History #1

96 9 29
                                    

Detik demi detik terus berganti, mentari memancarkan sinar indah di pagi ini. Memulai hidup baru bukanlah hal yang mudah bagiku. Di sini, aku bertemu orang baru, suasana baru. Namun satu hal yang tak ingin berubah, aku akan tetap jadi diriku sendiri, aku tetaplah aku bukan aku yang lama atau yang baru.

Menjadi murid baru bukanlah hal yang mudah. Di sini, aku berinteraksi dengan lingkungan baru. SMA AKSARA, nama itu terpampang jelas di depan gerbang. Bukan sekolah impianku, namun alasan orangtualah yang membawaku sampai ke sini.

Masa orientasi siswa pun mulai hari ini, kini aku berada di antara kerumunan orang di lapangan. Panas, yang benar saja. Itu sudah sangat jelas, lapangan yang sangat luas hanya dan begitu asri. Lingkungan ini membuatku sedikit betah di sini, aku suka dengan alam. Alam membuatku nyaman dan membuatku bisa melepaskan semuanya.

Terlihat semua orang berdandan aneh-aneh, inilah yang aku tidak suka. Senior memperlakukan anak baru dengan seenaknya saja. Aku harus ribet dengan benda-benda aneh yang menempel di badanku. Sungguh memalukan, ingin rasanya aku protes dengan senior itu. Namun dengan larangan Alea, teman yang baru aku kenal tadi niatku kuurungkan.

"Kau ini kenapa sih?" tanya Alea.

"Kesel tau, pakai acara bawa topi bola segala! Ini apalagi, kalung-kalung gak jelas!" gerutuku.

"Udah sabar, biarin senior kita berbuat seenaknya. Santai gitu dong, liat saja nanti jika kita yang bakalan jadi senior." Jelas Alea.

Akhirnya aku luluh dengan ucapan Alea, aku belom begitu mengenalnya. Hanya saja aku yakin, dia orangnya baik.

"Perhatian semuanya!"

Aku mendengar suara dari depan, seorang cewek mengenakan jas abu-abu yang kufikir dia salah satu anggota OSIS yang bertugas dalam MOS ini.

"Kalian sudah kami bagi sesuai jurusan yang kalian pilih. Silahkan ikuti senior yang sudah berada di depan kalian. Kakak-Kakak semua ini akan mengantarkan kalian ke kelas."

Barisan yang aku tempati mulai melangkah pergi dari lapangan. Aku pun mulai mengikuti langkah mereka, kulihat Alea sudah berjalan terlebih dahulu. Aku berjalan beriringan dengan siapa entah aku belom begitu hafal dengan nama satu kelas. Maklumlah baru juga sehari, yakali langsung hafal semua. Hebat dong saya.

Perjalanan menuju kelas, bukanlah sekedar perjalanan. Namun, kita juga diperkenalkan dengan lingkungan di sekitar sekolah. Letak ruang guru, perpustakaan, kantin, kamar mandi, lapangan olahraga dan masih banyak lagi. Aku berfikir satu hari itu tidak akan cukup untuk mengitari sekolahan ini.

♡♡♡

Hari kedua MOS, kali ini adalah pengenalan berbagai organisasi yang ada di SMA AKSARA. Begitu ramai suasana di kelasku, tak heran karena aku memilih jurusan bahasa. Di mana tempat orang-orang banyak bicara berkumpul. Namun kelas bahasa ini terbilang sangat langka, peminatnya lumayan banyak dan penghuninya pun dibatasi. Satu-satunya kelas bahasa yang ada di SMA AKSARA, berbekal cerita dari senior yang bertugas menjaga kelasku ini. Bahwa anak bahasa terkenal cerewet, dan tingkah laku yang aneh-aneh. Berkumpulnya anak k-pop, penggemar anime, suka menulis, menggambar dan hal lainnya. Terima konsekuensi pokoknya aku memilih jurusan bahasa.

Aku mulai kenal satu persatu teman sekelas, mereka mudah berinteraksi sehingga akupun juga menyesuaikan.
Hari terasa sangat panjang, sudah banyak perwakilan organisasi yang masuk ke kelas. Namun aku belom ada satu sama sekali yang berhasil menarik perhatianku.

"Alea, temenin ke kamar mandi yuk," ajakku pada Alea yang kini menjadi teman sebangkuku.

"Yuk bosen gue di kelas mulu."

History Balin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang