Author POVShia kini dikamarnya bersama jimin. dirinya benar-benar kacau tak mau makan dan minum bahkan untuk berjalan keluar kamar dia tidak mau.
"Ayo makan shia." Jimin masih terus membujuk adiknya sedari tadi yg masih menatap kosong kebawah.
"Ayo shia buka mulutmu, kau belum makan dari kemarin." Lagi-lagi shia hanya diam dan terus memeluk kakinya bahkan mengeratkan pelukannya pada kakinya yg kini sudah banyak bekas luka.
"Hikss... Ak... Aku..hikss.."
Shia tiba-tiba menangis dan langsung menghamburkan pelukan pada oppanya yg masih setia membujuk adiknya."Kau kenapa hah? Sudah tidak usah menangis." Jimin mengalihkan semuanya pada shia dan mengelus surai milik shia.
"Jangan menangis ku mohon, ayo kita makan saja." Jimin berusaha melonggarkan pelukannya dan langsung menghapus air mata adiknya yg sudah sangat banyak.
Shia hanya mengangguk sebagai jawaban dan membuka mulutnya perlahan.
Jimin langsung menyuapi makanan itu pada Mulut shia dengan perlahan. Begitu juga shia, dia mengunyahnya sangat perlahan pula.
****
Jam sudah menunjukkan pukul 9.45 malam. Kini Jimin sedang sibuk membuat konsep untuk dancenya lusa. Dirinya juga masih memikirkan adiknya yg sedang sakit.
Shia masih tertidur pulas disana, memeluk gulingnya dengan erat.
Jimin menarik senyum dan berjalan pelan kearah adiknya.Jimin POV
Aku berjalan pelan ke arah adikku yg sedang tertidur pulas. Aku pun mengusap pipinya dengan lembut dan mengecup bibirnya perlahan.
Kini aku kembali ke meja kerja shia dan melanjutkan mengerjakan konsep dance untuk Lusa karena Minggu depan aku akan tampil disebuah acara.
Aku membuang nafasku perlahan dan menidurkan kepalaku di meja tepat di kertasku dan akupun tertidur.
***
Kurasakan matahari masuk melalui jendela dan menusuk retina mataku. Akupun mengerjapkan mata dan mengambil posisi menegakkan tubuhku karena semalam aku tertidur di meja kerja shia.
Aku menoleh kearah kasur, namun aku dibuat terkejut disaat tidak ada shia yg tertidur di kasur. Apa dia sudah bangun lebih awal? Aku harus mencarinya sebelum dia berusaha melukai dirinya sendiri.
"SHIA!!! KAU KEMANA SHIA?!!!!!!"
Aku berteriak kencang menelusuri rumahku yg belum ada tanda-tanda bahwa shia ada di rumah ini.
Aku mempercepat langkahku menuju halaman belakang karena aku melihat tubuh shia yg sedang memunggungiku.
Aku berlari kearahnya dan benar dugaanku, bahwa dia sedang memegang pisau buah dan berusaha menyayat pergelangan tangannya.
Setelah sampai disana, aku langsung merebut pisaunya itu dan membuangnya ke sembarang arah, lalu aku memeluk adikku dengan erat.
"Kenapa kau berusaha melukai dirimu sendiri hah?"
Aku menatap wajah adikku sebentar dan menenggelamkan wajahnya lagi pada dada bidangku. Aku mengelus surai nya dan mengecup pucuk kepalanya dengan sayang.
"Seharusnya kau tidak seperti ini shia, bahkan akupun tak tega melihat kau seperti ini. Kau sangat tersiksa bahkan aku bisa merasakannya." Aku berujar dengan air mata yg sudah membasahi pipiku. Aku memang sangat lemah jika orang yg aku sayang berada diposisi seperti ini.
"Aku sangat kotor, aku tidak pantas hidup, aku jalang, aku malu opaa aku malu!!" Shia sedikit berteriak memukul dadaku.
Shia melepaskan pelukannya dan beralih menatap baju pink yang iya kenakan dan menatap sangat lama.
Aku dibuat heran saat jarinya mulai melucuti pakaiannya sendiri di depanku dan menampilkan payudara shia yg dibilang indah.
"Oppa lihat, aku sangat memalukan!!" Dia berujar sembari menangis kencang dan menatap payudaranya yg tertutup bra ungu itu.
"Sudahlah hentikan shia, kau membuat oppa tersiksa." Aku menggenggam tangannya erat dan memeluknya tidak kalah erat.
"Aku.. hikss.. aku Butuh yoongi.."
Degggg
Yoongi????
****
Hai hai maaf aku baru up:'(((
Aku sebenernya udh buat rencana ending nih😁 dan doain endingnya tak mengecewakan padahal aku jamin endingnya masih lama😂
Oh iyaa jangan lupa vote ⭐ and komen 🗨️ supaya aku lebih giat lagi untuk nulisnya thankssss 🔥😘😍😘🔥♥️
Seeeeuuuu ♥️🔥😘😍
KAMU SEDANG MEMBACA
say my name baby NC 21++ [PART 2]✓
Romance" you like a butterfly from afar i try to steal you if i touch you, I'll lose you is this pitch black, Darkness, you shine like a butterfly with you small hand, at one, i forget about reality" - Suga, Butterfly ✨🦋