DUA PULUH TIGA

6.7K 302 6
                                    

LEA POV

Beberapa hari ditinggal dion kayaknya gue ngerasa sepi kayak ada yang hilang dalam diri gue dan malam ini pun gue kek kehilangan gairah gue tapi saat kayak gini gue malah diajak ketemuan sama arif di club lagi
Gue liat arif sama temen-temenya di VVIP room

"hallo baby"
"hai rif"

Gue gak risih sama tempat kayak ginian karena gue lumayan sering ke club cuma buat minum-minum sama temen atau sekedar nongki-nongki cantik

"wiih baru lagi nih siapa rif"
"gercep juga lo"
"cantik lagi"

Tapi saat ini gue agak risih dengan tatapan temen-temen arif dan arif cuma nyengir giti aja

"ini punya gue!"
"iyeiye tau gue"

Tapi saat ini arif megang tangan gue dan gue cuma bisa pasang senyum palsu arif pun yang ngeliat gue gugup ngasih gue minuman.

"nih minum dulu mereka baik kok tenang aja trust me ok"

Tapi saat arif ngomong kesadaran gue udah mau hilang hingga benar-benar hilang
Sampe saat gue sadar gue liat gue udah di kamar yang pencahayaanya minim dan gue liat arif di depan gue denga senyuman liciknya

"lo udah bangun baby"
"gue dimana gue mau pulang rif"
"iya ntar gue anter lo pulang tapi sebelum itu kita main-main dululah"

Saat gue pengen ngelepas gue ngerasain tangan gue di iket

"mau lo apa sih rif"
"mau gue simple gue cuma mau main-main sama lo"
"lo gila rif lo brengksek"

Saat arif mendekat gue sengaja ngeludahin dia gue liat dia marah sama gue

"Don't ever touch me bastard"

Plak
Plak

Gue ngerasain panas yang sangat di pipi gue di saat bersamaan air mata gue ngalir deres yang ada di pikiran gue saat ini cuma dion

"dion hikss tolong hiks"
"hikss dion aku butuh kamu"

Plak

"diem lagian gak ada yang bisa nyelamatin lo disini!!"

Gue terus aja menangis hingga arif berhasil ngerobek baju gue bagian lenganya tapi saat bersamaan seseorang mendobrak pintu kamar itu

Brak
Bugh
Bugh
Bugh

Dan dengan membabi buta memukul arif gue cuma bisa nunduk gue malu gue takut hingga seseorang menyelimuti gue dengan jasnya dan meluk gue ,gue berontak dengan sisa tenaga gue

"hey look at me this is me"

Sedikit demi sedikit gue liat matanya saat ngelihat dia gue langsung meluk

"dion"
"sory i'm late"

AUTHOR POV

Dion membawa lea ke pelukannya menciumi pucuk kepalanya dion sangat menyesal sedikit terlambat menyelamatkan istrinya

"thanks za"
"it's oke yon lo bawa dulu lea dulu deh kasian masih shock"

Dion mengendong lea ala bridal style menuju mobilnya di dalam mobil dion menatap lea miris dengan hati-hati dion menyingkirkan anak rambutnya

"maafin aku telat nyelamatin kamu maafin aku ninggalin kamu maafin aku egois"

Dio menitikan air matanya tanpa bersuara ini pertama kalinya dia menitikam air matanya untuk wanita lain selain kedua bundanya

Saat memasuki rumah dion membawa lea dengan mengendong lea ala bridal style mbok narti melihat itu langsung saja menghampiri mereka

"den non teh kenapa?"
"gak papa bi tolong bawain air es buat  kompres ya ke kamar saya"
"i..  Iiya den"

Di dalam kamar dion masih saja menatap nanar ke arah istrinya

"permisi den ini air esnya"
"iya bi makasih"
"kalo gitu saya keluar dulu"

Dion hanya mengangguk dion mulai mengompres luka lebam di pipi cantik milik istrinya

"maafin aku le"

Lagi-lagi dion menangis menyesali yang terlambat menyelamatkan istrinya tapi untungnya saat baru saja sampai di indonesia dion reza menelfon dirinya memberitahukan istrinya di jebak oleh arif.

Dion mengelus pipinya lembut hingga mendaratkan ciumannya di pipi lebam lea

Cup
Cup
Cup

"sorry for today good night tomorrow will be more beautiful i love you semoga pengakuan aku belum telat"

Setelah dion membisikan itu dion mencium pipi lea dengan lembut dan ikut tertidur di samping lea denga memeluknya

Kadang cinta terlambat diungkapkan tapi percayalah cinta punya caranya sendiri untuk mengungkapkan tanpa perlu mengatakan sekali pun :)

our love story [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang