extra chapter

9.7K 798 26
                                    

"Baal!!!!!"

"Iya sayang!"

Iqbaal yang tadi sedang berkutat di dapur untuk membuat beberapa makanan langsung berlari menuju kamar. Dilihatnya (Namakamu) yang sedang memainkan ponselnya dan juga mengelus perutnya yang tengah membesar. Ya, setelah enam bulan lamanya mereka menikah (Namakamu) mengandung anak pertama.

"Kenapa, yang?" Tanya Iqbaal sembari berjalan mendekati istrinya itu.

(Namakamu) menunjukkan salah satu foto makanan di ponselnya, "Mau macaron."

"Beli dimana sayang? Disini kan gak ada yang jual."

"Ya kamu bikin dong." Ujar (Namakamu) lalu lanjut memainkan ponselnya.

"Kan aku gak tau bahannya."

(Namakamu) menatapa Iqbaal dengan sedih, raut wajahnya berubah menjadi murung. Iqbaal panik ketika diberi tatapan sedih oleh (Namakamu).

"E-eh sayang jangan na---"

"HUAAA IQBAAL JAHAT!!"

Ucapan iqbaal terpotong karena tangisan ditambah suara teriakan istrinya. Hamil empat bulan memang menjadi cobaan bagi para suami untuk menghadapi moodswing istrinya.

"Sayang jangan nangis, iya kita beli aja ya. Aku gak bisa masaknya, yang. Huhu, yang jangan nangis nanti aku nangis juga nih." Iqbaal memeluk (Namakamu) sambil merengek.

(Namakamu) masih tetap menangis, "Hiks beli, Baal."

"Iya sayang iya, kita beli."

(Namakamu) menggangguk lalu melepaskan pelukan Iqbaal. Tangannya mengusap wajahnya yang dipenuhi air mata.

"Kamu ganti baju ya, abis itu kita jalan cari macaroon." Ucap Iqbaal kemudian mengecup kedua pipi istrinya itu.

...

Mereka sudah berada di salah satu mall yang ada di Jakarta. Niat membeli macaroon (Namakamu) ubah menjadi membeli satu set peralatan make up yang belum lama keluar.

"Silahkan, terima kasih telah berbelanja.

Iqbaal kemudian tersenyum manis lalu mengambil kantong belanjaan milik (Namakamu). (Namakamu) sedang menatap belanjaannya sambil memeluk salah satu lengan Iqbaal. Iqbaal yang melihat itu hanya bisa tersenyum, ia memikirkan kapan lagi istrinya bisa memakai uangnya dengan jumlah yang banyak kalau tidak sekarang. Bayangkan saja, hanya hari ini Iqbaal sudah mengeluarkan hampir tiga juta rupiah untuk (Namakamu) saja dan Iqbaal malah senang dengan hal itu.

Setelah membayar Iqbaal mengajak (Namakamu) untuk pergi ke Bandung dan hal itu langsung saja di setujui oleh wanita itu.

"Seneng ya?" Tanya Iqbaal ketika mereka sudah duduk di dalam mobil.

"Iyaa, makasih ya sayang."

"Sama-sama, cium dulu dong suaminya." Dengan cepat (Namakamu) mencium bibir Iqbaal.

Iqbaal terkekeh lalu tangannya terulur untuk mengelus perut (Namakamu) yang membesar, "Kamu ini cewek ya nak? Haduh ayah gak sabar liat kamu."

(Namakamu) tersenyum manis melihat Iqbaal. Ia kemudian membuka aplikasi instagramnya untuk melihat beberapa postingan terbaru serta ingin mengupload sebuah foto Iqbaal di akunnya.

Instagram

(Namakamu)dr

(Namakamu)dr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bucin - IDR  [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang