05

453 56 0
                                    

Saat pukul 10.30.

Setelah perjalanan cukup melelahkan akhirnya jisung dan sehun, mereka berdua tiba di depan sebuah rumah yg terlihat sangat sederhana berbeda dengan rumah kris yg berada dichina yg terkesan mewah.

Disana terlihat kris keluar dari rumah tersebut, menyambutnya setelah memarkirkan mobilnya dihalaman rumah.

"Hai sehun, jisung!"

Sehun turun dari mobilnya dan membukakan pintu mobil sebelahnya untuk jisung yg lantas anak itu berlarian kearah kris, langsung naik ke pelukannya yg tidak pernah ia lakukan pada sehun.

Sementar itu sehun hanya cuek saja dan memilih untuk mengambil tas hitamnya didalam mobil.

Jisung sangat senang akan kehadiran kris sebagai paman barunya, kris seramah baekhyun dan sekonyol kai. Tetapi hanya ada satu persamaan diantara mereka yakni semuanya sama-sama baik padanya.

Sehun hanya seorang dengan kepribadian yg seperti sejak lahir, orang yg terlalu santai dan kaku atau memang dimasa lalunya ada sebuah kejadian yg telah mengubahnya. Karakter memang bisa berubah tapi watak tidak.

"Ayo masuk!"

Kris mengajak sehun untuk masuk kedalam rumahnya setelah merasa jika temannya itu sudah selesai dengan barang bawanya.

Dari luar rumah milik kris itu tampak kecil dan tradisional. Namun, ternyata didalamnya cukup besar, luas, dan modern dengan dinding yg dihiasi oleh beberapa hiasan seperti foto atau patung-patung kecil.

Mereka bertiga pun sampai diruang tamu, kris menurunkan jisung untuk duduk disofa putih panjang disana seraya menpersilakan sehun untuk duduk.

Kris masuk kedapur sebentar lalu kembali lagi kesana dengan tangan yg menbawa sebuah nampan berisi tiga gelas berisi teh manis hangat dan sepiring kue kering yg sempat ia buat sebelum kedatangan sehun dan jisung, meletakan tiga gelas teh manis hangat dan sepiring kue kering itu ke atas meja didepan sofa.

Kris memandangi jisung yg langsung memakan kue kering diatas meja itu dengan gemas, tangannya terulur untuk mengacak rambut jisung.

"Paman sehun pernah menbacakan dongeng apa untukmu?"

Jisung tampak berpikir meningat apakah sehun paman itu pernah menbacakan sebuah dongeng untuknya sejak ia datang.

"Tidak ada. Baru paman kris saja yg menbacakanku dongeng"

Jisung melayangkan bibirnya yg ia manyunkan pada sehun yg duduk disebelahnya. Sementara sehun sendiri tidak menperdulikannya, ia lebih baik diam saja dari pada harus mengadu urat dengan anak itu.

Kris yg melihat interaksi kedunya tertawa kecil. Mereka, sehun dan jisung terlihat seperti pasangan ayah dan anak yg tidak kompak, tetapi terlihat sangat serasi.

Sehun menghela nafas akhirnya ia tahu maksud dibalik kris menyuruhnya untuk menbawa buku dongeng adalah untuk membuatnya mau menbacakan dongeng untuk jisung, yg padahal ia sendiri tidak pernah dibacakan dongeng oleh kedua orangtuanya.

"Paman kris, disini kita hanya jalan-jalan saja?"

Jisung bertanya penuh harap jika ia datang kerumah kris bukan hanya untuk jalan-jalan saja. tapi juga melakukan hal lain seperti bermain di kebun pribadi milik kris yg ada disana.

Kris tampak berpikir sebelum akhirnya tersenyum dan kembali mengacak-acak rambut jisung.

"Tidak, kita akan melakukan banyak hal"

Jisung terlihat sangat antusias mendengar. Dan antusiasnya itu semakin besar tak kalah ketika kris berkata jiksa putranya akan ikut dengan mereka setelah ia pulang dari les pianonya.

Beautiful Pain (Gs) FinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang