5

2.9K 108 0
                                    

"Ay kamu ini bikin aku malu tau". Ucap Hana yg sebal karna Aisyah tadi.

"Tapi, bener kan itu dokternya. Aku liat-liat kayanya kalian jodoh deh". Goda Aisyah kepada Hana.

"Ih apaan sih. Fokus aja dulu sama sekolah". Jawab Hana. Hana langsung pergi meninggalkan Aisyah. Karna Hana meraju pada Aisyah.

Keadaan nenek sudah membaik. Namun Nenek Nita harus tetap di rawat di rumah sakit.

Setelah pergi mengantarkan Hana. Devan pergi ke toko buah untuk membelikan Nenek Nita buah-buahan. Devan juga membelikan bubur buat Nenek Nita.

Devan berjalan menuju kamar dimana Nenek Nita di rawat. Ia masuk dan di lihatnya Nenek Nita hanya sendirian.

"Permisi, nek kok sendirian?". Tanya Devan yg heran.

"Iya, Lily sedang ada keperluan sebentar". Jawab Nenek Nita.

"Nek ini tadi Devan membeli buah untuk nenek. Dan ini bubur ayam buat nenek sarapan". Ucap Devan sambil menuangkan bubur ayam di mangkok.

"Ya nanti nenek makan. Nenek masi menunggu Lily". Jawab Nenek Nita.

"Sekarang aja nek. Biar Devan yg menyuapi nenek". Tawar Devan.

Devan pun menyuapi Nenek Nita dengan lembut dan pelan. Ia sudah menganggap Nenek Nita sebagai Neneknya sendiri. Ia senang bisa merawat Nenek Nita.

"Anak ini ternyatabaik dan sopan. Mengapa aku bersalah sangka kepadanya. Dia juga mandiri dan rajin. Dia sangat peduli terhadap keluargaku dan cucuku". Batin Nenek Nita.

"Nak. Berapa usia mu?". Tanya Nenek Nita setelah selesai makan.

"Usia saya 20 tahun nek". Jawab Devan.

"Kamu menyukai cucu ku?". Tanya nenek yg tiba-tiba.

Devan langsung terdiam. Ia bingung harus menjawab apa. Ia ingin menjawab "iya" namun rasanya tidak wajar. Dan ia ingin menjawab "tidak" namun ternyata kenyataannya ia.

Devan sudah menyukai Hana. Saat pertama kali ia melihat Hana, Devan sudah jatuh hati. Namun ia belum menyadarinya.

"Mengapa kau diam nak". Ucap Nenek Nita.

"Nek saya...". Ucapan Devan terputus karna Tante Lyli datang.

"Eh ada Devan". Ucap Tante Lily setelah membuka pintu.

"Iya tante. Tadi Devan kesini trus ternyata Nenek sendirian. Jadi Devan nyuapin Nenek bubur ayam yg tadi Devan beli". Jawab Devan dengan perasaan gugup karna pertanyaan nenek tadi.

"Kan tante ngerepotin kamu lagi. Jadi nggak enak tante sama kamu". Ucap Lyli yg merasa tidak enak karna banyak merepotkan Devan.

"Nggak kok tante. Devan yg mau sendiri. Jadi tante jgn merasa begitu". Ucap Devan yg meyakinkan Tante Lily.

"Bagaimana Hana tadi apakah dia sampai di sekolah". Sahut nenek Nita yg bertanya tentang Hana.

"Iya Nek, tenang saja. Devan sudah mengantarkannya sampai ke gerbang di dalam". Jawab Devan.

"Tante, nek, Devan permisi pulang dulu ya. Urusan Hana biar Devan yg menjemputnya nanti". Ucap Devan sekaligus berpamitan dan bersalaman kepada Nenek Nita dan Tante Lily.

Pada saat pukul 2:30 Devan bersiap-siap untuk menjemput Hana. Ia menggunakan baju kaos bewarna hitam dan jeans hitam. Ketampanan nya sangat terlihat. Ia menggunakan motor gede yg menambah aura ketampanannya.

Buset dah mau jemput Hana aja segitunya setelannya wkk.

Devan telag sampai di sekolah. Ia memerhatikan satu persatu anak-anak yg keluar dari gerbang sekolah. Ia membulatkan matanya pada saat Ia melihat murid yg sedang bergandengan mesra.

My doctor is my life partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang