11

2.4K 72 0
                                    

Hana dan Devan pun masuk ke ruangan di mana Devan bekerja.

"Dev, tadi...." ucap Hana dengan rasa bersalah.

"Nggak, dia memang harus di gitukan. Kamu jangan merasa bersalah karnanya." ucap Devan memberi tahu Hana.

"Baiklah." jawab Hana.

"Aku tidak akan membiarkan mu di sakiti oleh orang lain. Aku akan menjaga mu dan menyayangi mu sampai kapan pun. Dan aku tidak mau kamu di sakiti oleh orang lain." ucap Devan dengan tulus.

Hana pun langsung salting.

Nadia POV.

"Shit, dasar wanita penggoda. Masih kecil sudah berani-beraninya ngeganggu hubungan aku dengan Devan." ucap dokter Nadia yg sangat emosi karna ucapan Devan tadi.

"Ada apa apa dok, kenapa marah-marah seperti itu. Siapa yg kamu maksud." sahut partner kerja Nadia.

"Kamu tau kan. Anak muda yg selalu dengan Devan. Ternyata dia adalah calon istri Devan. Bisa-bisanya dia ngerusak hubungan ku dengan Devan." jawab Nadia yg sangat emosi.

"What, beneran. Kok bisa, di lihat-lihat perempuan itu masih sangat muda dan sepeetinya ia masih pelajar." ucap partner kerja Nadia.

"Maka dari itu aku bingung. Dan parah nya lagi,Devan tadi bilang. Bahwa itu adalah calon istri nya." ucap Nadia .

"Kayanya kita harus ngasi pelajaran buat anak itu. Tapi bagaimana caranya ya." ucap partner kerja Nadia memberi saran kepada Nadia untuk memperi pelajaran buat Hana. Agar Hana merasa tidak tenang.

"Tunggu aja. Aku bakalan ngasi dia pelajaran." ucap Nadia yg sudah berniat jahat kepada Hana.

Skip.

Detik demi detik pun telah berlalu. Kini Devan telah menyelesaikan kan tugasnya. Ia pun sudah bisa pulang. Mereka langsung membereskan barang-barang dan langsung bergegas untuk keluar dari ruangan tersebut.

Hana dan Devan pun keluar dari rumah sakit. Pada saat jalan keluar ia bertemu lagi dengan Nadia.

Nadia menatap Hana dengan tajam seakan mau membunuh Hana.

Devan tidak menghiraukan Nadia. Dan ia langsung menggenggam tangan Hana.

"Tetap tenang dan jangan pernah lepas dariku." ucap Devan memberi tahu Hana.

"Iya." jawab Hana.

Merekapun tetap jalan dan tidak menghiraukan Nadia. Nadia sangat kesal dan rasanya ia ingin balas dendam.

Hana dan Devan akhirnya sudah keluar dari rumah sakit. Dan kini mereka lanjut pergi ke sebuah tempat.

Seperti yg di bilang Devan. Ia akan memberi hadiah buat Hana. Namun Hana masih sangat penasaran.

Kira-kira apakah ada hadiah yg di berikan orang lain. Namun kita harus memilihnya sendiri.

"Kok kita kesini?" tanya Hana yg bingung.

"Iya ini hadiah nya." Ucap Devan yg memberitahu Hana.

"Tapi kok..." tanya Hana lagi yg masih bingung.

Devan membawa Hana ke sebuah butik. Butik itu sangat terkenal karna baju-bajunya yg sangat bangus.

"Sekarang kamu pilih baju yg mana yg kamu mau. Sekalian pilih baju buat perpisahan kamu nanti." ucap Devan menyuruh Hana memilih baju untuk ia kenakan saat perpisahan nanti.

"Ih kamu kok segitunya sih. Padahal kan aku bisa beli baju sendiri nanti kalo buat perpisahan. Kamu nggak perlu repot-repot begini." ucap Hana yg merasa tidak enak karna Devan terlalu berlebihan.

"Kan sudah aku bilang ini adalah hadiah buat kamu." jawab Devan.

"Haduuh aku bingung ni mau pilih yg mana soalnya semua nya bagus-bagus trus harganya juga kemahalan." ucap Hana yg bingung memilih baju.

"Kalo perlu ambil aja semuanya hahaha." ucap Devan.

"Haduuh kamu ini." jawab Hana.

Melihat Hana yg sedang kebingungan untuk memilih baju. Akhirnya Devan lah yg memilihkan untuknya. Devan mengambil 5 dress panjang.

"Nih cobain."ucap Devan memberi kan 5 dress itu kepada Hana.

"Yang mana?" tanya Hana.

"Semua." jawab Devan dengan singkat dan membuat Hana terkejut.

"Hah semua. Parah banget." ucap Hana yg terkejut.

"Udah cobain aja. Itu pilihan ku yang terbagus semuanya." ucap Devan memaksa Hana untuk menuruti apa yg di katakan oleh Devan.

Hanapun mencoba baju tersebut satu persatu. Semua nya tampak bagus.
Hana semakin bingung harus memilih yg mana.

"Haduuh semuanya bagus tau. Pilih yg mana ya jadinya." ucap Hana yg merasa bingung.

"Kalo bingung gini aja." ucap Devan setelah itu ia mengambil 5 dress tersebut dan ia langsung membayarnya.

"Lah kok kamu bayar semua sih. Kebanyakan tau. 1baju juga rata-rata harganya mahal-mahal." ucap Hana.

"Buat orang yg kusayang ini gapapa." jawab Devan.

"Tapi....." ucap Hana.



Bersambung........






Sampai sini dulu ya guys. Jangan lupa Vote dan Komen ya!!!

Thank you readers 😘😘😘😘

My doctor is my life partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang