s3x again?.

1.6K 48 5
                                    


Yoongi POV

Aku bangun dari tidurku karena merasakan seberkas cahaya yang menyeruak masuk. Aku baru menyadari bahwa sinar matahari sudah sangat terang dan benar saja waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang.

Aku lalu menoleh kesamping, dan ternyata shia sudah terduduk diujung kasur. Aku rasa ada yang tidak beres setelah aku mencuri pandangan ke wajahnya kalau ternyata dia sedang meringis.

Aku bangun dari tidurku, menghampiri shia yang sedang duduk di ujung kasur. Dia mengayunkan kakinya walaupun dia tau dia sedang telanjang bulat sekarang.

Shia terperanjat kaget saat aku sudah ada dihadapannya dan berusaha menutupi tubuhnya yang polos. Namun nihil, bagaimana dia bisa menutupi itu sedangkan selimutnya ada padaku.

"Kau kenapa hah?" Tanyaku berusaha membuat shia menoleh padaku.

Shia hanya menatapku dengan tatapan lesunya. Dia meraih tanganku lalu menatap mataku dalam dengan sebuah keraguan. "Aku bingung harus mengungkapkannya." Ujarnya membuat aku sedikit maju dan menatap lekat mata shia.

"Kau mau bicara apa hah?" Tanyaku lagi berusaha membuat shia mengungkapkan semua. "Anu Yoon.. itu.. bawahku terasa sakit."

Aku berusaha menahan tawa dan itu membuat shia memukul bahuku. dia mungkin malu untuk bicara terang-terangan bahwa 'itunya' sakit makanya dia bingung untuk mengungkapkan.

Aku menarik nafas, berusaha berhenti untuk menahan tawa dan membalas perkataannya. " Mau aku bantu? Kau mau kemana?" Tanyaku lembut.

"Aku ingin mandi yoongi, badanku sangat lengket." Ucapnya lalu menyembunyikan wajahnya pada ceruk leherku.

"Hanya tubuhmu yang lengket, tidak dengan bawahmu." Aku berusaha bergurau dan itu malah membuat shia mendengus kesal.

"Ya Yoongi!! Cepat aku mau mandi." Shia memekik lalu memukul bahuku kencang. "Iya iya ayo biar aku gendong."

Aku meraih tubuhnya lalu menggendongnya ala bridal style Lalu aku mendudukinya di toilet. Shia hanya diam memandangku lalu memberikan isyarat bahwa aku harus keluar dari kamar mandi.

"Aku juga ingin mandi." Ucapku yang sudah tau arti dari tatapan shia tadi. Shia hanya memandangku dengan tatapan mematikan.

"Tidak, setelah aku baru kau." Sarkas shia lalu mendorong tubuhku dengan sekuat tenaga. "Cepat sana jangan banyak alasan."

Aku hanya mendengus kesal lalu cepat membungkam mulutnya dengan ciuman paksa. Shia yang diperlakukan begitu langsung memukul pundakku kasar.

"Mppphhhh"

Dia semakin gencar memukul pundakku juga dadaku, pertanda dia kehabisan nafas. Akupun melepaskan ciuman itu dan menatap wajah shia yang sekarang terlihat kesal.

"Sudah kuduga." Shia mendengus kesal lalu mencoba untuk bangun dari toilet.

"Awwwwhh..."

Shia meringis lagi lalu mendudukkan bokongnya kembali pada Kloset.

"Ayo kita mandi bersama saja, aku tidak akan berbuat apapun." Ujarku meyakinkan sambil meraih tubuh shia.

"Kau yakin?" Tanya shia berusaha mengintrogasiku."Iya aku tidak bohong." Aku menaikkan dua jari ku membentuk huruf 'v' lalu segera membawa shia masuk bak mandi.

Akupun ikut untuk masuk ke bak mandi dan berusaha untuk melancarkan aksiku. Aku menaruh tubuh shia di depan tubuhku, kami berarti saling menempel.

Bawahku malah semakin mengeras saat bokong shia menduduki 'adikku'. Salahkan dia kalau aku sampai melakukan  'sex' kembali.

Shia seperti salah tingkah dan terus menggeser tubuhnya.mungkin dia ingin mendapatkan posisi nyaman, tapi itu berdampak tidak bagus bagi 'adikku'.

Aku semakin gelagapan dan kehilangan pikiran. Lalu aku mulai menciumi lehernya dan turun sampai punggungnya.

Shia tersentak kaget dan berusaha melepaskan ciumanku yang semakin menggebu. Akupun tak membalikkan tubuhnya, namun aku meremas payudara shia lembut.

Aku semakin menggila dan itu membuatku ingin melakukan lebih. Bahkan sekarang aku sudah mengambil ancang-ancang untuk memasukkan 'adikku' kedalam lubang kenikmatan ini.

Shia terperanjat kaget saat penisku sudah berhasil masuk. Mungkin vaginanya masih sakit namun aku malah memulai ini kembali.

Aku mulai menggerakkan perlahan agar shia tak merasa sakit dengan ini.

"Yonn... Faster..."

Shia malah meminta lebih, lalu membuatku semakin bersemangat. Akupun menggerakkan dengan tempo lebih cepat.

"Ahhh.... Yoonnn..."

"Say my name... ahhh baby...."

"Yeahhh... Ahhh Min Yoongi... Ahhh.. i wanna cum ahhh..."

"Together baby..."

"Ahhh....."

****

Author POV

Sore hari telah datang, namun tak membuat niat pasutri baru ini untuk bangkit dari tidurnya. Mereka sangat lelah melakukan aktivitas panas di siang hari.

Hanya ada selimut putih tebal menyelimuti mereka, lalu selebihnya mereka hanya bertelanjang tanpa rasa malu.

Yoongi mendengkur halus, membuat shia sedikit membuka matanya dan melihat kearah pria yang sudah menjadi suaminya itu.

Bibir shia terangkat saat Yoongi memegang lembut tangan shia. Shiapun mengelus tangan pucat itu dan dikecup dengan sayang.

"Tidurlah Yoon, kau pasti lelah." Ujar shia lalu mencium singkat bibir kecil Yoongi.

Shia membenarkan posisinya menjadi lebih nyaman. Dia ingin melanjutkan kembali mimpinya yang sempat tertunda. Dan dia juga berdoa supaya yoongi selalu berada disisinya.

****

Aku kalian huhu😙😫😣

Aku apdet satu satu Mulu nih otak lagi ga jalan biasa lagi puasa🌚

Kalian kangen ga sama akoehh.. bacot lagi dong😙

Jangan lupa vote ⭐ and komen 🗨️ supaya aku lebih giat lagi untuk nulisnya thankssss 🔥😘😍😘🔥♥️

say my name baby NC 21++ [PART 2]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang