IV.

1.1K 122 1
                                    

2 minggu kemudian.

setelah peristiwa itu jinyoung dipindahkan ke rumah sakit jiwa lain dan Leo dipenjaran atas kasus pelecehan dan penipuan terhadap keluarga choi dan park. Jinyoung dan kyungsoo tampak tengah duduk dibawah sebuah pohon besar ditaman RSJ.

Kyungsoo memuluk kepala jinyoung sekuat tenaga dengan kotak bekal yg telah kosong miliknya setelah mendengar alasan tak masuk akal saudara sedarahnya itu. yg hanya berpura-pura gila 7th hanya untuk balas dendam.

''jadi, selama 7th kakak hanya pura-pura gila? Dan tinggal disanah Hanya untuk menbalaskan dendam kak sehun. Dasar tidak waras ''

Jinyoung mengelus kepalannya yg terasa sakit setelah dipukul kyungsoo dengan kotak bekalnya seraya tersenyum seperti anak kecil.

''hehe.....kyungie asal kau tahu ya, aku ini memang gila selama 4th dan baru sembuh 3th yg lalu'' jinyoung berkata seperti itu sambil mengacak-gacak rambut kyungsoo gemas.

Kyungsoo pun kembali memukul kepala jinyoung berutal dengan kotak bekal karna tidak mau melepaskan cubitanya pada pipinya, awalnya memang jinyoung mengacak-gacak rambut kyungsoo gemas namun lama-kelamaan jinyoung malah mencubiti pipinya karna gemas.

''kakak hentikan, aku harus segera pulang'' ujar kyungoo setelah lelah memukuli kepala jinyoung dengan kotak bekal miliknya.

Jinyoung yg merasa aneh kenapa kyungsoo tiba-tiba saja ingin segera pulang padahal ia baru setengah jam disini padahal bisanya ia baru akan pulang ketika sudah diusir oleh perewat. Jinyoung pun curiga.

''tumben, jam segini sudah mau pulang? Biasanya tunggu diusir baru mau pulang. Apa jangan-jangan sikulkas 2 pintu itu mengajakmu berkencan, jadi kau ingin pulang untuk bersiap-siap, benarkan?'' tebaknya.

Lagi-lagi kotak bekal itu kembali mendarat dikepalannya dengan mulus.

''aduk sakit jika begitu kakakmu yg tampan ini bisa gila beneran''

''Salah sendiri, mana mungkin sehun mengajakku berkencan. Kau kan tahu jika ia sedang pergih keeropa dan dia bukan tipe lelaki romantis''

Bantah kyungsoo atas tebakan jinyoung kaka tidak warasnya. Kyungsoo pun merapihkan kota bekal miliknya dan kotak makana jinyoung yg tadi ia bawa, tanpa kyungsoo sadari jinyoung menatapnya begitu serius, tubuhnya bangkit dari duduk mendekati kyungsoo yg sedang merapihkan kotal bekal yg berserakan rumput karna ia gunakan sebagai alat untuk memukul jinyoung.

chup........

jinyoung mencium pipi kyungsoo sekilas. Dan menbuatnya diam untuk sesaat. Jinyoung dengan terburu-buru berlari meninggalkan kyungsoo yg terdiam akibat ulahnya. Beberapa menit kemudian kyungsoo sadar dengan apa yg jinyoung lakukan, ia pun bertriak sekencang mungil seraya melempari jinyoung dengan batu-batu berukuran sedang yg ia ambil disekitarnya dan beberapa dari batu itu tepat mengenai kepalannya.

''yakkk, kenapa kau mencium'ku tanpa izin. Bahkan sehun'pun belum pernah''

Jinyoung berlari seraya meringis kesakitan dibagian belakang kepalannya akibat terkena lemparan batu dari adik tercintanya itu, walaupun meringis kesakitan jinyoung masih saja tertawa saat mengingat wajah lucu terkejut kyungsoo.

Dikediaman keluarga Do.

Diruang tamu. Tampak begitu ramai dengan suara 2 wanita paruh baya yg tengah berbicang sesuatu. Salah satu dari wanita paru baya itu tampak menoleh kekanan dan kekiri seolah sedang mencari Sesuatu.

''oh ya Ny.DO, dimana putri'mu? Dari tadi aku tidak melihatnya'' Tanya Ny.park yg sepertinya sedang mencari keberadan kyungsoo sejak masuk kedalam rumah.

Sang istri dari tuan rumah setelah meneguk teh tawar hangat diatas meja kayu jati, langsung menatap Ny. Park dengan senyuman lembut diwajah keriputnya.

''dia pergih keRS mengunjungi minho sejak ''

''dan Ny.park, dimana 2 orang putra'mu? Bukankah kau bilang, mereka hari ini pulang dari jepang'' sambung Ny.Do yg sepertinya lebih tertarik pada kedua anak Ny.park.

''tenang saja, mereka berdua akan segera datang'' jawab Ny.park yg sebenarnya tidak tahu kemana perginya kedua putera'nya.

Setelah pembicaraan itu, dua orang pria paruh baya tampak keluar dari salah satu ruangan didekat ruangn tamu, keduanya tampak begitu senang.

''kami sudah sepakat untuk segera melakukan pertunagan 2 minggu dari sekarang. Bagimana menurut kalian? Apa kalian setuju'' ucap Tn.park setelah berbicara empat mata dengan Tn.Do diruangan'nya.

''kami setuju saja. ini juga demi kebaikan kyungdoo dan penerus grup park'' ucap Ny.Do yg menyetujuinnya begitu juga Ny.park.

Sementara itu Dibandara. Tampak dua lelaki muda yg diketahu bermarga park baru saja tiba didaegu.

''akhirnya kita sampai'' seru lelaki yg mengenakan sweater biru yg Nampak begitu senang setelah melakukan perjalanan jauh.

''aku benci musim semi'' ucap lelaki yg satunya yg berjaket putih polos dan sebush syal yg menutupi wajahnya. Yg kebetulan saat itu sedang musim semi.

''hai dik, sepertinya ibu sudah tidak sabar'' ujar lelaki sweater biru sambil menujukan puluhan panggilan masuk dari Ny.park diponselnya pada lelaki yg dipanggil adik olehnya.

Beautiful Pain (Gs) FinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang