DUA BELAS

7.1K 309 2
                                    

Sinar matahari masuk lewat celah jendela mengusik lea dari tidurnya lea yang menetralkan matanya melihat dion di sampingnya yang masih memeluknya lea menatap wajah tenang dion tanpa sadar dia tersenyum

"gak usah di liatin gitu tau kok gue ganteng"

Lea yang mendengar itu langsung memalingkan wajahnya dan menyingkirkan tangan dion yang masih memeluknya

"PEDE!! Ngapain lo meluk-meluk gue"
"emang gak boleh meluk istri sendiri"

Dion mendekati lea hingga lea tak bisa menjawab apapun lalu dion berbisik di deket kuping lea

"lebih dari meluk lo pun gue berhak dan lo harus siap"

Lea tegang mendengar ucapan dion sedangkan dion menyungingkan senyumannya lalu bangun dari tempat tidurnya memasuki kamar mandi

"gak usah tegang gitu"
"aaaa dion MESUM!!"

Dion tertawa puas melihat ekspresi lea sedangkan lea masih menetralkan detak jantungnya yang bekerja lebih cepat dari biasanya

Ini jantung gue kenapa serasa mau copot ya aduhh tapi dion emang sweet sih :) iih apansih lo le mikirin dia mending lo sekarang nyiapin segala sesuatu buat dion

Lea menepis jauh-jauh pikirannya lalu menyiapkan keperluan dion dan ke dapur untuk membuat sarapan tapi saat di dapur dilihatnya seorang wanita paruh baya

"pagi non"
"pagi? Mbok siapa ya"
"saya art disini non mbok narti istrinya mang diman"
"ooooh kenapa saya gak tau ya"
"belum di kasih tau aja kali non tapi den dion kayaknya perhatian banget sama non"
"maksudnyq mbok?"
"yaa perhatian atuh aden teh memperkerjakan saya karena takut non terlalu sibuk dan lupa sama kuliahnya non"
"darimana mbok tau"
"aden yang bilang atuh non"

Lea merasa bahagia atas perlakuan dion walaupun lea tidak pernah melihat dion secara langsung memperlakukannya romantis

Di sisi lain dion yang baru saja melakukan ritual mandinya tersenyum simpul saat melihat lea sudah menyiapkan baju kerjanya saat sudah selesai memakai baju dion turun ke meja makan

"pagi den"
"pagi mbok"

Lea melihat ke arah dion lea senang ketika melihat dion memakai baju yang lea sudah siapkan

"kuliah kan?"
"iya"
"siap-siap sana gue tunggu jangan lama!"

Lea mendengus kesal kenapa saat lea sudah senang dengan perlakuan dion, dion malah kembali ke sifatnya yang dingin

30 menit sudah lea di kamar untuk siap-siap dion yang sudah tak sabaran menunggu melihat lea di kamar

"udah belom sih lelet banget lo"
"ya sabar dong ini juga udah cepet banget"
"cepet apaan!! Lea ayok cepet gue tunggu lo di mobil dalam waktu 5 menit lo gak selesai gue tinggal"
"iya iya bawel!!"

Dengan cepat lea menyelesaikan make upnya dan menyusul dion yang sudah ada di mobil dengan muka di tekuk lea masuk ke dalam mobil

"udah?"

Lea hanya mengangguk tanpa berniat menjawab bahkan lea memalingkan wajahnya ke arah jendela mobil

Dion menghentikan mobiknya tepat di depan gedung kampus

"ntar gue jemput"
"hmm"

Lea turun dari mobil dion lalu memasuki area kampus. Renata yang melihat lea menekuk wajahnya pun mencoba mendekatinya

"kenapa sih pagi-pagi udah cemberut gitu"
"kesel gue sama dion dia itu niat gak sih sebenernya nganter gue"
"ciee yang dianter suami"
"apansih lo gak jelas banget"
"Terus kenapa lo keselnya karena apa coba kalo gue dianter suami ganteng gitu malah seneng"
"yaudah lo aja yang nikah sama dia"
"gak mau ah masa gue ngerebut punya temen ntar lo marah lagi sama gue"
"tauah gue males ngomongin dia mau ke perpus dulu"

our love story [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang