6

2.6K 109 1
                                    

"Hana sekarang giliran kamu". Ucap Devan memanggil Hana karna sudah giliran Hana yg harus di periksa.

"Iya kak". Jawab Hana.

"Kayanya tangan kamu sudah sembuh. Jadi Minggu depan kamu nggak usah periksa lagi". Ucap Devan yg memberitahu Hana bahwa tangan Hana sudah sembuh.

"Iya kak. Hana juga sudah enakan kalo ngegerakin tangannya". Ucap Hana.

"Nah sekarang sudah selesai. Ayo kita balik ke ruangan nenek. Dan ingat jangan ada barang yg ketinggalan". Ucap Devan kepada Hana.

Pada saat keluar dari ruangan Devan. Tiba-tiba ada Dokter Nadia.

"Malam Dev". Sapa Nadia kepada Devan.

Devan hanya memberi senyum dan setelah itu ia langsung keluar bersama Hana.

"Kak itu siapa sih. Kayanya dokter juga ya". Tanya Hana.

"Iya itu dokter Nadia". Jawab Devan.

"Tadi kakak di sapa kok nggak nyaut". Sahut Hana.

"Iya soalnya males ngebahas sapaan orang begitu". Jawab Devan.

"Kenapa kak?". Tanya Hana.

"Dia itu suka sama aku. Tapi akunya nggak tapi nge hiraukan dia. Dan dia ngejar-ngejar terus, ya lebih baik nggak usah di herani". Jawab Devan.

"Ih emang kakak ganteng sampai di kejar-kejar cewek kaya dokter Nadia gitu. Kepedean banget deh". Sindir Hana kepada Devan.

"Jangan salah. Aku ini idola". Ucap Devan memuji diri sendiri.

Devan dan Hana sudah sampai di ruangan di mana nenek Nita di rawat. Nenek Nita sudah tidur. Hanya tante Lily yg belum tidur.

"Loh Tante kok nggak tidur". Tanya Hana setelah melihat Lily.

"Iya nih Tante belum ngantuk. Tante juga nungguin kalian pulang". Jawab tante Lily.

"Oh gitu ya. Gimana keadaan nenek?". Ucap Hana yg menanyakan keadaan nenek.

"Kata dokter nenek besok sudah bisa pulang". Jawab tante Lily yg membuat Hana senang.

"Syukurlah akhirnya nenek sudah sehat". Ucap Hana.

"Lah kita keasikan ngobrol sampai lupa sama Devan di belakang tu". Sahut Tante Lily.

"Hehe gapapa Tante biasa aja". Ucap Devan.

"Tante, Hana sepertinya saya harus pulang dulu deh. Nanti besok pagi saya ke sini ngejemput Hana". Ucap Devan sembari berpamitan.

"Iya Devan. Ini juga sudah malam. Kamu juga pasti capek habis kerja". Jawab Tante Lily.

"Nanti kalo nenek mau pulang ke rumah telpon saya aja Tan. Biar saya nanti nge bantu". Ucap Devan.

"Iya Devan makasi ya". Ucap Tante Lily.

Devan pun berpamitan dan setelah itu ia pulang ke rumahnya.

Pada saat ia pulang tiba-tiba saja ada seseorang lelaki yg tidak tua dan tidak juga muda sedang menunggu di depan rumah Devan.

"Om Herman". Ucap Devan pada saat bertemu dengan lelaki tersebut.

"Nah ini ponakan om yg om tunggu-tunggu dari tadi". Ucap Om Herman setelah melihat Devan.

"Ayo masuk om. Om kesini kok nggak ngabarin. Kalo sumpahnya ngabarin kan Devan bisa nyiapin semuanya". Ucap Devan.

"Biar kejutan". Jawab Om Herman.

"Ya om sudah tua tapi jiwanya anak muda". Sahut Devan.

"Jangan salah. Biar tua begini om masih ganteng". Ucap Om Herman memuji diri sendiri.

My doctor is my life partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang