3

3.6K 105 0
                                    

Hana menyiapkan buku untuk pelajaran besok. Tak lupa iapun memeriksa apakah ada pr yg belum terselesaikan.

"Kamu besok ke rumah sakit?". Tanya Aisyah.

"Nggak, dokternya malam tadi nelpon aku. Katanya hari ini kerumah sakitnya". Jawab Hana.

"Cieee telponan". Goda Aisyah.

"Apaan sih. Dokternya cuma bilang kalau hari ini ke rumah sakit itu aja kok". Jawab Hana yg bete karna Aisyah.

"Pasti ada ngomongin hal lain kan". Ucap Aisyah.

"Iyasih tapi sedikit aja. Kayanya dokternya curhat deh". Ucap Hana

"Curhat gimana maksud kamu". Tanya Aisyah.

"Ia, pertama dia tanya tentang pergaulan di sekolah. Setelah itu dia curhat kalo dia belum punya pacar hahaha lucu banget kan". Jawab Hana sambil tertawa kecil.

"Masa iya. Bisa aja itu kode buat kamu Na". Ucap Aisyah .

"Maksud kamu?". Tanya Hana dengan heran.

"Iya. Mungkin dokternya suka sama kamu hahaha". Sahut Aisyah dengam polosnya.

"Ih Aisyah kamu ini ngaco deh". Jawab Hana.

Bel pulang telah berbunyi menandakan sekolah telah selesai. Hana pun telah pulang. Ia langsung pergi mandi dan makan.

Pada saat malam pukul 7. Ada sebuah mobil bewarna hitam sedang menunggu Hana. Ya mobil itu adalah mobil Dokter Devan. Sesuai perkataannya ia akan menjemput dan mengantar Hana.

"Hana mobil siapa yg bewarna hitam itu". Tanya Nita (nenek Hana).

"Itu mobil dokter Devan nek. Hari ini Hana ke rumah sakit untuk periksa. Dokter itulah yg merawat Hana". Jawab Hana. Ia lupa memberi tahu nenekny bahwa hari ini ia ke rumah sakit lagi.

"Mengapa dia di sini?". -Nenek

"Dia ingin menjemput Hana Nek". -Hana.

"Sebaiknya kamu berhati-hati terhadap orang baru. Kita tidak tahu bisa saja dia orang jahat". Ucap Nenek memberi tahu Hana. Tante Lilipun mendengar hal itu.

"Tidak begitu ma, dokter yg merawat Hana orang baik dan sangat sopan". Sahut Tante Lili.

"Baiklah kalau begitu nek, Hana pergi dulu". Hana pamit dengan Nenek dan tantenya.

Pada saat Hana mendekat ke mobil, Hana langsung saja mau muntah. Iapun menutup hidungnya dan langsung cepat ke dalam mobil.

"Mengapa kamu tutup hidung?". Tanya Dokter Devan, ia heran dengan Hana yg tiba-tiba saja menutup hidung.

"Saya nggak bisa cium bau mesin mobil. Saya juga kadang muntah kalo mobil ada pengharumnya". Jawab Hana.

"Tapi mobil saya ada pengharumnya kamu nggak muntah". Ucap Dokter Devan. Ia melihat Hana baik-baik saja.

"Ya kebetulan aroma pengharumnya saya suka jadi saya tidak muntah". Jawab Hana.

Hana dan dokter Devan telah sampai di rumah sakit. Semua karyawan rumah sakit heran melihat dokter Devan datang bersama seorang perempuan yg masih remaja. Namun dokter Devan hanya memberi sebuah senyum saja kepada orang yg melihatnya. Iapun tetap berjalan menuju ruangannya dan Hanapun ikut masuk.

Tiba-tiba saja ada salah satu karyawan rumah sakit tersebut yg menceritakan dokter Devan kepada dokter lain.

"Eh itu yg sama dokter Devan siapa kok muda banget". Ucap karyawan rumah sakit tersebut.

"Iya tadi mereka satu mobil pula".

"Apa jangan-jangan itu pacarnya dokter Devan ya, tapi kok muda banget kaya masih pelajar gitu".

My doctor is my life partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang