(50) Dia...

1K 40 5
                                    

"Gak peduli.. " Balas lisa.
"Ihh sayang jangan ngambek donk... Nanti cantiknya hilang.. " Balas George.
Lisa membalasnya dengan tatapan mematikan. "Oke oke.. " Balas George.

Keadaan pun hening.
Doni masih memberikan tatapan tidak bersahabat kepada George.
"Leo di mana sih? " Batin doni karena leo sudah membalas chat nya untuk datang ke acara ini tetapi ia dari tadi belum melihat kedatangan leo.

"Aku ambil minum dulu ya.. " Kata George lalu mengambil minuman yang ia inginkan dan kembali berdiri di samping lisa.

Tiba tiba ada seseorang yang tidak sengaja menyenggol George sehingga minuman yang ia minum tumpah mengenai gaun lisa.

"George!! " Omel lisa.
"Eh.. Ma-maaf tadi ada yang nyenggol aku"
Balas George.
"Lu bisa gak sih gak bikin orang marah mulu.. " Omel lisa lalu pergi meninggalkan George dan yang lain.

"Kamu mau kemana..? " Tanya George.
"Toilet.. " Jawab lisa.
Audrey, Abigail, dan doni sedari tadi hanya menyaksikan kejadian tersebut. Dan dalam hati kecil mereka berharap leo cepat datang dan menghabisi George.
.
.
"Hh... " Gumam lisa sambil membersihkan noda yang ada di gaunnya.
"Ish... Nyebelin banget sih.. " Gumam lisa.
Lalu berjalan keluar dari toilet tiba tiba ia menabrak seseorang.

"Ah.. Maaf.. " Kata lisa kepada orang tersebut. Tanpa melihat kearah orang tersebut lalu berjalan meninggalkan orang tersebut.

********

Leo berjalan menuju pintu masuk lalu ia bingung ingin lewat mana karena ada banyak sekali pintu. Lalu ia berjalan lurus menuju pintu yang ada di ujung sana.

Tiba tiba ada seseorang perempuan yang menabraknya dari arah samping.
"Ah... Maaf.. " Kata perempuan itu tanpa melihatnya dan pergi meninggalkannya.

Leo yang tertabrak masih diam di tempat.
Lalu ia mengerutkan keningnya.
"Lisa..? " Gumam leo.

*******

Lisa berjalan menuju luar rumah besar ini dan duduk di tangga dekat pintu keluar.
"Dia bakal dateng gak ya..? " Gumam lisa.
Lalu ia memejamkan matanya sejenak.

Lalu ia merasakan sesuatu yang duduk di sampingnya. Lalu ia cepat cepat membuka matanya dan melihat ke arah sampingnya.

Lisa terkejut dengan laki laki mengunakan jas abu abu yang sangat ia rindukan.
Ia sekarang tidak bisa berkata kata.
Ia hanya menatap lurus kearah laki laki tersebut.

Awalnya ia pikir itu hanya imajinasinya tapi... "Ngapain sih di luar? Dingin tau.. "
Kata laki laki itu. Lalu menatap lisa balik.

Lisa tidak menjawab apa apa rasanya senang tapi juga sedih dan takut.
Senang karena ada nya orang yang ia tunggu tunggu, sedih karena terharu dan sedikit kesal, takut... Karena kehilangan orang tersebut.

Lalu laki laki itu menunjukan senyumannya. "Hai... " Katanya lagi.
Lisa masih tidak menjawab dan sekarang matanya mulai berkaca kaca.

"Aku kangen sama kamu.. " Lanjut laki laki itu. Akhirnya satu tetesan air mata mendarat di pipi lisa.

Lisa ingin sekali pergi dan kabur dari laki laki ini sekarang juga. Tiba tiba ibu jari laki laki tersebut mendatar di pipi lisa dan mengusap air mata yang turun.

"Kok diem... " Kata laki laki itu lagi dan masih memamparkan senyumannya.

Tiba tiba.
"Lis.. " Suara laki laki yang paling lisa benci terdengar di telinganya.
"Ish.. Lisa kok lu lam--" George terhenti karena melihat laki laki asing menyentuh pipinya. "Lu siapa..? " Tanya George.

"Lu siapa..? " Tanya balik leo dengan tatapan tidak bersahabat dan juga dingin.
"Gw.......... Pacarnya lisa..." Jawab George.
"Apaan sih..! " Balas lisa.
Lalu leo menatap lisa.
"Dia pacar kamu..? " Tanya leo.
Lalu di balas lisa dengan gelengan.
"Engga.. " Jawab lisa yakin.

Lalu leo menatap George.
"Dia jawab gak lho.. " Balas leo kepada George. "Dan gw lebih percaya dia dari pada lu... " Lanjut leo.
Lalu George dengan sedikit rasa takut mendatangi lisa dan menarik pergelangan tanganya.
"Lu ikut sama gw.. " Kata George.
"Ga.. " Jawab lisa.
"Lu berani nyentuh dia... Gw bunuh lu.. "
Balas leo dengan tatapan mematikan.
Lalu lisa melepaskan tanganya dari tangan George.

"Emang lu siapa sih..! " Balas George.
"Oh oke perkenalkan... Gw leo calon suaminya lisa... " Jawab leo.
"Le-leo? " Balas George mulai ketakutan tentu saja karena keluarga leo memiliki perusahaan yang banyak.

Dan George sudah pasti kalah dari leo.
"Hm.. " Balas leo.
"So-sorry.. " Kata George lalu cepat cepat pergi ketakutan.
.
.
.

Trust ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang