu ava.

Ryan kemudian mendekatkan wajahnya ke arah ava,semakin dekat dan lebih dekat bahkan hidungnya bisa ava rasakan,ava langsung memejamkan matanya.Tapi tiba tiba ryan menjauhkan wajahnya membuat ava malu setengah mampus.

Ava langsung berdiri kemudian mengambil handuk dan meninggalkan ryan dengan perasaan dongkol.

Ryan yang melihat itu tertawa karena merasa puas menjahili ava.

•••••••••••

Sekarang ava dan ryan sedang makan siang,yaa siang.Pagi tadi ryan tak jadi berangkat kerja dan memutuskan untuk menemani ava.Ryan belum bilang kalo ava sedang hamil.

Mereka sarapan dengan diiringi dentingan sendok,baru saja selesai makan,ava yang merasa mual langsung berdiri dan mendorong kursinya kebelakang,sontak ryan langsung mengejar ava yang sudah berlari kearah kamar mandi.

Ava memuntahkan semua yang ada siperutnya,sambil sesekali ryan memijit tengkuk ava.Ava yang merasa lemas tak kuat berdiri dan akhirnya ryan dengan sigap menggendongnya.

Membaringkan tubuh ava ke atas ranjang,ryan dengan setia mengusap rambut ava pelan.

Tiba tiba....

Ryan mendekap tubuh ava erat,ava yang merasa bingung langsung melepaskan pelukannya.

"Makasih va,makasih"Ucap ryan sambil mengecup punggung tangan ava.

"Makasih buat?"Tanya ava bingung.

"Makasih karena telah memberikan anak buat aku"Ucap ryan sambil menatap mata ava.

"Ma-maksud kamu aku..aku..aku hamil gitu?"Tunjuk ava kepada dirinya sendiri.

Ryan mengangguk mengiyakan.

"Akhirnya!"Pekik ava sambil mengusap perutnya penuh kasih sayang.

kemudian ditengah bahagianya ava langsung memeluk ryan sangat erat.Ryan hanya bisa mengusap punggung ava,kepalanya ia dongakan keatas kemudian mengecup rahang ryan.

Ava terkekeh"Kita bakal punya baby yan"Ucap ava antusias.

Ryan hanya mengangguk dan tersenyum.Mereka akhirnya bercanda bareng sambil sesekali menjahili satu sama lain.

Jangan lupa vote n coment.

Ava Dan Ryan(Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang