lima belas

9.9K 821 21
                                    

Hari ini Iqbaal dan (Namakamu) sudah berada di bandara Soekarno Hatta. Setelah acara surprise ala (Namakamu) kemarin, beberapa jam setelahnya Iqbaal sudah memesankan tiket ke London.

Mereka akan take off pada pukul dua belas siang. Wajah (Namakamu) yang lelah dihiraukan oleh Iqbaal. (Namakamu) tidak tidur tadi, ia sibuk membereskan bawaan mereka yang dibawa selama enam hari kedepan.

Karena tadi (Namakamu) mengecek cuaca di London itu 10°C, pakaian (Namakamu) jadi serba panjang.

"Pusing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pusing." Iqbaal menoleh kearah kekasihnya yang tengah bersandar ke lengannya.


Iqbaal menggenggam tangan (Namakamu) erat. Mereka kini tengah menunggu pesawat take off sekitar sepuluh menit lagi.

"Tidur aja, sayang. Kalo gak tidur nanti kamu tambah pusing loh." (Namakamu) mengangguk lalu mengatur posisi dirinya agar lebih nyaman untuk tidur.

Oiya Iqbaal mengambil first class saat ini. Tentunya (Namakamu) tidak tau saat Iqbaal membeli tiket ini, ketika (Namakamu) melihat tiketnya langsung saja gadis itu menceramahinya.

Iqbaal beralasan karena mereka menempuh perjalanan yang jauh maka dari itu Iqbaal membeli tiket first class.

Iqbaal.e add story

My baby are sleeping, she's cute right?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

My baby are sleeping, she's cute right?

Itu bantal dia bawa sendiri:(

..

Setelah menempuh perjalanan kira-kira empat belas jam lebih. Mereka akan tiba di London sekitar dua puluh menit lagi. (Namakamu) sudah terbangun satu jam yang lalu dan ternyata Iqbaal juga ikut tertidur.

"Nanti makan dulu ya, yang." Iqbaal menggenggam tangan (Namakamu) lalu menciumnya.

"Iya."

"Sayang, mau tau gak?"

"Apa?"

"Itu, yang di leher kamu. Belom ilang, Hahaha."

Wajah (Namakamu) berubah menjadi merah. Ia meraih ponselnya lalu mengeceknya. Dasar, Iqbaal Dhiafakhri.

Bucin - IDR  [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang