Hari ini Iqbaal dan (Namakamu) sedang berada di bandara untuk terbang ke Bali. Iya, berlibur. Karena kampus (Namakamu) sedang di liburkan untuk seminggu, Iqbaal memutuskan untuk membawa (Namakamu) ke Bali lima hari ke depan.
"Barang-barang kamu udah semua kan?." (Namakamu) mengangguk menanggapi pertanyaan Iqbaal.
"Kita serius lima hari disana, Baal?." Tanya (Namakamu).
"Iya."
"Gak kelamaan? Nanti kerjaan kamu gimana?." Tanya (Namakamu) lagi.
Iqbaal menghela pelan nafasnya, "Udah deh kamu gak usah mikirin kerjaan aku, aku bisa handle semuanya. Aku udah tugasin Alvero buat ngurus kerjaan aku."
(Namakamu) sudah biasa sebenarnya mendengar jawaban Iqbaal ketika ingin pergi berlibur. Tapi (Namakamu) hanya ingin memastikan bahwa pekerjaannya itu tidak terbengkalai, apalagi karenanya.
Mereka memutuskan untuk makan terlebih dahulu sebelum memasuki pesawat, pesawat mereka akan take off sekitar 45 menit lagi. Itu kalau tidak terjadi delay.
Niat (Namakamu) untuk diet sepertinya gagal, karena sedari tadi Iqbaal memesankan beberapa jenis makanan untuk (Namakamu) makan.
"Aku tau kamu lagi diet,"
"Kok kam---"
"Udah deh gak usah sok-sok an diet, biar apa sih? Biar banyak yang suka gitu? Kamu itu udah kurus, Yang. Mau ngapain lagi sih diet-diet segala. Gak jelas itu, gak sehat." Jelas Iqbaal panjang lebar dan (Namakamu) hanya bisa meratapi berat badannya.
Masalahnya adalah berat badan (Namakamu) sudah mencapai lima puluh lima kilogram yang menurut (Namakamu) sudah termasuk dalam kategori gendut. Dan ideal (Namakamu) adalah empat puluh lima sampai dengan lima puluh kilogram.
"Aku gendut tau, Bay." Iqbaal hanya mengelus pelan rambut hitam (Namakamu) dengan sayang. "Itu tandanya kamu bahagia sama aku, buktinya berat badan kamu nambah."
(Namakamu) menggerutu kesal dengan jawaban Iqbaal, "Gak logis tau!!!".
Iqbaal terkekeh mendengar seruan (Namakamu). Setelah itu mereka menikmati makanan mereka. (Namakamu) makan dengan lahap, sepertinya dia sudah melupakan tentang dietnya. Yang penting kenyang, katanya.
Setelah selesai mereka pun check-in dan langsung menuju ke dalam pesawat. Iqbaal memesan dua tiket business class garuda Indonesia. Sebenarnya setiap mereka berlibur, Iqbaal selalu membeli tiket first class untuk mereka. Tapi (Namakamu) bilang bahwa, dia gak mau kalau Iqbaal membeli first class kalau hanya pergi keluar kota.
Bahkan (Namakamu) mengusulkan kalau kotanya masih bisa di jangkau dengan kereta, (Namakamu) lebih memilih untuk naik kereta.
Setelah menempuh dua jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di Bali. (Namakamu) lupa kalau dia ingin menge-post foto tadi di bandara.
(Namakamu)dr
📍Bandar Udara Internasional Ngurah Rai
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin - IDR [End]✔
FanfictionGimana ya, seorang Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan ternyata 'Bucin' banget sama pacarnya. this is story of you and baale. enjoy the story🙈 ©apabgtdah2018