14

3.5K 88 4
                                    

"Dev aku bisa nggak nginap di sini malam ini. Soalnya kata tente Lily dia pulang nya besok dan rumah pun di kunci kan." ucap Hana meminta ijin kepada Devan.

"Owh iya gapapa. Nanti kamu tidur di kamar tamu ya. Kan nggak mungkin kamu tidur di kamar aku." jawab Devan membuat Hana malu.

"Ih apaan sih. Siapa juga yg mau tidur di kamar kamu." jawab Hana.

"Eh kita jalan yok." ucap Devan mengajak Hana pergi jalan.

"Kemana?" tanya Hana.

"Kita ke alun-alun." jawab Devan.

"Ayo deh. Aku pingin banget sih buah yg di sana." ucap Hana yg langsung menerima ajakan Devan.

"Ntar ya aku siap-siap dulu." ucap Devan.

Devan berjalan menuju kamar dengan perlahan namun pasti. Ia membuka pintu kamarnya. Dan setelah itu ia berjalan menuju arah lemari yang sangat besar. Ia mengambil baju kaos bewarna hitam dan ia pun mengambil celana jeans. Ia kenakan kedua benda tersebut. Dan setelah itu ia merapikan rambutnya dengan menggunakan sisir. Setelah selesai menata rambut ia pun lanjut mengambil sebuah botol kecil yang berisi cairan yang wangi yaitu parfum. Setelah selesai ia pun keluar dari kamar tersebut dan berjalan menuju tempat di mana ia dan Hana tadi duduk.

"Wah kamu rapi banget. Tapi tumben kamu pakai kaos." ucap Hana setelah melihat Devan sedang memakai kaos.

"Lagi pingin aja." jawab Devan.

"Ayo, jadi kan." ucap Hana.

"Iya ayo." jawab Devan.

Merekapun berjalan menuju luar. Devan pun membuka garasi yg berada di samping rumahnya. Setelah itu ia memencet tombol yg ada di kunci mobilnya dan mobilnya pun mengeluarkan bunyi.

"Kita nggak usah pake mobil. Nanti bisa macet. " ucap Hana setelah mendengar bunyi mobil.

"Iyasih, soalnya kan jam segini biasanya rame. Yaudah kita pake motor aja." jawab Devan setelah menyadari bahwa dengan memakai mobil ia akan terjebak di kemacetan.

Devan pun mengeluarkan motor besarnya dari garasi. Ia pun menyalakan motor tersebut. Hana pun naik ke motor itu. Devan dan Hana pun jalan menuju alun-alun.

Devan mengendarai motornya dengan kecepatan normal. Saat sampai di alun-alun, ia pun memarkir kan motor nya di tempat parki khusus kendaraan beroda dua.

Setelah ia merekapun berjalan-jalan sambil melihat-lihat suasana alun-alun tersebut.

Betapa ramai nya di sana. Saat di sedang berjalan-jalan Hana pun melihat sebuah jajanan tradisional.

"Dev, kesana yuk." ucap Hana dengan menarik tangan Devan dan berjalan menuju tempat pedagang batagor.

"Kita kemana." tanya Devan yg tangannya sedang di pegangin oleh Hana.

"Itu aku mau beli batagor, kayanya enak deh." jawab Hana menunjuk ke arah penjual batagor tersebut.

Mereka sampai di depan penjual batagor tersebut.

"Pak saya mau dong dua porsi ya." ucap Hana kepada bapak penjual batagor tersebut.

"Oke dek, tunggu ya dek." jawab bapak penjual batagor.

Tak lama kemudian dua porsi batagor pun datang. Hana langsung menyantap batagor tersebut. Sangat lezat apabila di tambahkan rasa pedas pada makanan itu.

"Gimana enak kan." tanya Hana kepada Devan.

"Iya ini enak banget." jawab Devan.

Setelah selesai membeli batagor. Hana dan Devan melanjutkan perjalanan mereka. Saat mereka berkeliling, entah kenapa mata orang-orang tertuju pada mereka berdua. Hana dan Devan pun merasa bingung. Namun mereka tidak memperdulikannya dan tetap fokus melihat jajanan-jajanan yang di jual orang-orang.

Saat mereka sedang berkeliling tiba-tiba saja ada seorang anak perempuan yg datang menghampiri mereka dan memberikan bunga kepada Hana.

"Kak ini buat kakak." ucap anak kecil tersebut.

"Makasi sayang. Kamu namanya siapa kok lucu banget sih." ucap Hana kepada anak kecil yang memberinya bunga.

"Nama aku Cila kak. Kakak cantik banget sih. Ini pacar kakak ya, pacar kakak juga ganteng kalian cocok banget." ucap Cila kepada Hana.

"Hehe, nama kamu cantik ya kaya orang nya." jawab Hana.

"Yaudah kak, aku pergi dulu ya." ucap Cila setelah itu ia pergi meninggalkan Hana dan Devan.

Lagi-lagi ada seseorang yang menyapa mereka berdua. Kali ini bukan seorang anak kecil, melainkan dua orang perempuan yang seumuran dengan Hana. Ia hendak meminta foto kepada Devan.

"Kak boleh foto nggak?" tanya dua remaja tersebut.

"Hmmm, gimana ya saya takut pacar saya marah." jawab Devan.

"Ayok kita foto sama-sama aja." sahut Hana.

Mereka pun berfoto.

"Wah kalian cocok banget." ucap remaja tersebut memuji Hana dan Devan.

"Iya nih, langgeng terus ya kalian. Cocok banget yang satu cantik dan yang satunya ganteng. Kalo nikah pasti anaknya cantik dan genteng." ucap remaja yang satu.

"Makasi ya doanya." jawab Hana.

"Iya makasi juga ya. Yaudah kita pergi dulu ya." jawab remaja tersebut.

Setelah mereka pergi, Devan dan Hana pun langsung pergi ke tempat orang yg berjual sop buah durian.

Mereka sampai di tempat sop buah itu. Devan pun memesan dua mangkok sop buah komplit.

Sop buah pun datang. Devan dan Hana menyantap sop buah itu dengan semangat. Rasanya terasa sejuk apalagi di tambah dengan durian yg sangat tebal menambah rasa nikmat pada es tersebut.

"Sumpah ini enak banget, apalagi duriannya." ucap Hana.

"Iya seger banget kan." ucap Devan.

"Habis ini kita kemana?" tanya Devan.

"Kita pulang aja, aku sudah kenyang banget soalnya." jawab Hana yg sudah kenyang.

Setelah selesai menyantap sop buah. Mereka pun pulang menuju rumah Devan.

Saat sampai di depan rumah, Hana langsung turun dari motor dan Devan memasukkan motornya ke dalam garasi.

Hana masuk ke dalam rumah tersebut dan berbaring di sofa yg berada di ruang tamu.

Devan pun datang dan ia langsung duduk di samping Hana. Ia mengangkat kepala Hana dan meletakkannya ke pahanya Devan sebagai bantalannya.

Hana menatap Devan dengan tersenyum. Devan pun juga tersenyum.

***

Bersambung......







Sampai sini dulu ya guys
Jangan lupa Vote dan Komen ya!!!





Thank you readers 😘😘😘😘

My doctor is my life partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang