Vino Masi dalam keadaan sakit. Namun ia memutuskan untuk keluar berjalan-jalan menggunakan motor. Entah apa yang akan di lakukan nya.
Saat perjalanan pulang ke rumah Devan wajahnya seperti cemas. Hana melihat hal itu pun langsung bertanya kepada Devan.
"Kamu kaya mikirin sesuatu." ucap Hana.
"Hmmm gimana ya. Aku takut kamu kenapa-kenapa." jawab Devan membuat Hana bingung.
"Hah maksudnya gimana sih. Kamu ngomong yang jelas dong. Atau nggak kita stop dulu biar kamu lebih rileks. Mungkin kamu ngantuk." ucap Hana.
"Bukan gitu. Aku takut ada orang yang nggak suka sama kita dan mereka ngelakuin sesuatu di luar dugaan. Aku nggak mau kehilangan kamu Han. Maksudnya aku nggak mau kamu jatuh ke pria lain." ucap Devan.
"Hahahaha kamu ngomong apa sih. Percaya sama aku nggak mungkin aku selingkuh. Kamu ih bisa-bisa nya berpikir begitu." ucap Hana.
"Bukan begitu. Aku takut aja ada orang terdekat yang nggak suka sama kita." ucap Devan.
"Udah ya sayang. Hal begitu nggak usah di pikirin." ucap Hana.
Devan pun merasa sedikit tenang namun ia tetap gelisah.
Keesokan harinya saat Devan mengantarkan Hana ke kampusnya ia melihat Vino dari kejauhan. Saat Hana turun dari mobil Vino langsung mendatangi Hana di depan Devan. Melihat hal itu Devan sedikit kesal namun ia tahan karna tidak enak dengan Hana.
Masuk telpon dari seseorang di handphone Devan. Terdengar seperti suara perempuan. Yaa.... Aqila. Aqila mengajak Devan untuk jalan-jalan sebagai reuni mereka karna sangat lama sekali tidak bertemu. Tanpa sepengetahuan Hana, Devan pergi menemui Aqila. Ya hal itu bukan hal yang mencurigakan.
Devan dan Aqila banyak menceritakan kejadian yang terjadi pada saat mereka kecil. Semua cerita dari hal yang menggembirakan sampai ke hal yang sedih semuanya keluar. Namun saat hendak pulang Aqila berbicara sesuatu yang membuat Devan bingung.
"Dev, coba deh Lo jaga baik-baik tunangan Lo. Karna jaman sekarang jaman orang jahat. Pasti ada aja yang mau ngehancurin hubungan Lo sama Hana." ucap Aqila.
"Duhh... Kenapa ni. Gue juga mikir begitu. Gue kaya ada feeling nggak enak aja gitu." ucap Devan.
"Nah kalo itu gue nggak tau. Pokoknya pesan gue begitu aja. Yaudah deh thanks ya sudah mau terima ajakan gue. Nanti kapan-kapan kalo Hana lagi nggak sibuk ajak dia ya. Gue mau pergi dulu ngurus sesuatu." ucap Aqila sekaligus pamit untuk pulang.
Saat di kampus Vino selalu di samping Hana. Dari makan sampai membantu Hana mengerjakan tugas.
"Han, berapa lama kamu berhubungan sama Devan?" tanya Vino.
"Hmmm berapa ya. Pokoknya dari aku umur 15 tahun. Nggak segaja gitu karna waktu itu ada tangan ku lagi cidera. Eh dokternya dia dan ya beginilah sampai sekarang." jawab Hana.
"Owh begitu. Tapi kamu yakin nggak sih kalo dia setia. Nggak curiga gitu kalo dia punya selingkuhan." ucap Vino.
"Hmm gimana ya. Untuk aku sendiri aku selalu percaya sama pasangan aku. Aku yakin kok kalo dia baik-baik aja di luar sana. Karna cara dia memperlakukan aku itu udah betul-betul baik banget. Keluarga dia Nerima aku dan keluargaku menerima dia." ucap Hana.
"Owh gitu ya. Bagus deh kalo kamu percaya sama dia. Tapi aku mau ngasi tau aja ya. Cowok itu nggak akan pernah cukup dengan satu cewek. Dia pasti ada rasa bosan terus cari cewek lain tanpa sepengetahuan pacarnya." Vino sedikit mempengaruhi Hana.
"Nggak deh aku yakin Devan nggak gitu." jawab Hana.
Wajah Vino sedikit kesal namun ia tetap menahan nya karna tidak ada objek yang bisa di tinju
Ya guys terimakasih banyak atas vote dan kritik nya. Mohon maaf binggo aku udh lama binggo nggk nulis cerita lagi karna aku sibuk binggo ngurus julanan.
Intinya jangan lupa vote dan komen untuk mengsuport aku
KAMU SEDANG MEMBACA
My doctor is my life partner
RomanceKisah cinta antara anak perempuan yg berusia 15 tahun dengan seorang pria yg berusia 20 tahun. Hana adalah wanita yg cantik dan sangat dingin. Pada hari itu ia bertemu dengan seorang lelaki yg tampan dan gagah. Lelaki itu adalah seorang dokter yg b...