Bagian 38 END

4.4K 260 41
                                    



Selamat malam semua!

Selamat membaca!




.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari sudah sangat larut bahkan sudah hampir mendekati pagi,  sepasang mata yang seharian ini terpejam akhirnya terbuka juga. Lenguhan pelan keluar dari bibir pucatnya.

"Eunghhh! " kim jaejoong mulai membuka matanya. Ya, setelah lebih dari dua belas jam akhirnya jaejoong tersadar juga.

"Di mana ini? " ucap jaejoong sangat lirih, tenggorokanya terasa sangat kering. Saat ia hendak meraih gelas yang berisi air, jaejoong merasa ada yang menahan tangannya. Ternyata itu adalah kepala jung yunho yang tengah tertidur berbantalkan tanganya.

"Oh-ppah? Yunho oppa! "

Jung yunho merasa ada gerakan pada tangan jaejoong yang terus di genggamnya, sayub-sayub ia mendengar suara lirih jaejoong yang memanggilnya.

"Yunho oppa! "

"Boo kau sudah sadar? Ya tuhan terimakasih. Sayang!! " jung yunho menghujani wajah sang istri dengan ciuman bertubi-tubi.

"ada yang kau perlukan? Ada yang sakit?  Apa yang kau rasakan sayang?
" karena terlalu senang melihat istrinya sudah siuman, jung yunho memberondongnya dengan bebagai pertanyaan.

"A-ir! " ucap jaejoong terbata.

jung yunho segera meraih gelas berisi air di meja nakas, ia sedikit menegakan tubuh jaejoong dan membantu nya untuk minum.

Jaejoong meminumnya dengan perlahan, tenggorokanya masih belum bisa di gunakan untuk menelan terlalu banyak.

"Oppa! Bayi-bayiku? Di mana bayi-bayi ku? Apa mereka baik-baik saja!? " jaejoong meraba perutnya yang kini telah datar kembali, ada rasa nyeri saat sentuhanya mengenai jahitan di perutnya.

"Nee mereka baik-baik saja! Kita memiliki seorang putra dan satu putri yang cantik! " jung yunho mengecup tangan jaejoong yang bebas dari jarum infus. yunho dan jaejoong memang tidak pernah mencari tau jenis kelamin kedua bayinya, mereka berdua sepakat untuk menjadikanya  sebuah kejutan.

"Benarkah? Sepasang? " terdapat binar kebahagiaan di mata jaejoong,  meskipun masih ada raut lelah yang sangat kentara di wajah pucatnya.

"Nee! " jung yunho mengangguk sangat antusias.

"Terimakasih sayang! Kau telah melengkapi hidup ku ini dengan kehadiranmu dan anak-anak kita! Terimakasih telah mendatangkan mereka untuk ku! " jung yunho mengecup dahi istrinya dengan penuh kasih sayang, ia juga melabuhkan bibir hatinya di atas bibir jaejoong berulang kali. Hanya sebuah kecupan ringan namun mampu mengembalikan sedikit rona pipi jaejoong yang awalnya sangat pucat.

"Aku juga berterimakasih padamu oppa! Seandainya saja aku tidak bertemu dengan oppa malam itu mungkin aku tidak akan pernah bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya! " air mata haru menetes dari ujung mata jaejoong.

"Ya sayang! Aku berjanji mulai hari ini dan seterusnya hanya akan ada kebahagiaan memenuhi hari-hari kita selanjutnya ! "
Jung yunho menyatukan dahi mereka, dan mereka tertawa dan menangis dalam kebahagiaan.












Di balik sebuah jeruji besi, seorang wanita tua berpakaian narapidana memandang kosong kepada pria yang ada di depanya. Wajahnya lusuh tak terawat, dengan jejak air mata di kedua pipinya.

"Bagaimana kabarmu yoomi-ah? " jung ilwoo sedikit miris melihat keadaan saudarinya itu. Ya, kini jung ilwoo sedang membesuk park yoomi yang sedang di penjara karena kasus percobaan pembunuhan terhadap kim-jung jaejoong menantunya.

Bukan salahku ( END ✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang