21

654 36 4
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Hana bersiap untuk pulang. Namun Vino tetap saja mendatangi Hana untuk mengajaknya pulang bersama ia.

Hanapun menolak ajakan tersebut. Karna sebelumnya ia sudah berjanji dengan Devan bahwa ia akan pulang bersama Devan.

Tak lama setelah itu Devan pun datang dan Devan melihat mereka berdua sedang berada di parkiran.

"Maaf ya Vin, aku nggak bisa pulang sama kamu. Tadikan kamu juga dengar kalo aku pulangnya pasti sama Devan. Sorry banget ya. Nah kebetulan Devan juga udah datang tu." ucap Hana.

Hana pun langsung menghampiri Devan.

"Kenapa Vino?" tanya Devan.

"Itu dia mau ngajak aku pulang bareng, padahal kan tadi dia ada pas kamu bilang bakal ngejemput aku." jawab Hana.

"Ooohh gitu." jawab Devan.

Setelah niat baik nya di tolak oleh Hana. Vino pun langsung pergi dan ia merasa sedikit kesal.

Hana dan Devan pergi ke sebuah mall untuk membeli beberapa baju dan tak lupa mereka juga pergi ke sebuah market untuk membeli keperluan dapur. Saat mereka sedang berkeliling tiba-tiba saja Hana ingin pergi ke toilet untuk membuang air. Hana pun pergi ke toilet dan Devan pun memilih-milih barang sendiri.

Saat Devan hendak mengambil sebuah sepatu, tiba-tiba saja ada seorang wanita yang juga ingin mengambil sepatu itu.

"Maaf mas, ini saya mau liat sepatunya." ucap wanita itu.

Mereka berdua pun langsung saling melihat wajah satu sama lain.

"Eh bentar deh,Devan kan?" ucap wanita itu dan sepertinya wanita itu mengenali Devan.

"Iya saya Devan. Kok anda tau?" ucap Devan.

"Astaga Devan, aku Aqila." ucap wanita itu.

"Aqila?" ucap Devan yang masih bingung.

"Aqila si princess kecil." ucap wanita itu sambil memperagakan sebuah kegarakan.

"Astagaaaa, ini beneran kamu ih sejak kapan kamu balik ke Indonesia. Sudah lama banget kamu nggak ke sini bahkan aku sampe lupa." ucap Devan.

"Iya aku sudah tiga Minggu di sini dan aku mau ngebangun bisnis di sini. Lagian juga aku sudah bosan tinggal di Jerman." ucap wanita itu.

Info pemain
Jadi Aqila ini adalah teman dekat Devan pada saat masih kecil. Ya bisa dibilang dia itu adalah teman dari SD sampai ke SMP kelas 2. Pada saat kelas 3 SMP Aqila ini pindah ke Jerman untuk mengikuti orang tuanya karena orang tuanya bekerja di sana.

Hana sudah selesai dan ia langsung keluar dari toilet. Ia mencari keberadaan Devan. Dari kejauhan Hana melihat Devan, dan ia bingung Devan sedang berbicara dengan siapa. Hana pun langsung menghampiri Devan.

"Kamu ih ku cariin dari tadi nggak ada ternyata di sini." ucap Hana.

"Eh iya Qil, kenalin ini tunagan aku namanya Hana." ucap Devan memperkenalkan Hana kepada Aqila.

"Oohh kamu sudah punya tunangan. Selamat ya. Ya kenalin aku Aqila, sahabat Devan pas masih kecil." ucap Aqila.

"Oh iya aku Hana." ucap Hana.

"Yaudah deh kalo gitu aku pergi dulu ya Qil." ucap Devan.

Hana bingung dan ia sedikit cemburu. Karna Devan tidak pernah bercerita bahwa ia memiliki sahabat. Hana ingin menanyakan hal itu kepada Devan, namun katna situasi yang tidak mendukung ia pun berusaha menahannya dan melanjutkan perjalanan saat di mall.

"Dev, kamu mau beli sepatu?" tanya Hana.

"Iya tadinya mau beli tapi nggak jadi deh, sepatu aku juga masih bagus." jawab Devan.

"Ohh gitu. Yaudah deh kita lanjut ke market di bawah aja ya. Soalnya aku mau beli keperluan dapur." ucap Hana.

Mereka pun pergi ke market. Dan setelah selesai mereka langsung pulang ke rumah. Saat sampai di rumah Hana pun langsung menanyakan masalah Aqila tadi.

"Dev, aku mau nanya deh. Perempuan tadi katanya sahabat kamu ya. Tapi kok kamu nggak pernah cerita." ucap Hana.

"Iya dia sahabat aku. Aku nggak pernah cerita karna aku juga lupa sama dia. Sudah lama banget kita nggak pernah ketemu. Bahkan saat dia negur aku tadi aku sampe lupa." jawab Devan.

"Ohh gitu ya." jawab Hana.

"Kamu cemburu ya." ucap Devan menggoda Hana.

"Ih nggak siapa juga yang cemburu." jawab Hana.

"Sayang, aku nggak mungkin lah sama dia. Lagian kan dia cuma sahabat aku. Sebentar lagi kan kita akan nikah jadi kamu jangan pikir macam-macam ya." ucap Devan meyakinkan Hana agar ia tidak berpikiran yang negatif.

"Iya sayang aku tau, makasih ya sudah bikin aku tenang lagi." ucap Hana.

Vino masih kesal sangat kesal atas kejadian tadi sore. Untuk melampiaskan kekesalannya ia pun pergi ke sebuah tempat hiburan malam. Vino bersama dengan temannya yaitu Farhan, dan Komo.

"Eh Vin, ada cewek tu." ucap Komo.

"Iya Vin, bodynya seger bener mantep banget tu." ucap Farhan.

"Kalian semua berisik. Woy, gue minta satu botol lagi." ucap Vino dalam keadaan mabuk.

"Tumben Lo biasanya paling cepet Lo masalah cewek seksi tumben-tumbenan Lo mabuk parah begini ." ucap Farhan.

Vino benar-benar mabuk berat. Ia tidak memikirkan kondisinya. Dan Vino sepertinya masih menyimpan perasaan kepada Hana. Karna semenjak reuni kemaren, sikap Vino benar-benar aneh. Ia sering berdiam dan berpikir.

"Lu, lagi jatuh cinta sama siapa boy. Sudah lah enjoy aja, paling berntar lagi tu cewek bakal jadi milik Lo." ucap Komo.


Kira-kira apa ya kelanjutannya. Apa yang ingin di rencanakan Vino???

Ya guys sampai di sini dulu ya. Penasaran kan sama kelanjutannya gimana. Maka dari itu jangan lupa vote dan komen biar aku tambah semangat. Selamat membaca.....




My doctor is my life partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang