Jennie
"Jeon ah"
Jeon yang berbaring di kasurku seketika langsung terbangun dan melihatku dari pantulan ceemin "Hmmm"
"Tapi jangan sedih"
"Sejak kapan aku bisa sedih?"
"Amnesia ya kook. Bukannya tadi nangis nangis cerita itu" aku merengutkan bibirku yang membuat ia tersenyum
"Aish.. Lupakan. Mau bilang apa?"
"Janji dulu"
"Yaksok!"
"Tadi kamu bilang eunha selingkuh dengan pria lain"
"Hmm"
"Tuh kan belum juga mulai udah ngambek"
"Emang kalo responnya gitu sama aja dengan ngambek"
Aku tertawa melihat Jungkook mengerutkan dahinya dan memanyunkan bibirnya. You're so cute that makes me wanna see you till the end.
"Kamu tahu laki laki itu namanya? Uhmm... Nama pria yang menjadi pacarnya kala itu"
"Ingat. Emang kenapa?" jawabnya
"Ntar kalo aku bertemu dengannya, aku akan menatapnya sinis, memukulnya jika perlu. Hingga dia bertanya denganku apa yang terjadi. Seolah olah dia tidak pernah bersalah"
"Hahaha kok bisa sih?"
"Because i hate people that you hate"
"Tapi jika kamu membencinya, bagaimana bisa kamu jatuh hati dengannya? Uhm.. Lebih dari itu. Dia bahkan kekasihmu saat kau belum putus dengannya" jelasnya
Seketika aku tersentak. Apa yang dia katakan itu?! Aku memutar balik tubuhku "Jongin?!"
"Hmm.."
"Jadi itulah alasanmu mengapa kamu memanggilnya.." Aku membuat telinga kelinci dengan kedua tanganku. Lebih tepatnya tanda petik. ".. Si brengsek?"
"Hmm.."
"Mianhe.."
"Wae?"
"Seharusnya aku mendengarkanmu dari awal. A.. Aku... Aku terlanjur mencintai seseorang yang pernah menjadi orang ketiga dalam hubunganmu" aku mulai menjelaskan kesahalan besar ini
"Tak apa Jen"
"Eunha dimana sekarang?"
"molla"
"Kenapa? Apakah dia masih pacar Jongin?! Dan aku masih menjadi orang ketiga hubungan mereka?! Andwe.. Orang keempat karena ada perempuan adkel yang waktu itu kutemuin berduaan dengan Jongin di depan kelas?!" Perkataanku mulai tidak jelas dan membingungkan bagi orang yang tidak mengenalku. Tapi kenyataannya Jeon membalas ucapan rumit yang kulontarkan.
"Aku tidak tahu apapun tentangnya lagi karena aku telah melupakan Eunha dan telah membenci Jongin"
Aku membalas dengan senyuman setelah ia tersenyum padaku di akhir kata. Jinjja! Tampan sekali. Lebih lagi ketika dimple atau lesung pipinya sekilas muncul. Jujur! Eunha, seharusnya kamu menyesal memutuskan pria yang tidak bersalah ini. Jika aku menjadi Eunha, aku tidak akan kencan dengan pria lain dan tidak akan pernah melepaskanmya. Aigoo.. Apa yang kupikirkan ini?!
Karena merasa akan terjadi sesuatu dipipiku yang sensitif ini, aku segera membalikkan tubuhku dan kau tahu? Jungkook tetap memandangku dari pantulan cermin
Tak sengaja mata kita bertemu di pantulan cermin dan mendapati Jungkoom yang masih memandangku sambil tersenyum "Jungkook! Dont look at me!"
"I know your cheek will blush because this" katanya sambil mengangkat salah satu alisnya dan juga *smirk*
Aku mengalih perhatian dengan pertanyaan lain. Aku tahu jika ini dilanjutkan akan semakin memerah pipikh "Jungkook! Sejak kapan bahasa inggrismu meningkat?"
"Sejak bertemu dengan seseorang yang selalu mencampur campur bahasanya saat bicara"
Aku melihatnya dari pantulan kaca kembali, kemudian tersenyum. "Ah aku dah selesai. Kajja!"
"Huaa... Bisakah lebih lama dikasur ini. Kasur ini lebih nyaman daripada kasurku sendiri" ia merentangkan kedua tangannya
Jaechii datang dan menggedor gedor pintu kamar. Seketika itu, Jungkook kaget dan terbangun"
"Mwo?" Aku langsung berlari kearah Jaechi. Terlihat nafasnya tersengah sengah karena berlari
"Polaroidku bagaimana bisa habis? Bukannya terakhir kali disini aku baru isi penuh?!" Jaechi memberikan polaroidnya padaku
Aku terpaksa berbohong "Oh itu... Uhm.. Unnie yang pake"
Dengan mulutnya yanh ceplas ceplos Jungkook langsung berdiri dan menagambil alih polaroid dari tanganku "Loh bukannya waktu itu Jaehyun yang pake ya? Polaroid pink ini kan? Iya Jaechi-ya waktu itu oppa disuruh Jaehyun potoin dia"
"Aigoo.. Jungkook-ah.. Kamu tidak bisa merahasiakannya ya?" Aku mencubit tangan Jungkook.
"Kan emang bener dipake.... Ups!"
"KIM JAEHYUN!!" teriak Jaechi seperti ingin balas dendam
"Gwenchana.. Nanti oppa belikan?" ujar Jungkook menahan emosi Jaechi
"Jinjja?!"
"Nde. Lagian tempat bowling dan counter berseberang"
"Hwaa.... Oppa Jjang! Daebak!"
"Jungkook ah.."
"Gwenchana, Jen"
"Jaechi ya! Bilang apa?"
"Gomawo gamsahamnida Thank you uri Jungkook oppa yang sangaat tampan!"
"Hehehe sama sama"
"Oppa.." kata Jaechi lagi
"Hmm?"
"Saranghae"
"Paan si Jae?" kata ku lirih
"Unnie cemburu ni"
"Ng.. Nggak kok. Udah ah. Jungkook kajja!"
"Nde. Jaechi ya... Duluan"
"Yups oppa"
Update 1 Minggu sekali atau 25 suara Next!!
Baca ceritaku yang lain chingudeul!![Still On progrees]:
Trainees with Luv | Jirose 🌹
In One Dorm | BlackBangtan
Cinderella Complex | Jenkook 💛Stalk me + Follow on Instagram:
@arlitahildapuspitasari
@almightykookedLove u all❤
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Cinderella complex {END} | Jenkook 💛
Teen FictionJennie kim, seorang gadis pengidap syndrom langka yang hanya memiliki 3 orang sahabat selama hidupnya. Hal itu karena semua orang terutama wanita iri terhadap kehidupannya. Jungkook Jeon, Lelaki yang trauma akan jatuh cinta kembali. Ia mulai melupak...