TUJUH

7.6K 331 0
                                    

Sudah 3 hari dion tinggal di apartemennya tapi pagi ini dion yang akn ke kantor melihat gadis yang sedang menyiapkan makanan di meja makannya

"lo ngapain pagi-pagi udah disini"
"di suruh nyokap buat nyiapin sarapan buat CALON SUAMI!!"
"cielaah belajar jadi istri yang baik ya buk"
"idih pede abis kalo bukan karena nyokap ogah gue kesini"

Dion hanya tersenyum melihat lea yang sibuk menyiapkan makanan.  Dion duduk dan mulai menyantap makanan yang di hidangkan

"ini semua lo yang masak?"
"menurut lo?"
"ENGGAK! Karena gue tau lo gak bisa masak"
"kalo pun gue bisa masak gak bakal gue masakin lo"

Dion melanjutkan makannya tanpa menanggapi lea yang sedari tadi memainkan handphonenya

"lo gak kuliah?"
"enggak hari ini gue sama lo di suruh ke butik buat fitting baju"
"hah tapi gue ada meting"
"ya itu terserah lo gue cuma mau nyampein itu kalo lo gak fiting juga gak papa gue bisa hangout sama temen-temen gue tapi lo harus bilang ke tantet kia kalo lo gak bisa"

Dion menghela nafasnya berat lalu mengambil handphonenya di saku celananya

"hallo bun"
"...."
"gak bisa deh sekarang bun aku lagi ada meting"
"...."
"iya bun"

Dion mematikan handphonenya dengan wajah yang tak bisa di tebak

"gimana? Tante kia ngizinin?"
"enggak harus tetep ke butik"

Lea menghembuskan nafasnya berat sedangkan dion sudah memakai jas dan mengambil kunci mobilnya di nakas

"ayok"

Lea berjalan gontai mengikuti dion

~di perjalanan skip~

Dion memarkirkan mobil mewahnya di parkiran butik disana sudah ada kia dan selly yang sedari tadi menunggu mereka

"hallo sayang"
"hmm"

Ucap mereka bebarengan sebenarnya kia dan selly tau anak-anaknya sangat malas menerima perjodohan ini tapi mereka yakin suatu saat nanti mereka akan saling mencintai

"hallo siapa nih yang mau fitting baju?"
"anak-anak gue ma"
"oke deh gue udah siapin bajunya yang bagus buat kalian"

Dion di bawa oleh salah satu pegawai butik itu sedangkan le mengikuti sukma sahabat mamanya

Dion yang sudah selesai melakukan fitting baju duduk sambil memainkan handphonya tapi saat bersamaan lea datang menggunakan gaun yang indah membuat dion menatap lea

"cantik"  batin dion

Kia yang melihat anaknya menatap lea seperti itu tersenyum

"cantik kan yon?"
"hah apa bun?"
"lea cantikan pake gaun ini"
"biasa aja"

Jawab dion datar sedangkna lea sedang mati-matian menahan amarahnya lalu kembali ke riang ganti untuk mengganti bajunya kembali

Selama perjalanan pulang lea dan dion hanya diam tidak ada yang memulai pembicaraan

Drt
Drt
Drt

"hallo?"
"...."
"di jalan bentar lagi gue ke kantor lo"
"....."
"hmm"

Dion melirik lea yang masih memalingkan wajahnya ke jendela mobil

"gue mau ke kantor"
"hmm"
"ya lo turun dimana nih gak mungkin kan lo ikut gue"
"sampe depan aja"
"kenapa sampe depan gue anter lo pulang ya"
"enggak usah gue ada urusan"
"ooh yaudah"

Dion mengehentikan mobilnya sedangkan lea sudah turun dari tanpa mengucapkan apapun

"dasar bocah!"

Dion menjalankan mobilnya
~skip perjalanan~

Dion memasuki ruangan reza merebahkan dirinya di sofa reza yang melihat sahabatnya itu langsung memberikan minuman dan ikut duduk di sampingnya

"lo kenapa? Masalah nikah?"
"kayaknya gue belum siap deh za apalagi sama lea lo tau sendiri kan lea kayak gimana"
"yaelah yon belum apa-apa lo udah nyearah gitu aja lo jalanin aja dulu masalah lo cocok atau enggak sama lo kan bisa lo pikirin nanti"
"ini masalah hidup gue kedepannya za gue mau nikah cuma sekali seumur hidup"
"yaudah lo jalanin aja dulu"

our love story [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang