Part 22

5.1K 141 0
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

"Lalu kenapa aku tak boleh melihatnya?"Huft aku menghela nafas pelan.

"Ah sudahlah ini tak penting"Ucapnya.

Ryan meninggalkanku yang sedang kesal dan tak lupa tatapan mata tajamku karena dia tak mau memeberi tau apa isi kotak itu.

Sebuah senyuman aneh ditunjukannya ke arahku.Aku hanya diam ketika dia memasukan isi kotak itu kedalam laci,menguncinya rapat,kemudian dia menarik kunci itu dan memasukannya disaku celananya.

"Awas kalo kamu mencari tau apa isinya"Ucapnya menunjuk ke arahku.

"Dan aku akan mengambil kuncinya diam diam"

"Aku yakin kamu tak akan bisa mengambilnya"Ucapnya.

"Ish,dasar pelit"

"Sudahlah tak usah dibahasa,acara buka kotak" tadikan udah selesai jadi ayo kita berangkat bersama ke kantor"Ucapnya.

"Aku nggak mau kerja dan nggak mau ikut"

Aku menjawabnya singkat dan menjulurkan kedua kakiku agar lurus juga bersedekap dada kemudian menempelkan kepalaku ke kepala ranjang.

"Jika kamu tidak bekerja,aku tidak akan memberikanmu uang lagi"Ucapnya mengancamku.

Aku menengok ke arahnya yang sedang berkacak pinggang.

"Kalo kamu tidak mau beri aku uang,aku ngga mau tidur sama kamu"Ucapku merajuk.

"Ancaman apa itu?aku bisa melakukan cara lain untuk memaksamu"Ucapnya.

"Aku tetap tidak mau"

"Yakin?"Tanyanya.

"Yakin kok"

"Atau kamu mau bekerja denganku dirumah"Ucapnya menaik turunkan alisnya dan itu membuatku bingung.

"Bekerja denganmu?"

"Ya,mungkin saja kamu juga tertarik"

Ryan mendekat ke arahku dan berhenti tepat dipinggir tempat tidur,membuatku mendongak untuk menatapnya.

"Aku akan membuatmu bekerja di tempat tidur.Bukankah itu menarik?"

Aku menatapnya horor dan melototkan mata yang nyaris keluar.Tak percaya apa yang dilontarkan dari mulutnya,yaa walaupun itu sudah hal biasa.Tapi kata yang terlontar ituloh yang tak biasa.Tapi aku tau arah pembicaraan pria didepanku ini.

"Dasar Mesum"

Ujarku sambil beranjak dari tempat tidur,melewatinya yang masih berdiri dengan tatapan tidak percayanya.Alisnya berkerut dan mulutnya terbuka,seperti mau mengatakan sesuatu tapi tak jadi.Dan sebuah teriakanpun menggema didalam kamar.

"Yak..Kau Ava Ellena Aozora!!!"Teriaknya.

Aku kemudian mengambil tas selempangku yang berada disofa,lalu segera berlari menuju pintu kamar untuk segera keluar dari ruangan ini sebelum dia menyeretku masuk kedalam lagi.Astaga,kenapa dia menyeramkan sekali-batinku.

Aku terus berlari hingga sampai didepan pintu rumah dan dapat kulihat jika ryan masih berlari ditangga.

Ava pov end.

Jangan lupa vote n coment.

Ava Dan Ryan(Completed✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang