VII.

774 83 3
                                    



Glup...........

Sehun menelan ludahnya susah payah setelah melihat cincin itu, mata tajamnya sudah berkaca-kaca. Ia melepaskan cengkeraman eratnya pada pundak mungil kyungsoo mundur secara pelahan-lahan sebelumn akhirnya ia terjatuh duduk ditanah dengan tubuh yg bergetar hebat.

Kyungsoo menatap sang kekasih penuh luka. Ia merasa menjadi seorang kekasih yg begitu kejam.





''YA TUHAN, KENAPA KAU MENPERMAINKAN NASIB'KU SEPERTI INI!!!!''

teriak Sehun frustrasi dan tanpa sadar menbentak kyungsoo setelah mendengar semua'nya. Hal itupun menbuat kyungsoo menundukan kepalanya kebawah seraya memejamkan matanya rapat-rapat dan tanpa sadar tetesan Kristal bening bermunculan keluar dari sudut matanya, menbasahi kedua pipinya.

Ini pertama kalinya Sehun menbuat kyungsoo menangis setelah 4th berpacaran. Sehun merasa sangat menyesal dan tidak tahu harus berbuat apa, saat melihat wanita yg sudah mengisi hantinya itu menangis.

Sehun menberanikan dirinya. Ia bangkit berdiri tegak kembali dengan tubuh yg masih sedikit gemetar menatap lagi kearah kyungsoo. Lalu, melangkah secara perlahan-lahan mendekatinya kemudian menbawa tubuhnya kedalam pelukan hangat miliknya lalu Mendekatkan wajah'nya secara perlahan.

cup............

sehun mencium bibir berbentuk hati milik kyungsoo. Walapun ciuman itu terasa asin karena air matanya sehun tetap saja menciumnya penuh kasih sayang seolah ia sedang menyalurkan perasaannya selama ini dan kyungsoo hanya diam mematung menbiarkan'nya.

Menbiarkan bulan dan bintang menjadi saksi bisu dari kisah mereka berdua sebelum benar-benar berpisah untuk selama'nya dan hembusan angin malam menjali selimut.

5 menit kemudian. Sehun menyudahi karena melihat kyungsoo yg mulai kehabisan nafas. Padahal ia masih ingin melakukannya lebih lama.

''maaf, aku tidak bermaksud menbentakmu dan maaf karena sudah mencium'mu tanpa izin'' ujar sehun setelah mencium kyungsoo, kemudian memeluk tubuhhnya sangat erat, seakan-akan mereka berdua tidak akan pernah bertemu lagi.

''kau bilang ingin menakhiri hunbungan ini kan? Jika itu keinginan'mu baiklah mari kita akhiri. Tapi biarkan aku menyimpan semua kenangan'' bisik'nya tebak ditelinga sebelah kanan kyungsoo.

kyungsoopun terisak saat mendengar kalimat terakhirnya sebelum perpisah.

''padahal besok, aku berniat melamar'mu''batin sedih sedih, pasalnya rencana lamaran yg sudah disipakan lebih dari 1 tahun yg lalu hancur berantakan.

Tak berapa lama setelah berjalan-jalan sebentar dan saling berbicara, merekapun memilik untuk pulang. mereka berdua sudah ada didalam mobil Ferrari sehun Untuk mengantar kyungsoo pulang.

Awalnya kyungsoo menolak lantaran ia takut Tn.Do akan melihat sehun ada dirumahnya. Namun sehun tetap saja memaksa dengan alasan ingin mengantar dirinya yg terakhir kalinya.

Didalam mobil tak ada yg memulai perkacapan. Sehun diam menbisu dengan pikiran yg entah pergi kemana, kyungsoo juga sama sepertinya. Waktu seakan berhenti. Didalam hati Kalian berharap bisa memutar kembali waktu ke saat-saat pertama kali bertemu.

''apa kau tidak ada pilihan lain, selain menikah dengannya?'' Tanya Sehun memulai percakapan sambil memangdang kyungsoo penuh harap.

Kyungsoo lantas hanya mengelengkan kepala. menbuat harpaan'nya lelaki dingin itu hancur dalam seketika.

Dan tanpa sadar mereka sudah sampai didepan gerbang kediaman megah keluarga Do. Entah karena apa kyungsoo merasa enggan untuk keluar dari mobil, meninggalkan lelaki yg ia cintai itu. lelaki yg terlalu santai menjalani hidup'nya. Dia tahu jika Tn.Do tidak menyetujui'nya karena pemberitaan soal keluargan. Tetapi tidak melakukan apa pun dan malah menghilang dengan alasan ada urusan bisnis.

10 menit kemudian kyungsoo keluar dari mobil, berjalan kearah gerbang rumah tanpa menoleh sekalipun kerarah'nya sambil menahan air mata. Sebelum pergi ia sempat memeluk'nya lagi, namun kali ini lebih erat.

Sesampainya dirumah kediaman keluarga Do, kyungsoo langsung saja berlari kekamar miliknya dilantai 2 rumah tanpa menghiraukan panggilan Tn.Do Dan Ny.Do diruang keluarga.

Didalam kamar kyungsoo bercermin disebuah kaca besar melepaskan tangis yg sudah tidak bisa ditahan.

"Maaf"







Setelah kyungsoo pergi, sehun langsung memacu laju mobil pergi meninggalkan rumah keluarga Do. Hingga sampai dipinggir sebuah danau yg cukup sepi.

Dia menjambak rambut'nya kencang, kemudian berteriak sambil memukul setir yg diselingi sebuah tangisan yg sudah dia tahan sejak tadi.

Nasibnya seolah-olah sedang dipermainkan, tentang keluarga, hubungan, pertunangan, pernikahan dan perasaan. Semuanya bercampur menjadi satu, rasanya ia ingin sekali menghakhiri hidupnya sekarang dengan cara menengelamkan diri'nya ditengah danau.

Namun niatnya itu, hilang saat mengingat nasib Ny.Oh setelah dirinya meninggal, yg mana dia merupakan keluarga yg tersisa, setelah Tn. Oh mengalami koma karna sebuah kecelakaan lalu lintas dan sang kakak tiri yg sedang dipenjara.

Sehun lantas memilih mengurungkan niatnya dan pergi entah kemana.



Dimalam yg sama, disebuah bar yg dikenal sebagai tempat para keriminal berkumpul.Tampak jinyoung yg sedang duduk dimeja bartender dengan seorang lelaki yg diketahu, bernama lee taemin, sahabatnya sekligus seorang polisi.

''hanya sedikit info tentang mereka yg bisa aku dapatkan dikepolisian'' ucap taemin sambil menyerahkan dua buah map berisi data milik Chanyeol dan Suho yg dimintanya 2 bulan yg lalu.

Jinyoung mengambil map tersebut kemudian menberikan sebuah tas hitam besar berisikan uang dan diselingi beberapa obat terlarang pada taemin sesuai dengan apa yg mereka sepakati 2 bulan yg lalu sebagai imbalan.

''tapi Jinyoung, apa kau sudah bertanya pada Leo? Siapa dalang dari masalah ini''tanya taemin yg heran kenapa dia tidak bertanya langsung pada Leo selaku kaki tangan dalam masalah dibalik perjodohan dadakan oleh keluarganya.

''aku sudah menemuin'nya 1minggu yg lalu dan bertanya soal itu pada'nya. Namun dia tidak berbicara, dia terus bermain dengan kalimat yg tidak aku mengereti selama disana'' jawab jinyoung sambil memasukan kedua map itu kedalam tas miliknya yg lebih kecil.

''taemin apa kau ingat? Aku pernah menbunuh seorang untuk diambil jatung'nya'' ujar jinyoung tiba-tiba yg sepertinya memutar kembali kejadian pembunuhan yg pernah ia lakukan dulu pada temanya sendiri.

lebih tepatnya pembunuhan yg merupakan awal dari niat buruk dibalik perjodohan sang adik yg sontak menbuat taemin mengalihkan pandanganya sebentar.

''mana mungkin aku bisa lupa dengan hal itu. Aku dan minholah yg menbantu'mu. Kalo tidak salah nama'nya park Jisung adik dari teman satu geng kita dulu'' jawab taemin yg sepertinya ingat betul tentang peristiwa itu.

''wah......itu merupakan kejahatan pertama'ku. Tapi saat aku lihat'mu young. Sepertinya itu bukan kejahatan pertama'mu? Kau seperti orang pernah melakukan'nya berkali-kali. Sungguh bersih tanpa ada'nya bukti yg mengarah pada'mu'' pujin taemin pada jinyoung yg bisa melakukan hal itu dengan begitu rapih dan perhitungan.

Jinyoung hanya tersenyum simpul kemudian bangkit dari duduk dan pergi meninggalkan taemin yg asik bercerita.

''kau tidak tahu apa yg sebenarnya terjadi''gumam minho sambil melangkah'kan kakinya keluar dari bar dan langsung pergi dari sana setelah sampai dimobilnya entah kemana yg jelas ia tak berniat untuk pulang kerumah.

Beautiful Pain (Gs) FinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang