Selingan #7 (Officially End)

10.7K 794 25
                                    

Pagi ini keluarga kecil Iqbaal sedang makan sahur. Hari ini adalah hari kelima Ramadhan.

"Abang makan dulu abis itu bobo lagi, ya?"

Lean yang masih dengan keadaan mengantuk hanya menjawab ucapan ayahnya dengan anggukan. Lalu ia mulai memakan makanannya.

"Bun, Lean nanti mau puasa sampai maghrib aja."

(Namakamu) tersenyum kemudian mengelus rambut Lean, "Iyaa, tapi kalau gak kuat boleh sampai dzuhur kok."

"Lean kuat kok, kan Lean anak ayah Iqbaal sama bunda (Namakamu)."

(Namakamu) dan Iqbaal hanya tertawa menanggapinya. Mereka bertiga kemudian melanjutkan sahur mereka. Kino tidak ikut sahur karena kemarin ia lelah bermain dengan Deo hingga tengah malam.

(Namakamu) yang lebih dulu selesai segera menaruh piring yang tadi di pakai ke tempat cucian piring. Ia segera pergi ke kamar untuk menemani Dena dan juga Leta.

"Yang, mau kemana?" Tanya Iqbaal di sela suapannya.

"Ke kamar, mau nemenin Dena sama Leta. Kamu jangan tidur loh abis ini, subuhan dulu abis itu tidur sebentar terus kerja, jangan males-males."

Iqbaal mengerucutkan bibirnya kemudian mengangguk pelan. Yaa sebenarnya (Namakamu) itu seratus persen benar. Karena semenjak puasa pertama Iqbaal meliburkan diri.

Beralih ke (Namakamu). Kini (Namakamu) sedang hobi mengabadikan wajah si kembar di ponselnya. Lalu membagikannya di akun Instagramnya.

"Anak bunda cantik-cantik banget sih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anak bunda cantik-cantik banget sih. Bunda jadi gemes tau sama kalian."

(Namakamu) memainkan pipi Leta dan juga Dena. Mengingat sikap Leta yang hampir mirip dengannya membuat (Namakamu) semakin gemas. Apalagi sikap Dena yang periang dan hampir mirip kepada Iqbaal.

"Anaknya mulu yang dimanja, suaminya dong."

(Namakamu) menoleh ke arah pintu dan mendapati Iqbaal yang melihat ke arahnya dengan bibir yang masih mengerucut.

"Cemburu aja sama anak." Ujar (Namakamu).

Iqbaal berdecak pelan, "Lagian kamu kan tiap saat sama Lean, eh Lean kan sekolah. Maksudnya sama Kino, Leta sama Dena. Sama akunya pas malem doang."

Hal itu justru membuat (Namakamu) tertawa pelan. Padahal dulu Iqbaal sangat menginginkan anak perempuan. Tapi sepertinya ia akan cemburu lagi dengan anak perempuannya ini.

"Sini." (Namakamu) pun menyuruh Iqbaal menghampirinya. Iqbaal langsung saja menghampiri istrinya dan langsung memeluknya.

"Ini kenapa sih cemburuan mulu sama anaknya?" Tanya (Namakamu) sambil mengelus punggung Iqbaal.

"Abis kamu jadi gak perhatian lagi sama aku. Terus Lean sama Kino kan nempel banget sama kamu, waktu aku berduaan sama kamu tuh jadi berkurang tau gak."

Bucin - IDR  [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang