Bagian 32

2.3K 225 12
                                    








Kim seungjae pov

Sudah beberapa minggu ini aku menyuruh anak buahku untuk  mengintai keluaga jung.

Jung ilwoo, satu nama yang mampu membuatku ingin menghancurkan sesuatu. Jung ilwoo satu-satunya orang yang paling aku percaya tapi tega menghianatiku, tega merampas kebahagiaanku, merenggut orang yang paling aku cintai. Gara-gara dia aku kehilangan kekasihku untuk selamanya, dia membunuh kekasihku!!! Tak akan aku biarkan dia bahagia di atas penderitaanku. Akan aku hancurkan orang-orang di sekitar nya, orang-orang yang paling di kasihinya satu per satu!

Tunggulah pembalasanku, jung!

Kim seungjae pov end.



Akhir-akhir ini wajah kim jaejoong nampak pucat, dirinya juga sering mengalami pusing. Seperti saat ini dirinya sedang bersiap-siap untuk pergi menemui ibunya.

"Urgh! Kenapa kepalaku tiba-tiba pusing, ah sudahlah mungkin hanya kelelahan! " di abaikanya rasa pusing pada kepalanya mungkin nanti dia akan minum obat pereda sakit saja. Di sambarnya tas berwarna hitam hadiah dari yunho di atas meja rias, dirinya bergegas segera pergi untuk menemui sang ibu.

"Jae!! Kau ingin pergi ke mana? " nyonya jung yang sedang merangkai bunga di ruang tamu meletakan setangkai bunga lili di atas meja dan menghampiri menantunya tersebut. Entah sampai kapan mereka akan menyembunyikan rahasia pernikahan yunho dan jaejoong , mungkin nanti di waktu yang tepat.

"Eomma!! Mama menghubungi ku, mama ingin bertemu dengan ku! " kim jaejoong terlihat sumringah, ia sangat bahagia bisa berbaikan dengan sang ibu. Jung taehee memang sengaja meminta kim jaejoong untuk tetap tinggal bersama mereka dengan alasan dirinya sudah tidak bisa berpisah lagi dengan jaejoong, tentu saja itu akal-akalan jung taehee saja karena biar bagaimana pun kim jaejoong sudah menjadi menantunya sah, bahkan namanya sudah di ubah menjadi jung jaejoong di akta nikah tanpa sepengetauan jaejoong sendiri.

"Baguslah! Apa perlu eomma  temani ? kau terlihat pucat! "

"Benarkah eomma? Ah mungkin
aku kelelahan, eomma tak perlu menemaniku bukankah eomma nanti ingin menemani appa ? "

"Jung pabbo itu benar-benar harus di beri pelajaran, bisa-bisanya ia membuat uri joongie selalu kelelahan setiap malam, awas saja! ".   Batin jung taehee dalam hati. Dirinya tidak lah bodoh, ia tau jika beberapa hari ini putranya itu sering menyelinap masuk ke kamar jaejoong.

"Ah kau benar, eomma lupa. Kalau begitu mintalah yunho untuk menemani mu! "

"Oppa sedang ada urusan sebentar dengan temanya eomma! Tapi nanti dia akan menjemputku di kedai milik mama! "

"Ya sudahlah hati-hati di jalan, sampaikan salamku untuk mamamu! "

"Baik eomma! "

Kim jaejoong memilih menggunakan taxi untuk menuju kedai ibunya yang letaknya tak jauh dari rumah lamanya, setelah di pecat dari pekerjaanya ibu jaejoong membeli sebuah kedai  dan membuka sebuah rumah makan sederhana di sana, rumah makan yang di beri nama 'jj resto'  itu sangat terkenal di kalangan remaja dan sekitarnya,  bahkan kini ibu jaejoong memiliki dua karyawan untuk membantu pekerjaanya.

Kim jaejoong tiba di kedai sang ibu tiga puluh menit kemudian, kedai sedikit lebih legang karena memang belum memasuki jam makan siang. Dilihatnya sang ibu yang sedang duduk di balik meja kasir.

Kling!

"Sela-ah joongie! Kemarilah! " song yerrim membawa putrinya untuk duduk di sebelah dinding  kaca yang menghadap ke jalanan.

"Bagaimana kabarmu? "

"Aku baik-baik saja mama, bagaimana dengan mama sendiri? "

"Mama baik-baik saja!, apa kau sendirian? Mana yunho? "

Bukan salahku ( END ✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang