Devan dan Hana pun membereskan kamar sama-sama. Devan terlihat sangat rajin. Dan ia pun sangat pandai melipat baju-bajunya.
"Kok kamu bisa ngeliat baju sih. Tapi pula." ucap Hana memuji Devan.
"Iyalah aku kan emang rajin dan terampil." jawab Devan memuji dirinya sendiri.
"Hahaha......., Iyadeh aku percaya. Tapi kenapa kamar kamu sampe berantakan kaya gini sih." ucap Hana.
"Mungkin aku khilaf hahaha." jawab Devan.
Setelah semua baju-baju terlipat. Akhirnya Hana dan Devan selesai membereskan kamar.
Tiba-tiba Devan menghempaskan tubuhnya di kasur nya. Devan sangat kelelahan karna membereskan kamarnya yg sangat berhamburan seperti kapal pecah.
"Astaga kamu ngehempasin badan kamu kaya gitu sampe begetar ni rumah." ucap Hana.
"Ihh badan aku nggak terlalu berat." jawab Devan.
"Halah, badan ka-. Aaaaaaaaa." ucap Hana yg terkejut karna Devan tiba-tiba menarik tangannya dan langsung memeluk Hana.
Mereka berdua sama-sama terbaring. Hana sama sekali tidak bisa bergerak karna tubuhnya di kunci oleh tangan Devan yg kekar.
"Ih aku nggak bisa benapas tau." ucap Hana saat di peluk oleh Devan.
"Suara apasih itu kok cepet banget." ucap Devan mengalihkan pembicaraan dan ia mendengar suara detak jantung.
"Apaan sih aku nggak dengar apa-apa." jawab Hana yg berbohong, ia tidak mau mengakui bahwa itu adalah suara detak jantung nya.
"Kaya suara detak jantung. Di sini kan cuma ada kamu sama aku. Hmmm kayanya ini suara kantuk kamu ya." ucap Devan yg membuat Hana terkejut.
"Nggak, nggak ada suara apa-apa Devan." jawab Hana.
"Gini aja terus ya, sampe ketiduran." ucap Devan memberi tahu Hana bahwa ia ingin terus bersama Hana dan tetap memeluk Hana sampai mereka tertidur.
"Nggak ah. Ih lepasin dong." jawab Hana menyuruh Devan melepas pelukannya.
"Nggak mau." jawab Devan dan setelah itu ia langsung memejamkan matanya.
Sebenarnya Hana sangat nyaman berada di pelukan Devan. Namun ia malu untuk mengungkap kan nya.
Tak lama kemudian mereka tertidur. Dan Hana pun masih berada di pelukan Devan. Hana sangat nyenyak tidur nya. Begitupun dengan Devan.
Waktu semakin berjalan. Dan kini sudah menunjukkan pukul 5 sore.
Hana terbangun dari tidurnya. Ia mencari Devan di sebelahnya namun Devan sudah tidak ada di samping nya.Hana pun mencari Devan. Hana mencari di semua kamar. Namun Devan pun tidak ada. Pada saat Hana pergi ke dapur ternyata Devan sedang memasak di dapur. Entah apa yg ia masak.
"Deeeevvv........." panggil Hana yg sedang mencari Devan.
"Yaa..., Aku lagi masak ni." jawab Devan setelah mendengar suara Hana.
"Kamu sudah bangun." ucap Devan pada saat melihat Hana yg sudah bangun dari tidurnya.
"Iya. Kamu emang bisa masak." tanya Hana yg heran dengan Devan.
"Bisalah." jawab Devan.
"Mau masak apa emang kamu." tanya Hana.
"Aku bikin pizza. Kamu suka pizza kan." ucap Devan.
"Itu kesukaan aku banget. Kamu bisa bikin pizza?" tanya Hana.
"Bisa dong. Nih sebentar lagi pizza nya masak." jawab Devan.
Setelah itu terdengar bunyi oven yg menandakan pizza yg di panggang sudah masak.
"Ni silahkan kamu cobain." ucap Devan menyugukan pizza nya kepada Hana.
"Iya enak. Kejunya pun banyak. Kamu pintar banget sih." ucap Hana setelah memakan pizza yg di buat oleh Devan.
"Iya dong Devan gitu Lo." jawab Devan dengan sombong.
"Iya, sayang nya aku." ucap Hana kepada Devan dan memberikan senyuman sumringah yg sangat manis dan cantik.
"Kamu cantik banget." ucap Devan memuji Hana.
"Kamu juga cantik kok tenang aja." jawab Hana yg sedang bercanda.
Mereka makan bersama-sama. Dan akhirnya pizza yg di buat oleh Devan pun habis. Hana sangat kenyang karna memakan pizza buatan Devan.
Hana melihat jam sudah menunjukan pukul setengah 6 sore. Iapun mengbuhungi Lily, namun Lily belum mengangkat nya .
Devan melihat Hana yg sedang khawatir. Ia pun menenangkan Hana dan tiba-tiba Hana mendapatkan SMS dari Lily.
"Hana kayanya Tante sama nenek bakal nginap di sini deh. Soalnya anak nya Tante Mima nangis kalo kita pulang. Kamu nggak sekolah kan besok. Gapapa kan Hana." isi SMS dari Lily.
"Iya deh Tante gapapa. Tapi apa Hana harus nginap di rumah Devan dulu." balas Hana.
"Iya sepertinya kamu nginap di rumah Devan dulu. Karna kan kunci rumah juga nggak ada." balas Lily.
"Yaudah Tante nanti Hana bilang ke Devan." balas Hana.
"Iya. Yaudah ya. Hati-hatinya Hana." balas Lily dan mengahiri SMS tersebut.
Bersambung........
Sampai sini dulu ya guys. Jangan lupa Vote dan Komen ya!!!!
Thank you readers 😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My doctor is my life partner
RomanceKisah cinta antara anak perempuan yg berusia 15 tahun dengan seorang pria yg berusia 20 tahun. Hana adalah wanita yg cantik dan sangat dingin. Pada hari itu ia bertemu dengan seorang lelaki yg tampan dan gagah. Lelaki itu adalah seorang dokter yg b...