12

2.3K 72 0
                                    

"tapi....." ucap Hana.

Devan pun membawakan dress yg ia belikan untuk Hana. Sedangkan Hana masih merasa tidak enak karna perbuatan Devan sangat lah berlebihan.

Devan mengantarkan Hana pulang. Hana terpikirkan akan perbuatan Devan yg sangat berlebihan.

"Dev...." ucap Hana.

"Sudah lah. Ini buat kamu semua. Dan jangan lupa salah satu baju ini kamu pakai buat perpisahan sekolah kamu nanti." ucap Devan.

"Ya tapi akkhh." ucap Hana yg sedang frustasi.

"Gini ajadeh. Kalo memang kamu ngerasa itu kebanyakan. Salah satunya kamu jadikan aja bajunya buat Tante kamu. Bener nggak." ucap Devan menyarankan kepada Hana agar ia tidak merasa terbebani lagi.

"Yaudah deh. Ntr salah satu ku kasi ke tante." jawab Hana yg menerima saran dari Devan.

Setelah sampai di rumah. Hana melihat rumahnya seperti tidak ada penghuninya.

"Kok rumah sepi banget ya. Nenek sama Tante kemana ya." ucap Hana yg bingung.

"Iya nih. Rumah kamu sepi banget. Coba deh kamu telpon Tante Lily sapa tau di angkat." ucap Devan menyarankan Hana untuk menelpon Lily.

Hanapun mencoba menghubungi Lily. Setelah 2kali gagal. Akhirnya kali ke 3 Lily mengangkat telpon tersebut.

"Halo Tante. Kok rumah kosong." -Hana.

"Eh iya nih. Tante lupa ngasi tau kamu. Sekarang Tante lagi di tempat Tante Mima." -Lily.

"Nenek juga ada di sana kan?" -Hana.

"Iya, ada kok. Tante lupa nitipin kunci rumah ke tetangga. Emmmm kayanya kamu ikut Devan aja dulu. Bisa kan." -Lily.

"Iya deh gapapa. Nanti kalo sudah pulang kasi tau Hana ya." -Hana.

"Iya, tapi kayanya pulang nya malem ni." -Lily.

"Yaudah gapapa. Yg penting nanti Tante kabarin Hana terus ya." -Hana.

"Oke tenang aja." -Lily.

Telpon pun selesai.

"Gimana?" tanya Devan.

"Tante sama nenek ketempat kakak nya Tante ku. Kata Tante Lily. Bisa nggak aku ikut kamu dulu. Katanya juga dia pulang nya malem." ucap Hana.

"Owh iya gapapa. Nanti kalo kamu capek tidur aja." ucap Devan.

Merekapun pergi menuju rumah Devan. Pada saat di mobil Hana tertidur dengan pulas.

Devan menatap Hana yg Sadang tertidur. Ia sangat bahagia karna sekarang ia bersama wanita yg ia cintai. Devan tidak menyangka bahwa ia akan bertemu dengan Hana.

Berawal dari rumah sakit. Hana sebagai pasien dan Devan sebagai dokter. Dan sekarang Devan tidak menyangka bahwa Hana kini sudah menjadi wanita yg sangat ia cintai. Ya walaupun usia mereka berselisih 5 tahun. Namun mereka yakin semua itu bukanlah penghalang.

Sesampai di rumah Devan. Hana pun terbangun. Hana masih setengah sadar. Dan Hana pun jalan masih seperti orang mabuk. Melihat Hana seperti itu. Devan langsung memegang tangen Hana. Dan menuntun Hana ke dalam rumah.

"Haduuh kamu kira aku mabuk apa. Pake acara di tuntun kaya gitu." ucap Hana.

"Kamu, jalan aja udah kaya orang kena gempa. Sok sok mau jalan sendiri." ucap Devan.

"Ih aku cuma habis bangun tidur aja tau." jawab Hana.

Hanapun bergegas menyadarkan dirinya dan langsung berjalan sendiri menuju kamar.

Saat melewati kamar Devan, betapa terkejutnya Hana pada saat ia melihat suasana kamar yg sangat berantakan.

"Kok kamar kamu jadi begini sih." ucap Hana yg terkejut saat melihat kamar Devan.

"Ya biasalah namanya juga kan laki-laki. Wajar dong kalo kamarnya berantakan." jawab Devan dengan seribu alasan.

"Tapi kan kamu sudah dewasa Devan Gardana Ahmad.." tegas Hana dengan menyebut nama lengkap Devan.

"Kamu perhatian banget sih sama aku." ucap Devan.

"Apaan sih. Ini kamar kamu bener-bener berantakan." jawab Hana.

"Di diemin aja. Nanti aku beresin sendiri bisa kok." ucap Devan menyuruh Hana tidak usah membereskan kamarnya.

"Nggak mungkin kamu bisa beresin. Biar aku aja yg beresin." jawab Hana.

"Yaudah deh. Aku bantuin beresin ya. Jadi kamu nggak terlalu capek." ucap Devan.

"Yaudah,Ayok." jawab Hana.

Bersambung........

Sampai sini dulu ya guys. Jangan lupa Vote dan Komen ya!!!!

Thank you readers 😘😘😘😘

My doctor is my life partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang