II.

1.7K 155 1
                                    

3 bulan sebelumnya, tgl 13 Agustus 2019 musim Panas.

Dikediaman keluarga DO. Tampak Ny.Do yg sibuk menbantu Kyungsoo untuk bersiap-siap pergi mengunjungi rumah sakit jiwa tempat kakak lelakinya Do jinyoung dirawat.

''mama kyungie berangkat'' ucap kyungsoo setelah merasa semuanya sudah siap.

Namun saat akan keluar, tiba-tiba Ny. Do menghampiri kyungsoo dengan sebuah kota kecil dari kayu ditanganya yg keribut.

''ini bawalah'' ujar Ny.Do menyerahkan kotak kayu itu kepada kyungsoo. Setelah itu kyungsoo pun pergih ke rumah sakit jiwa tampat sang kakak Jinyoung dirawat diantar oleh salah satu teman dekat sang kakak yg kebetulan akan mengunjunginya juga bernama Hong ji soo atau lebih dikenal dengan panggilan Joshua dengan menaiki mobil miliknya.

Disepanjang jalan menujuk rumah sakit jiwa tempat jinyoung dirawat, kyungsoo terus tersenyum sambil memikirkan tentang hal apa yg akan dia ceritakan dengan jinyoung sang kakak yg sudah lama tidak ia temui. Begitu juga dengan Joshua yg ikut tersenyum melihat kyungsoo.

Setengah jam kemudian kyungsoo pun sudah sampai didepan rumah sakit jiwa. Joshua, lelaki kelahiran Los Angeles California itu pun hanya mengantar sampai lantai 2 lantaran tiba-tiba ia mendapat telepon jika ada masalah diperusahaan miliknya.

''maaf kyungsoo, sepertinya aku tidak bisa menemanimu tiba-tiba ada masalah diperusahaanku. Bisa tidak kau sampaikan salam sekaligus ucapan maafku''

''tak apa Joshua, pergilah akan aku sampaikan salam sekaligus permintaan maafmu pada kakak''

''terimakasih kyungsoo''

Setelah itu Joshua pun pergi dengan berlari menujuk tempat mobilnya yg terpakir seraya menelepon seseorang dari ponselnya, sebelum masuk kedalam mobil Joshua sempat membalikan tubuhnya kemudian tersenyum manis kepada kyungsoo yg masih menatapnya kemudian pergi dari area rumah sakit.

Kyungsoo melangkahkan kakinya riang seraya brgumam kecil menujuk kamar rawat sang kakak tercinta. Namun, saat kyungsoo ingin menbuka pintu kamar jinyoung yg terletak dilantai 3 rumah sakit jiwa tiba-tiba seorang perawat menarik lengannya.

Menbuat kyungsoo terkejut dan melihat orang yg menarik lengannya.

''maaf nona Kyungsoo, hari ini tuan muda Jinyoung tidak bisa dikunjungi'' larang perawat yg berusaha menahan lengan kyungsoo.

''sebenarnya ada apa? Kanapa kalian semua melarangku bertemu kakakku'' Tanya kyungsoo yg heran kenapa diirnya terus saja dihadang para perawat dan dokter setelah memberitahu jika dia akan melihat kakaknya.

Tiba-tiba setelah kyungsoo berbicara seperti itu terdengar suara teriakan keras dari dalam kamar rawat jinyoung. Kyungsoo pun sontak saja melihat kearah pintu kamar rawat sang kakak dan berhasil melepaskan diri dan langsung berlari tanpa menpedulikan kota pemberian Ny.Do yg terjatuh masuk kedalam kamar rawat Jinyoung.

Setelah memasuki kamar rawat, kyungsoo terkejut bukan main mendapati sang kakak Jinyoung sedang mengacak-acak seisi kamar seperti seorang yg depresi dengan beberapa perawat dan 4 orang dokter yg nampak sudah kewalahan menenangkan'nya.

''tenanglah tuan muda'' ujar salah satu dokter yg berusaha menenagkan jinyoung yg mengamuk.

''AKU AKAN MENBUNUHNYA....!!''teriak Jinyoung seraya meleparkan penyangga Infusan kearahnya.

''kak Jinyoung'' panggil kyungsoo dengan mata yg berkaca-kaca dan berusaha mendekatinya.

Namun saat handak mendekatinya yg tinggal beberapa langkah saja seseorang lelaki berjas hitam memegang tanganmu.

''jangan kesanah. Dia sedang tidak dapat dikendalikan. Kau akan terluka nanti'' larangnya yg masih memegang pergelangan tangan kyungsoo.

''lepaskan aku'' ucap kyungsoo yg meminta dilepaskan, namun lelaki itu malah semakin erat memegang pergelangan tangannya.

''lepaskan aku'' pinta kyungsoo agar dilepaskan, namun lelaki itu semakin memegang tangannya erat.

Kyungsoo pun tidak bisa lagi menahan tangis saat melihat beberapa perawat lain masuk kedalam kamar rawat.

''baringkan tuan muda Jinyoung diranjang pasin dan tahan kedua kaki dan tangannya. Kemudian Suntik dia agar tenang''

Perintah salah satu dokter yg lebih senior, para perawat pun bergegas melaksanakan perintahnya menahan kaki dan tangan jinyoung kemudia menberikan suntikan penenang pada tubuh jinyoung yg dipenuhi luka sayatan dan memar yg dibuatnya sendiri saat berusaha bunuh diri.

''aku akan menbunuhmu......Oh....Se....hu....n..'' gumam Jinyoung sebelum kehilangan kesadaran karena reaksi obat penenag. Tubunya sudah tidak bereaksi lagi ia sudah benar-benar tidak sadarkan diri.

Seketika tubuh kyungsoo terasa lemas seolah-olah suntikan itu juga mengenainya. Lelaki berjas hitam pun melepas ngegaman'nya menbiarkan kyungsoo yg terisak itu mendekati tubuh jinyoung yg tidak sadarkan diri.

''kalian semua pergilah'' perintah lelaki berjas hitam itu pada dpkter dan perawat yg ada didalam kamar untuk pergih meninggalkan dirinya, kyungsoo dan jinyoung yg tidak sadarkan diri diatas ranjang pasin. Para perawatpun bergegas keluar dari dalam kamar tanpa curiga mereka pikir mereka perlu waktu untuk berbicara.

KLIK.......

Lelaki berjas hitam itu pun mengunci pintu kamar, dan mulai melangkah kakinya mendekati tubuh mungil kyungsoo yg berdiri disamping ranjang pasin. Dan tiba-tiba lelaki berjas itu memeluk kyungsooo dari belakang, yg sontak menbut diri kyungsoo tersadar dari lamunan.

''tolong lepaskan'' ujar kyngsoo sopan yg meminta dia, sosok lelaki berjas hitam itu untuk melepaskan pelukanya, namun dia malah semakin memeluk tubuh mungil kyungsoo erat dengan lengan kekarnya.

''apa kau tidak MENGINGATKU Do Kyungsoo adik dari Do Jinyoung''ujarnya yg menekankan dikata mengingat.

Untuk sesaat kyungsoo terdiam seolah ia sangat mengenal pemilik suara itu. sebuah suara dari orang yg begitu ia kenal luar dalam.

''biar aku perkenalkan diriku sekali lagi sayang'' ucapnya tanpa melepas pelukan. 

Beautiful Pain (Gs) FinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang