20

460 30 2
                                    

"kami ingat nggak sih awal kita ketemu." tanya Devan kepada Hana.

"Ingat dong." jawab Hana.

"Aku nggak nyangka ya, awalnya kamu cuma pasien ku. Di hari pertama aku ketemu kamu dan bahkan sampai hari ini aku masih sama kamu, aku bersyukur banget bisa sama kamu. Memang semua itu sudah takdir ya. Kita memang sudah di takdirkan untuk bertemu." ucap Devan.

"Aku juga nggak nyangka ketemu orang kaya kamu. Awalnya aku ragu bahkan aku takut di tambah lagi dengan peraturan yang sudah di buat nenek dan Tante. Menurut aku itu terlalu berlebihan, namun ternyata kamu dan om Herman mau menyetujui kesepakatan itu. Di usia aku yang begitu muda dan sampai aku kuliah pun semuanya Masi menjadi beban kamu. Aku janji pada saat kita nikah nanti aku akan membantu kamu untuk meringankan beban kamu itu. Aku tau nenek dan Tante mau yang terbaik untuk aku.
I really love you. I want us to be together forever, thanks for everything Devan. I love you ." ucap Hana.

"Aku nggak pernah ngerasa kamu jadi beban Han, aku menerima semua perjannjian itu karna aku sayang sama kamu. Aku yakin kamu pasti akan menjadi pasangan hidup aku. Apapun yang di lakukan nenek dan Tante itu semua benar. Aku ingin menjadi laki-laki yang benar-benar bertanggung jawab dan aku ingin kamu menjadi wanita yang sangat bahagia. Nggak usah kamu ngerasa itu beban dan aku menyepakati semuanya karna aku sayang kamu dan keluarga kamu. Aku ingn selalu menjaga kamu bahkan saat kamu tua nanti." ucap Devan

Hana sampai menangis dan ia benar-benar mereasa beruntung sudah memiliki Devan sebagai pria yang sangat baik dan sangat sayang kepadanya. Hana tidak tau dengan cara apakah ia bisa membalas kebaikan Devan.

"Haduh aku cengen banget ,kalo gitu kita nonton drama Korea aja deh, kamu mau ikut nggak?" ajak Hana kepada Devan.

"Oke deh, aku ikut. Kita nonton Drakor judul apa ni." ucap Devan.

"Kita nonton suspicious partner aja deh." ucap Hana.

"Emang rame?" tanya Devan.

"Ya nggak tau makanya aku mau nonton." jawab Hana.

Merekapun menonton drama Korea bersamaan. Tak lama kemudian Hana pun tertidur. Padahal awalnya Hana yang mengajak nonton, namun Hana yang tertidur duluan. Melihat hal itupun Devan langsung mematikan tv dan memperbaiki posisi tidur Hana. Dan setelah itu ia langsung berbaring di bagian bawah.

Keluarga Hana dan keluarga Devan tidak pernah mempermasalahkan mereka tinggal satu rumah. Namun keluarga mereka selalu mengingatkan untuk Jangan memulai sebelum waktunya. (Kocak nggak sih itu 😂)

Hana sudah bersiap-siap untuk pergi kuliah. Tiba-tiba saja ada suara bel rumah. Hana bingung orang mana yang hendak bertamu sepagi itu. Hana pun pergi ke depan dan langsung membukaan pintu. Ternyata yang datang adalah Vino.

"Eh Vin, ada apa ya?" tanya Hana.

"Gue mau jemput Lo, sekalian pergi kuliah bareng." ucap Vino. Rupanya ucapan Vino terdengar oleh Devan.

"Siapa Han?" tanya Devan.

Devan heran mengapa Vino datang sangat pagi.

"Eh Dev, ini Vino katanya dia mau ngajak aku berangkat kuliah bareng. Tapi aku mau nanya dulu sama kamu boleh atau nggak." ucap Hana.

Seketika Devan pun berpikir, namun ternyata ia mengiyakan ajakan Vino untuk membawa kekasihnya itu. Karna Devan masih berpikir positif. Pikirnya maklum saja karna Vino adalah teman Hana.

"Yaudah gapapa. Nanti aku siang langsung pulang dan nanti pas pulangnya aku jemput ya." ucap Devan.

"Beneran ni gapapa?" jawab Hana dengan ragu.

"Iya gapapa." jawab Devan.

"Yaudah kalo gitu aku pergi dulu ya. Kamu hati-hati ya nanti. Jangan lupa makan ya Dev." ucap Hana.

Di depan Vino, Hana dan Devan sangat mesra bahkan mereka sempat mencium pipi satu sama lain. Vino hanya melihat dan anehnya wajahnya sedikit murung.

Setelah mereka pergi Devan pun bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit. Namun tiba-tiba saja Oca menghampiri Devan.

"Kak Dev." panggil Oca.

"Ya kenapa." jawab Devan.

"Aku mau ngomong deh, itu kak Hana pergi sama temannya cowok atau cewek?" tanya Oca.

"Cowok, kenapa emang." jawab Devan.

"Ih kak Devan kenapa di biarin. Kalo kata teman aku ya kak, kalo cewek kita di bonceng sama cowok lain mau itu teman, sahabat atau apapaun itu ada kemungkinan mereka teh nanti bisa suka. Barusan kak Dev nggak usah kasi ijin." ucap Oca.

"Hah kata siapa kaya gitu. Tapi kak Dev yakin pasti kak Hana nggak kaya gitu. Tapi ada benarnya juga sih. Tapi kan...." ucap Devan seketika terputus.

"Nah kan kak Dev. Ayo di pikir lagi. Ni Oca kasi tau ya lebih baik kak Hana di antar jemputnya sama kak Dev aja nggak usah sama yang lain. Kecuali teman kak Hana itu perempuan, nah baru kak Dev bolehin." ucap Oca.

"Iya juga ya Ca, yaudah deh besok-besok kak Dev aja yang antar kak Hana. Oiya makasi ya Ca udah ngasi tau. Kalo kita kak Dev berangkat kerja dulu ya jangan lupa rumah nya di kunci aja." ucap Devan.

Sepanjang perjalanan Devan terpikirkan oleh kata-kata Oca tadi. Ia berpikir bahwa Oca ada benarnya juga. Namun di sisi lain Devan bingung masa iya hal itu akan terjadi. Namun Devan tetap yakin bahwa Hana pasti akan setia.

Ya guys sampai sini dulu ya cerita nya. Jangan lupa vote dan komen.

My doctor is my life partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang