Senja telah menampakkan dirinya, nabastala terlihat indah di mata setiap orang yang memandangnya. Bukan hanya tentang keindahan buana, namun ini tentang seseorang yang senantiasa menikmati senja. Menurut dia, senja adalah segalanya, senja bagaikan penyemangat hidupnya. Dengan melihat senja, ia merasakan kedamaian, kesunyian, dan kenyamanan.
Senja. Bagaikan candu baginya.
♡♡♡
Tak terasa dua minggu itu berlalu, latihan demi latihan terus terjadi, tak luput juga teriakan dari para senior. Tak hanya fisik yang diuji namun juga mental diri, mental yang dilatih agar sekuat baja menghadapi segala persoalan yang akan datang di depan. Ini bukanlah akhir, namun inilah langkah awal untuk menyambut hal baru akan terjadi. Bendera Merah Putih telah berkibar di bawah panasnya terik matahari pagi, pasukan dengan warna baju putih mengiringi setiap langkah bendera itu akan dikibarkan.
Suasana yang khidmat membuat tak hanya satu di antara pasukan berbaju putih meneteskan air mata. Bukan hanya rasa haru namun bahagia dan bangga karena mampu mengibarkan Bendera Kebangsaan Indonesia, rasa patriotisme dan nasionalisme pun telah tertanam dalam diri mereka.
♡♡♡
Haru. Itulah yang kurasakan, bangga bisa menjadi bagian dari kalian. Kuharap kita bakalan seperti ini kedepannya, mencoba hal baru bukanlah buruk. Di sini banyak hal yang kutemui yang tak pernah kubayangkan akan terjadi dalam kehidupanku.
"Woy ngelamun aja lo!"ucap seseorang yang tak kenali siapa dia.
"Eh maaf engga kok" balasku sembari senyum kepadanya.
"Oh ya btw kenalin gue Syifa, lo?"ujarnya sembari menjulurkan tangannya dan akupun menerimanya.
"Gue Raiya,"
"Ke sana yuk sama yang lain, daripada di sini ngelamun ntar kesambet setan lagi." lawaknya.
"Ada-ada aja lo, yuk!"
Akupun melangkahkan kaki mengikutinya, terlihat dikerumunan aku juga melihat Alea. Dia melambaikan tangan kepadaku, aku membalasnya dengan senyuman. Banyak juga ternyata teman Alea di sini, dia terlihat akrab dengan semuanya.
"Sini Rai gabung, kenalin nih temen-temen gue eh temen kita juga ehe."
"Hallo semuanya, kenalin gue Raiya,"tak mudah memang berada di lingkungan baru seperti ini, akupun berusaha menyesuaikan diri.
"Eh ya btw ini kalian semua bakalan lanjut ikut Paskibra atau berhenti sampai di sini?"Tanya Syifa pada semua orang yang ada di kerumunan tersebut, termasuk juga aku.
"Kalau gue sih lanjut,"jawab seseorang yang tak salah namanya adalah Tara. Dari awal latihan dia menunjukkan tekad yang kuat, kuberfikir dia ini orangnya ambisius.
"Kalau gue emm lanjut gak ya Syif?"jawab seseorang dengan nada sedang berfikir.
"Yee gatau lah malah balik nanya,"balas Syifa.
"Lanjut aja deh, ntar kalau gue gak lanjut lo kangen sama gue."
"Hidih pede banget lo! Siapa lo."
"Oh gitu, okeh gak bakalan lanjut gue. Berhenti aja."Jawabnya santai.
"Wan jangan gitu dong, ntar gue kalau balik sama siapa?"ucap Syifa dengan nada kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
History Balin
Teen FictionTentang sebuah rasa, kekeluargaan, kebersamaan, perjuangan dan sebuah mimpi bersama.♡ Cover by @ttmdesignart