DUA PULUH

7.1K 302 4
                                    

Sinar matahari yang masuk ke celah jendela mengusik dua insan yang sedang tidur dengan berpelukan

"nghh"

Lea merasakan sesuatu berat melilit tubuhnya saat melihat ke samping lea merasakan pipinya memerah mengingat kejadian semalam dengan perlahan lea mencoba menyingkirkan tangan dion tapi dion mengeratkan pelukannya

"biarin gini dulu"

Ucap dion yang masih memejamkan matanya sedangkan lea masih menormalkan detak jantung tapi lea melepaskan pelukanya dan turun dari ranjang namun saat turun lea merasakan sakit

"awww shhh shh sakit"

Dion yang melihat lea yang kesakitan bangun dari tempat tidurnya dan langsung mengendong lea ala bridal style langsung di letakannya di bathup

"eeeh"
"kalo udah selesai panggil gue maafin gue"
"ae ae iya"
"jangan pernah coba ngegoda gue dengan kayak gitu gue juga cowok normal"

Seketika lea melihat tubuhnya yang polos langsung menutup tubuhnya sedangkan dion menutup pintunya 

💠💠💠

Lea yang sudah selesai mandi lebih dulu menuju meja makan tapi entah kenapa mama dan bunda mertuanya bersikap aneh

"ma?bun kenapa sih natap aku kayak gitu?ada yang aneh?"
"enggak bunda cuma pengen ngeliat kamu aja"

Dion yang baru saja turun dari kamarnya menatap bundanya menyelidik

"begadang semalam bang?"
"kayaknya kita bakalan nambah anggota baru nih"
"gue gak sabar punya ponakan"

Semua yang ada di sana terkikik kecuali dion dan lea pipinya sudah merah padam karena malu sedangkan dion sudah menatap tajam ke arah adik-adiknya itu

"hehe peace bang"

Ucap reno ke arah dion dengan mengacungkan jari berbentuk v

Setelah selesai  makan lea yang masih enggan berbicara bahkan menatap dion mereka sama-sama diam

"ekhem gue mau ngomong sama lo, gue tunggu di taman sekalian buatin gue teh"
"ekhem iya"

Lea melihat dion yang sedang duduk santai sambil membaca koran lea langsung menghampirinya dan ikut duduk di samping dion

"soal kemarin gue..."

Belum dion menyelesaikan omongannya sudah di potong oleh lea

"aahh emm gue gak mau ngebahas soal semalam anggap aja just a mistake"
"mistake? Me or you?"
"not.. I hope you forget it and i wiil forget it to"
"heh iya gue lupa kalo sifat gak bisa di ubah yes this is indeed you and don't ever change"

Dion pergi begitu saja meninggalkan lea yang masih diam tak berkutik masih menatap kepergian dion

DION POV
Niat gue baik buat minta maaf sama lea atas kejadian yang di luar kendali gue tapi jawaban apa yang gue denger just a mistake   kata-kata itu selalu terngiang-ngiang di kepala gue, gue marah gue ninggalin lea gitu aja

"arghh"

Brak  brak

"bang lo kenapa sih?"

Entah sejak reno di kamar gue tapi yang pasti hari ini gu gak mau di ganggu dulu

"bang lo kalo ada masalah selesain gak gini"
"lo keluar dulu deh gue mau sendiri dulu"
"gue gak tau apa masalah lo tapi yang pasti gue percaya lo bisa nyelesain sendiri masalah lo"

Gue cuma nunduk entah kenapa pernyataan lea ngebuat gue kayak gini

"bang lo kalo ada masalah cerita aja gue siap jadi pendengar lo kok"

Gue menghela nafas gue dalem-dalem gue gak bisa harus nanggung ini sendiri tapi gue juga belum siap cerita sama siapapun

"gue tau lo belum siap bang apapun itu gue tau lo bisa nyelesain semuanya gue pergi dulu lo tenangun diri"

Reno pergi ninggalin gue sedangkan gue,  gue masih bingung kenapa gur kecewa sama omongannya lea padahal gue tau ini emang kesalah

CINTA entah apa makna sebenarnya aku pun tak memahami apakah cinta seindah kisah habibie ainun atau setragis romeo dan juliet apapun artinya semua cinta pasti memiliki makna yang hebat

Sedikit quotes dari aku saranghe ❤❤



our love story [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang