TIGA PULUH

7.3K 297 1
                                    

Setelah ke makam sifa dion membawa lea ke rumah neneknya sinta

"ini rumah siapa?"
"nenek aku"
"nenek sinta?"
"iya ayok"

Mereka turun dari mobilnya lalu mengetok pintu rumah

Tok
Tok

Dion yang melihat sinta yang membukakan pintu langsung meraih tangan sinta menciuminya begitupun dengan lea

"ajak istri kamu masuk yon"
"ayok masuk by"

Dion mempersilahkan lea lebih dahulu masuk ke dalam rumah sedangkan sinta membawakan minuman untuk mereka

"ini di minum dulu"
"iya nek makasih maaf ngerepotin"
"kamu disini dulu ya by aku mau ke kamar dulu ngambil barang"

Setelah dion ke atas lea dan sinta berbincang-bincang

"jadi tadi kamu di bawa kemana sama dion?"
"di bawa ke makamnya bunda sifa nek"
"jadi kamu udah nerima dion"
"maksudnya nek?"
"dion pernah ngomong sama nenek kalo dion bakal bawa kamu kesini dan ke makam bundanya saat kamu udah nerima dion"
"hehe maaf nek,  dion sering kesini?"
"gak papa nenek ngerti kok, sering setiap dia pulang kerja dion nyempetin kesini nengokin nenek"
"hmm dion baik ya nek"
"kata dion kamu lebih baik"
"kapan dia bilang gitu"
"ntar hehe"
"kenapa gitu?"
"karena kamu bisa nerima dion dan masa lalunya terimakasih sayang kamu memberi warna di kehidupan dion"
"sama-sama nek tapi dion lebih ngebawa perubahan dalam hidup aku"

Sinta mengenggam tangan lea dengan tatapan dalam penuh harapan

"jangan pernah tinggalin dion ya lea kamu tau bagiamana dion akan terluka jika dia kehilangan lagi"
"iya nek lea janji bakalan sama dion terus sampe hanya maut yang bisa misahin kita"
"makasih sayang"

Lea hanya tersenyum dion yang baru saja turun ikut duduk di dekat mereka

"pada ngomongin apa sih kok jadi sedih gini suasananya"
"kepo kamu"
"dih gitu banget sama suami"
"biarin wlee"
"kalian ini masih aja ya suka berantem, setelah ini kalian mau kemana?"
"gak tau dion nih"
"mau langsung pulang aja nek"
"ooh yaudah"
"aku pamit ya nek"

Dion mencium kedua pipi sinta lalu mencium punggung tangan sinta

"hati-hati yon"
"aku pamit nek"
"iya sayang"

Mereka keluar dari rumah itu dan langsung melajukan mobilnya

"nenek tinggal sendiri?"
"enggak sama kakaknya bunda"
"ooh kok aku gak liat"
"pulanganya sorean kan om sama tante kerja rian juga lagi sibuk nyiapin nikahanya"
"rian siapa?"
"sepupu aku calon suaminya elsa"
"oooh sekarang kita kemana?"
"pulang"

Dion melajukan mobilnya setelah menempuh perjalanan yang sedikit jauh mereka sampai di rumah namun saat lea ingin merebahkan dirinya ke kasur dion menunjukan 2 tiket pesawat

"ini apaan?"
"tiket pesawat by ya ampun jangan oon-oon  amat kenapa si"
"ya aku tau itu tiket pesawat tapi buat apaan"
"buat kita lah"
"kita? Honeymoon?"
"iyaalah"
"aa makasih suamikuh makin cinta deh"

Lea memeluk dion dengan erat namun melepasnya kembali

"ooh jadi ceritanya sok-sokan mau ngasih kejutan gitu?"
"iya tapi kamu tuh ngerusak suasana"
"lah kok aku kamu tuh yang selalu gagal bikin kejutan kayak kemarin masa mau beliin cincin kamu ajak langsung orangnya"
"yah kan aku gak tau ukuruan jari kamu"
"intinya kamu gak bakat romantis"
"dih liat aja ya suatu saat nanti aku bakal berhasil buat kamu terkejut dan gak akan bisa lupain moment itu"
"oke aku tunggu"

Dion yang kesal merebahkana dirinya meninggalkan lea sedangkan lea sedang berusaha merayu

"by kamu ngambek"
"enggak"
"kalo enggak peluk aku dong"
"peluk aja guling"

Lea langsung memeluk dion dan cara bicaranya manja seperti anak kecil

"by peyuk dong by kamu tega"
"ah kamu mah kalo kamu kayak gini mana bisa aku marah lama-lama sama kamu"

Dion langsung memeluk lea dengan posesiv

"udah gak ngambek lagi?"
"gak bisa ngambek lama sama kamu, kamu tu ngegemesin"
"by?"
"hmm"
"iloveyou the moon and back"
"iloveyou more baby"
"jangan pernah tinggalin aku"
"iya by"
"jadi kita liburanya kemana?"
"bali by"
"kapan?"
"besok"

Mendengar kata besok membuat lea melepas pelukannya dan bangun

"kok kamu gak bilang aku belum nyiapin apa-apa by ah kamu sih"
"kok aku?"
"tau ah aku mau nyiapin baju dulu buat besok, kita disana berapa hari?"
"5 hari"

Dion melihat istrinya yang sedang berberes merasa bersalah

"aku bantuin ya"
"gak usah kamu diem aja"
"kamu marah by?"
"enggak"
"tapi mukak kamu gitu"
"enggak marah"
"beneran?"
"ck kalo kamu gangguin aku terus aku bisa marah nih"
"kan aku mau bantuin"
"gak usah kamu bantu doa aja"

Akhirnya dion menyerah dan memilih untuk diam

"by hubby kamu gak jawab sih"
"ya kan aku lagi berdoa"
"yaa tuhan suami gue ikutan oon"
"kamu kenapa sih"
"kamu jangan ikutan oon kayak aku biarin aku aja yang oon"
"hmm ternyata nyadar kalo kamu oon"
"serah besok jam berapa penerbangan"
"pagi jam 7"
"ooh oke kamu bawa ke mobil gih kopernya"
"sendiri?"
"yaiyalah sama siapa lagi?"
"aku panggil mang diman aja deh"
"udah malem by gak enak sama mang dimannya"
"iyaiya nyonya"

Setelah semua selesai mereka tidur karena besok pagi mereka akan pergi ke bali

Hay yuhuuu selamat malam ❤ hari ini gue up 2 part ya selamat membaca i love you 3000






our love story [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang