Satu part menuju end.
..
"Baju udah, terus apa lagi?" Ujar (Namakamu).
"Konsepnya kita belom bilang ke wedding organizer nya."
"Oh iya, mau konsep apa?"
Iqbaal lalu bergaya seolah ia sedang berpikir, telunjuknya ia gunakan untuk mengusap dagunya. "Modern aja gimana, yang?"
"Boleh tuh, tapi rada ke disney-disney an gitu ya!" Seru (Namakamu) dengan penuh semangat dan hanya di balas anggukan serta kekehan dari Iqbaal.
"Yaudah kamu, chat aja WO nya."
Setelah itu Iqbaal mengeluarkan ponselnya untuk mengabari pemilik wedding organizer tentang konsep pernikahan mereka.
Iya, mereka akan menikah. Dalam jangka waktu, Hmm kalau tidak salah sekitar dua atau tiga bulan lagi. Cepat bukan?
Pernikahan mereka dimajukan karena (Namakamu) lulus dengan jangka waktu yang cepat. Maka dari itu Iqbaal mempercepat waktu pernikahan mereka.
Setelah Iqbaal mengabari pemilik WO, ia kembali fokus kepada gadisnya ini. Masih tidak menyangka bahwa sebentar lagi ia akan memiliki gadis ini seutuhnya.
"Baal, kata kamu undanganya mending gimana? Yang gini atau yang gini?" Tanya (Namakamu) sembari memperlihatkan ponselnya yang berisi foto desain undangan pernikahan mereka.
"Yang ini aja, yang. Lucu gitu pink-pink gimana gitu. Kan jadi cute kayak kamu." Unjuk Iqbaal pada salah satu desain undangannya.
(Namakamu) mengangguk, tadinya ia juga ingin memilih desai itu tapi ia takut Iqbaal tidak suka karena terlalu cewek.
Bdo anjir gadanta bgt wkwk.
"Laper deh, yang." (Namakamu) menoleh kearah Iqbaal yang sedang menyenderkan kepalanya di bahunya.
(Namakamu) mengelus pipi Iqbaal, "Mau makan apa?" tanyanya.
"Apa aja deh, aku laper banget sumpah." Rengek Iqbaal yang membuat (Namakamu) terkekeh.
(Namakamu) bangkit menuju dapur apartemennya. Memasak udang goreng tepung enak juga. Dengan segera (Namakamu) mengeluarkan udang yang kemarin ia beli.
Iqbaal menghampiri (Namakamu) dengan pipi yang ia gembungkan, "Yangggg, masa aku ditinggal."
Haduh gbsa gue ngebayangin iqbaal uwu begitu:(
"Ya katanya tadi kamu laper, aku buru-buru masak lah."
"Ya tapikan gak usah ditinggal akunyaaaaaaa." Iqbaal merengek pada (Namakamu) seperti bocah lima tahun yang meminta dibelikan mainan.
(Namakamu) tersenyum geli. Entah kenapa Iqbaal semakin manja padanya. Kan jadinya ia semakin gemas kepada kekasihnya itu.
"Yaudah kamu tunggu aja situ, gak usah gangguin aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin - IDR [End]✔
FanfictionGimana ya, seorang Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan ternyata 'Bucin' banget sama pacarnya. this is story of you and baale. enjoy the story🙈 ©apabgtdah2018