XIV

518 56 0
                                    













































Mereka semua benar-benar kembali kediaman keluarga Do yg awalnya sangat begitu indah bak istana yg telah berubah menjadi tak begitu indah lagi. Hari yg seharusnya menjadi hari yg paling menbahagiakan karna sebuah pernikahan malah menjadi sebuah bencana dan mimpi buruk bagi setiap tamu yg datang begitu juga dengan pemilik pesta yg harus kehilangan sebagian keluarganya.

Sehun turun dari mobilnya begitu juga dengan mereka yg ikut tadi mengejar mobil hitam, Kai, Tao dan Baekhyun langsung menghampiri sehun dengan terburu. Menanyakan hasil dari pengejaran yg ia lakukan , namun sehun hanya mengelengkan kepalanya dengan tarikan nafas yg begitu berat. Menbuat mereka semua semakin sedih.

"Apa ini akhirnya?"







Kyungsoo tersadar dari pingsanya dengan kepala berdenyut hebat, ia menbuka matanya secara pelahan-lahan dan samar-sama melihat pria bermantel hitam yg tampak tak sing menbuka pintu mobil dengan tak sabar.

Begitu sudah sadar secara total dan keluar dari mobil hitam yg menbawanya dari pernikahannya secara sengaja. Pria bermantel itu sama sekali tidak ramah, mencekal perngelangan tangan Kyungsoo dan mengamcamnya dengan sebilah belati, kalau ia berusaha meronta.

"Lepaskan aku?"

"Never"

Sesampainya dilorong sebuah banguna yg nampak sudah lama terbengkalai dipinggor kota, pria itu menseret tubuh mungil kyungsoo yg masih mengenakan gaun penganti dan tangannya dibelenggu dibelakang tubuhnya, kemudian kedua matanya ditutupi sebuah kain merah.

Kyungsoo beberapa kali tersandung-sandung saat berjalan, melawan disepanjang lorong namun percuma orang itu tidak menpedulikannya. Ia dihela naik tangga dan dilemparkan ke sebuah ruangan berubin batu disana. Lalu, pintu dibanting dan dikunci.

Kyungsoo berbaring dilantai yg dingin dan mulai bersedih.

"Aku mohon?"























Malam hari telah tiba, kediaman keluarga Do kembali seperti semula walaupun masih ada beberapa kerusakan disana. Mobil-mobil mewah milik teman-teman jinyoung dan sehun nampak masih terpakir dihalaman.

Mereka semua sedang berkumpul diruangan tengah rumah. Semuanya nampak menudukan kepala masing-masing, tidak ada yg mengeluarkan satu pun suara kecuali suara hembusan nafas dan jam. Semuanya benar-benar diam, tidak ada yg berniat mengeluarkan suaranya.

"Jadi kita harus bagaimana?"

Salah satu dari mereka akhirnya bersuara menbuat perhatian semua penunggu diruangan itu mengalihkan padanganya.

"Belum ada Info lebih lanjut dari jinyoung"

Kai berseru sambil memijat pelipisnya pening, sejak kejadian tadi siang ia memang belum mendapatkan info dari jinyoung untuk tindakan mereka lebih lanjut. Jinyoung sendiri pun lebih memilih untuk diam sejak selesainya acara pemakaman kedua orangtuanya.

Sementar semuanya berkumpul diruangan tengah. Sehun dan sang tuan rumah jinyoung, dua orang yg paling terluka dikejadian tadi siang tampak berada didekat kolam renang yg kini airnya telah berubah menjadi merah akibat darah dihalaman belakang rumah.

"Ini karna kekurangan dan kesalahanku. Aku tidak dapat melindungi keluargaku dan harus kehilangan satu-satunya keluarga yg tersisa begitu saja......."

Jinyoung memandangi pantulan bayangan dirinya yg terpantul di air kolam yg merah sambil mencengkeram ujung kemejanya yg belum ia ganti seja tadi siang.

Beautiful Pain (Gs) FinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang