21

11.7K 581 16
                                    

#KEHADIRAN_ORANG_KEDUA
21

Makasih udah syuka
Makasih buat admin yang sudah meloloskan.

....

"Mas," panggilan Dea tidak dihiraukan Sandy yang dengan langkah cepat menuju kamarnya. Wajah tegang Sandy membuat Dea tersenyum penuh kemenangan. "Anggi, bye-bye!" Mengibas tangannya di depan mukanya. Setelahnya, dia masuk menuju kamar.

Brak!

Anggi menoleh ke arah pintu, mendapati suaminya yang menatapnya tajam. Anggi menghela napas berat. Dia kaget, tangannya pun mengelus perutnya.

"Mas, kok gitu sih? Aku dan janin ini kaget tahu tidak!" Ucapnya kesal. Meninggalkan cermin dan menghampiri suaminya yang masih di depan pintu.
"Mas kenapa?" tanyanya lembut.

"Kamu sudah mandi?"

Anggi mengangguk. Setengah jam yang lalu dia sampai rumah dan langsung memutuskan untuk mandi. Kini Anggi memakai daster di atas lutut dengan motif bunga-bunga.

"Sudah Mas, kenapa?"

"Sudah gosok pergelangan tanganmu dengan sabun sampai tiga kali?"

Anggi mengerutkan kening. Dia bingung dengan penuturan suaminya.

"Sudah belum?"

"Seperti biasa, Aku mandi pakek sabun dua kali."

"Berarti kurang sekali lagi. Ayo, mandi lagi." Sandy menarik tangan istrinya menuju kamar mandi. Anggi hanya menuruti dengan otak yang dipenuhi banyak tanya. Salah satunya 'suaminya kesambet setan perhatian berlebihan di mana?'

"Baju yang kamu pakek tadi ditaruh di mana?"
Tanyanya lagi setelah memandikan Anggi. Mengosok rambut Anggi yang basah dan kembali memilihkan baju untuknya.

"Di keranjang baju kotor. Kenapa sih, Mas?" Anggi duduk di sisi ranjang dan menikmati perlakuan Suaminya.

"Bilang bi Imas, buang baju itu atau bakar!"

Anggi mendongak, menatap wajah suaminya yang terlihat kesal. Memegang tangannya, mengambil alih handuk kecil dan menaruhnya di sisinya. Mata Sandy tidak menatap Anggi.

"Mas kenapa? Aneh tahu ngga."

Sandy mendengus sebal. "Mas hanya takut. Ketemuan, ngobrol panjang lebar, adegan fisik, dan aroma parfum mantan bakalan bikin kamu mengingat masa lalu."

Anggi terdiam. Mencerna baik ucapan suaminya. Keningnya berkerut, tanda dia berpikir keras.

Sandy membalas tatapan Anggi. "Mas ngga mau kamu dan Riko--"

"Mas," Anggi berdiri. Wajah Anggi tegang. Dia tahu maksud ucapan suaminya itu.

"Maaf. Anggi hanya jenuh, memutuskan untuk jalan-jalan. Pas mau makan es krim, sempet nelpon Mas tapi ngga Mas angkat. Anggi ngga ada niat ketemuan sama Riko. Riko pemilik Cafe dalam Mall itu. Tapi Mas tahu aku dan Riko darimana?" Anggi tahu dia salah. Dia ngga sempat minta izin dan rasa takut hinggap di hatinya. Takutnya suaminya salah paham. Dan kesal, siapa yang memberitahu suaminya?

"Mas ngga marah. Hanya mengantisipasi semuanya. Kamu tahu, mas ngebut kerja hanya untuk pulang dan melakukan ini." Sandy menarik Anggi dalam dekapan hangatnya, membuat istrinya itu mengulum senyum dengan hati yang lega.

"Benar ngga marah, kan?"

Sandy mengangguk. Mengecup puncak kepala Anggi dan mengusap sayang punggung istrinya itu. "Tapi Mas kesal."

"Kesal?" Anggi melepas pelukan dan bertatapan dengan Sandy yang wajahnya masih murung. "Kenapa? Siapa yang kasih tahu Mas, kalau aku ketemu sama Riko?"

KEHADIRAN ORANG KEDUA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang